Part 1

2.1K 133 11
                                    

Seoul, terletak di sebelah utara Korea Selatan dimana memiliki empat musim disetiap tahunnya. Bulan ini, Seoul memasuki musim dingin dimana suhu mulai mencapai titik beku dibawa nol derajat celcius. Dimusim dingin ini salju akan banyak kita jumpai dijalanan. Dibalik sweater biru berbulunya, pria ini segera menuju pintu bertuliskan 'EXIT' sambil mengenakan masker hitamnya. Pintu terbuka, kilatan lampu blitz mulai menyelimuti pandangannya. Di balik maskernya, pria itu tampak menyunggingkan senyumnya pada penggemarnya yang sudah hampir selama tiga jam menunggunya untuk merampungkan Werther, Drama Musikal yang sedang dijalani oleh pria ini.

Ia sedikit terkejut ketika malam ini jumlah hadiah dari penggemarnya yang ia dapatkan lebih banyak dari sebelumnya, ia bahkan sampai kewalahan membawa hadiah-hadiah itu. Pria itu segera mempercepat langkahnya, diliriknya jam hitam di tangannya, pukul sembilan malam. Kemudian pria ini mulai meninggalkan gedung ini dengan cepat. Seseorang yang tak lebih tinggi darinya mendekap lengan pria ini dengan posesif dan segera menariknya untuk menuju parkiran mobil.

"Kyu, kita akan ke apartemenmu kan setelah ini?"

Sambil membuka topi hitamnya, Lee Jong Suk -seseorang yang menarik lengan Kyuhyun si pria bersweater tadi, membantu membawakan beberapa hadiah dari penggemarnya sembari berjalan cepat menuju van untuk segera mengantar Kyuhyun pulang ke apartemennya karena malam ini yang semakin larut.

Sementara Kyuhyun, pria yang sedari tadi diajak berbicara oleh Lee Jong Suk selaku managernya ini hanya diam dan tetap mengekori Lee Jong Suk. Dahi kyuhyun sedikit berkerut melihat managernya tiba-tiba berhenti di hadapannya dengan tengan terlipat depan dada.

"Kau tidak mendengarku, Kyu?"

"Eo, waeyeo?"

Lee Jong Suk mengusap wajahnya pelan dan menyingirkan rambut keritingnya yang sedikit menghalangi pengelihatannya. Sungguh -hari ini dia sebagai manager Kyuhyun sudah sangat lelah pergi kesana kemari mengikuti Kyuhyun, membawa ini itu dan sekarang ditambah Kyuhyun, yang sama sekali tidak mendengarkan obrolannya sedari tadi, sial -batin Jong Suk.

"Aish jinjja. Kita langsung ke Apartemenmu kan Cho Kyuhyun-ssi?"

Tertawa, Kyuhyun malah tertawa melihat tampang Jong Suk saat ini. Merah padam dan siap untuk menerkam Kyuhyun saat ini juga jika Kyuhyun benar-benar akan mengabaikannya lagi.

"Mianhae Hyung, aku hanya sedikit mengantuk dan lelah jadi tidak fokus kalau kau sedari tadi berbicara padaku, mianhae hyung haha"

Kyuhyun memukul pelan lengan Jong Suk sambil sedikit menahan tawanya, sementara Jong Suk hanya mencibir Kyuhyun. Sudah biasa, Kyuhyun yang sudah ia angap sebagai adiknya ini memang terkadang menyebalkan. Tapi sungguh -ia menyayangi Kyuhyun.

"Sepertinya untuk malam ini aku tidak pulang ke apartemen Hyung. Tapi antar aku ke apartemenku dulu, mengambil mobil lalu kau bisa pulang"
"Yaa baiklah, bersenang-senanglah dengannya malam ini Kyu dan jangan sampai ada orang yang melihatmu okey"

Sambil melajukan mobil van-nya, Lee Jong Suk tersenyum menatap Kyuhyun yang sibuk dengan ponsel di tangannya, kemudian memukul lengan Kyuhyun pelan.

"Ya -Hyung, kau selalu tau apa yang akan aku lakukan"

=0=0=0=


Apakah kau tau? Aku tidak sabar untuk tau

Aku tidak tau sejak kapan, tapi senyummu menenangkanku


Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Udara dingin kota Seoul semakin menjadi, pria ini mengeratkan syal pada lehernya setelah berhasil memarkirkan mobilnya di baseman apartemen untuk apartemen di kawasan pusat Seoul yang tidak terlalu mewah tetapi memperlihatkan kesan indah, bersih dan rapih. Menundukkan kepala sambil melihat sekeliling, memeriksa apakah keadaan disini aman untuknya keluar dari mobil. Setelah lima menit dan dirasa keadaan sudah aman Kyuhyun segera keluar dari mobilnya secara perlahan.

Kyuhyun membuang napas dari mulutnya diikuti dengan kepulan asap tanda pria ini tengah kedinginan. Kyuhyun segera menekan beberapa digit angka untuk membuka pintu apartemen bernomor 101 ini setelah ia berusaha menaiki lift untuk sampai ke lantai 11. Klik -pintu apartemen terbuka pelan, wajah Kyuhyun menghangat ketika saat ia datang, ia mendapat sambutan dari gadisnya. Mata mereka bertemu, Kyuhyun tersenyum tanpa bicara ketika gadisnya perlahan melepaskan sweater dan syalnya pelan. Ketika syal itu sedikit merusak tatanan rambut Kyuhyun, gadis itu segera mengusap rambutnya pelan agar rapih kembali kemudian Kyuhyun beralih untuk mengganti Sepatunya dengan sandal rumahan.

"Dingin -sayang"

Dengan tersenyum, Kyuhyun menggenggam tangan gadisnya, berusaha memberi tau bahwa ia benar-benar tengah kedinginan saat ini.

"Iya oppa. Masuk dulu, aku akan buatkan susu cokelat hangat"

"Eo baiklah"

Kyuhyun segera melangkahkan kakinya menuju sofa diruang tengah apartemen itu, apartemen begitu sepi karena memang hanya ditinggali oleh gadisnya seorang saja. Sambil menunggu gadisnya datang, Kyuhyun mengeluarkan ponselnya dan mencari pilihan menu game untuk menghilangkan rasa jenuhnya.

"Oppa, ini. Segera habiskan agar tubuhmu hangat kembali"

Seohyun -gadis Kyuhyun itu mengusap pelan rambut kekasihnya sambil mendudukkan dirinya disebelah Kyuhyun, memandang wajah lelah kekasihnya. Kyuhyun hanya menggangguk membalas ucapan Seohyun sambil terus memainkan game-nya. Karena tidak senang diacuhkan, Seohyun segera menarik ponsel Kyuhyun dan menyimpannya di saku piyama tidurnya.

"Yak. Sebentar lagi sayang. Aku hampir mendapatkan semua medali"

"Tidak tidak. Tidak ada game untuk malam ini. Segera habiskan susumu dan segera pergi mandi. Aku sudah siapkan air hangat untukmu oppa"

kyuhyun mengerucut sebal tetapi kemudian tersenyum karena seperti biasa, kekasihnya selaku maknae dari girlband korea Girls' Generation ini selalu perhatian terhadapnya, ia serasa memiliki dua orang ibu hahaha.

"okey baiklah sayang, tapi aku ingin memelukmu dulu. Eii sudah berapa lama kita tidak bertemu ya, ngomong-ngomong aku sangat merindukan gadisku ini ish"

Seohyun menerima pelukan Kyuhyun yang tiba-tiba ini. Tangan Kyuhyun semakin merapat dalam pinggang Seohyun dan meletakkan kepalanya dalam lekukan leher Seohyun. Merasa dipeluk sangat posesif, Seohyun mengusap perlahan belakang kepala Kyuhyun di sampingnya secara perlahan. Kyuhyun tersenyum kemudian memejamkan matanya, hidung mancungnya ia gunakan untuk menghirup wangi tubuh kekasihya ini, menggesek pelan hidung mancungnya pada leher Seohyun dan menciumi pelan.

Merasa terganggu? Sungguh tidak. Dengan perlakuan Kyuhyun saat ini sungguh tidak membuat Seohyun terganggu. Karena memang seperti inilah cara mereka menyalurkan kasih sayang mereka satu sama lain. Apalagi karena kesibukan mereka masing-masing selama sebulan terakhir ini yang menyebabkan waktu bertemu mereka semakin tersita banyak.

"Ada makanan? Aku lapar sayang"

Seohyun tertawa karena ucapan Kyuhyun, bagaimana ia bisa membiarkan kekasihnya ini kelaparan. Seohyun pabo -batinnya.

"Okey baiklah, kau akan makan apa oppa?"

"Memakanmu malam ini"

"Apa?"

"Ah tidak aku hanya bercanda sayang haha. Aku makan yang ada saja. Asal yang memasak adalah Seohyun, pasti selalu enak"


"Ish oppa, baiklah tunggu disini dulu ya, 15 menit okey"

To be continue...

Nothing Like Us (SeoKyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang