Celia's POV
' quack, quack, quack '
Brisik anjir apaan sih.
' quack, quack, quack '
Apasih anjing brisik banget.
Aku bangun untuk mengecek suara yang mirip bebek tadi. Ternyata itu adalah alarmku yang sedari tadi berbunyi dan waktu sudah menunjukkan pukul 6.15 pagi.
Ebuset gue telat geblek.
Sekolah dimulai 45 menit lagi dan aku sebenarnya tidak terbiasa terlambat. Aku langsung mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. 15 menit berlalu dan aku keluar dari kamar mandi untuk berganti seragam. 20 menit tersisa.
" Celia kamu telat banget, bawa aja sarapannya nanti makan di jalan. " mami setengah berteriak dari dapur.
" Iya mi yaampun. Celia berangkat ya bye " balasku singkat dan langsung berlari keluar rumah.
Ke sekolah memakan waktu 20 menit, sudah bisa dipastikan bahwa aku akan terlambat apalagi ditambah harus makan sarapan sambil berjalan. Aku mendengus kesal tapi aku terus melangkahkan kakiku.
" Woe jable. Telat juga lo? Sini ikut gue aja biar gak telat banget " suara Luke terdengar olehku.
Aku setengah iya setengah ogah. Aku masih agak kesal dengannya yang terus terusan menggodaku dengan textnya. Tapi daripada aku telat ya sudah lah. Aku berlari menuju motor sportnya dan langsung memakai helm yang diberinya padaku. Kemudian kami langsung berangkat ke sekolah beradu dengan waktu.
Di tengah perjalanan ketika aku menggigit sandwich terakhirku, tiba tiba Luke berhenti mendadak sehingga membuatku reflek memeluknya.
Ah ena skali.
Ngga." Anjing ngapain lo ngerem mendadak tolol? Gue ampir keselek. " tanyaku kesal.
" Eh anjir biasa aja jable, lo aja modus peluk peluk gue kan. " Luke membalas sambil menyeringai.
" Serah lo njing. Udah cepetan nanti telat geblek. "
Dia hanya tertawa lalu melanjutkan perjalanan ke sekolah.
Sesudah sampai di parkiran sekolah, aku buru buru meletakan helm di motornya dan merapikan rambutku yang acak acakan.
" Gue nyetir udah kayak si Boy 'Anak Jalanan' kan? Tapi gue lebih keren obviously. " ujar Luke sambil memandangiku yang tengah sibuk merapikan rambut.
" Dih. " hanya kata itu yang keluar dari mulutku lalu aku bergegas menuju ke dalam sekolah tapi sebelum aku berjalan, Luke menggenggam tanganku lalu merangkulku.
" Show me some gratitude? " ia menaikan alis kirinya.
" Iya thanks. " balasku datar.
" Nah, gitu. Yuk jalan aja gak usah buru buru biar romantis kayak si Boy sama Reva. "
" Ogah. "
mampus w knapa jadi anak jalanan.
ah sy jg tida tau.
dah vomment ae lah! x
KAMU SEDANG MEMBACA
Late Night Text • l.h
FanfictiePROBABLY DISCONTINUED - " Late night conversations led to complications. Lo baper ya tiap hari gue chat malem malem? " Lah ketauan.