wah, dylan?

32 6 3
                                    

" Eh, Dylan ya?

" Iya, gue Dylan. Wih, sekarang udah kelas 12 ya? Lo makin cantik aja Cel. "

Dylan itu ketua OSIS sekolahku saat ia di kelas 12 dan di saat aku masih kelas 10. Dan juga, dia mantan pacarku sebelum ia akhirnya lulus.

Jadi simplenya, dia mantanku.

" Ah bisa aja hahaha. Oh ya, sekarang kerja disini? "

" Gue part-time aja sih, lumayan jadi kan gue ngeringanin orang tua juga. Oh, lo gimana? Mau lulus kan? Mau lanjut mana? "

Wha udah kerja sendiri, balikan ga ya . .

" Iya udah mau lulus, ini rencananya mau ke Jerman. "

" Lo disini lama ga? Gue mau ngobrol ngobrol lagi nih hehehe. Atau ada nomer hp? "

" Gue disini kayaknya lama deh, masih mau ngerjain tugas dulu. "

" Ok, gue finish jam 6. Gue susul ya nanti. "

Aku hanya membalas senyum dan membawa minumanku ke meja. Saat itu juga Luke menatapku tajam.

" Lo ngomong sama siapa sih kok asik banget. Lupa ada gue disini? " ucapnya kesal.

" Apa sih lo kok gitu aja ngambek. Itu Dylan, ketua OSIS kita yang dulu itu loh. " balasku sambil mengingat ingat Dylan dulu.

" Oh mantan lo kan? Pantesan betah. " balasnya dengan nada sarkas, ia langsung menunjukkan wajah kesal dan mengalihkan matanya ke hpnya.

" Lo cemburu? Kok gitu amat sih. Kan gue juga udah ga ada apa apa lagi sama dia. Chill. "

" Terserah. Cepet lo kerjain, mau pulang jam berapa lo? "

Aku hanya mendengus mendengar ucapannya itu, lalu aku mengambil earphoneku dan memakainya lalu menyetel lagu agar aku tidak perlu mendengar ocehan Luke lagi.

2 jam aku berhasil menyelesaikan tugasku lalu aku melihat jam di handphoneku.

Wah sudah jam 10!

Nga. Masih jam 6 kok, belum ada webtoon baru.

Tiba tiba aku merasa ada yang menepuk bahuku. Kurasa itu Luke.

" Cel "

" Apa sih ganggu. " ucapku sambil memukul tangannya.

" Eh sorry lo masih kerjain tugasnya ya. "

Eh anjing bukan suara Luke.

Lah itu Dylan.

" E-eh sorry Dyl, gue kira siapa. Maaf maaf. Aduh lo gapapa kan? " tanyaku sambil merasa bersalah.

Dan di situ aku lihat Luke berusaha menahan tawanya tapi tak berhasil.

" Gapapa, santai aja Cel. Gue boleh duduk sini? " Dylan bertanya.

" Ga boleh, disini cuma buat gue sama Celia doang. " tiba tiba Luke membalas Dylan sebelum aku bisa membalasnya.

" Ga usah didengerin Dyl. Sini duduk sebelah gue aja. " ucapku sambil mengacungkan jari tengahku diam diam kepada Luke.

-//-

" Oh jadi lo nanti mau ke Jerman sama sepupu lo? " tanya Dylan.

" Iya sih tadinya, tapi kasian mami juga kalo ditinggal. " balasku.

" Udah pacarannya? " Luke kembali berucap sarkas.

Anjing. Ganggu moment ae.

" Eh iya, yaudah deh udah kelamaan kayaknya gue jadi ganggu kalian pacaran ya? Sorry. " Dylan berkata, ekspresinya menunjukkan wajah menyesal.

" Ngga kok, kita ga ada apa apa. Oh ya nomer gue udah ada kan ya tadi? "

Luke's POV

" Ngga kok, kita ga ada apa apa. Oh ya nomer gue udah ada kan ya tadi? "

Asu.

Anjing.

Sedih.

GUE KOK DIGITUIN.

Aku agak kecewa ketika mendengar Celia mengucapkan kata kata itu. Apa benar selama ini dia tidak menganggapku spesial? Apa aku ini hanya sebatas teman baik dimatanya? Jadi apa yang kulakukan selama ini tidak berarti apa apa baginya?

Anjing kok jadi mellow gini sinetron.

Ngga. Gue gaboleh biarin Celia balikan lagi sama si Dylan. Celia harus jadi sama gue, bukan Dylan.

Gue update lagi yey. Celia-Luke apa Celia-Dylan wayoloh? Dah vomment jangan lupa ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Late Night Text • l.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang