Langsung aja ya readers,author nggak mau bertele-tele
Hari ini anak-anak mendapat tugas dari guru bahasa Indonesia untuk melakukan penelitian di pasar.
Pak Silo membagi anak-anak menjadi 10 kelompok,jadi setiap kelompok terdiri dari 3 anak.
Kebetulan Denta satu kelompok dengan Edo dan teman satunya lagi bernama Kintan."Do,kita satu kelompok"ucap Denta pada Edo sambil tersenyum
"Iya ta,kalo gitu ntar pas istirahat kita diskusi bertiga sama Kintan ya?"
"Siaaap" ucap Denta seraya mengacungkan jempolnya
"Oh ya jangan lupa kasih tau Kintan"
"Oke do"Mereka pun kembali memperhatikan penjelasan dari Pak Silo
"Begini anak-anak,penelitian ini dilakukan selama 2 bulan. Jadi makalah dan presentasinya masih lama. Dan harus dikerjakan mulai minggu depan,tidak boleh minggu ini. Kalau sampai ada yang ketahuan dikerjakan minggu ini akan dapat sanksi dari saya. Mengerti?"
"Mengerti pak" seisi kelas menjawab
"Karena waktunya sangat panjang,jadi mohon dikerjakan dengan sunggung-sungguh supaya hasilnya maksimal"
"Iya pak"
"Ya sudah,selamat belajar anak-anak. Sampai jumpa, Wassalamu'alaikum wr.wb."
"Wa'alaikumsalam wr.wb"
-------
"Eh tan tan,mau ke mana?"panggil Denta ke Kintan
"Mau ke kantin,kenapa emang?"
"Emm gini,gimana kalo kita sekarang diskusi buat persiapan penelitian?"
"Yaaaah,gue laper banget nih ta,ntar aja deh" ucap Kintan sambil memegang perutnya menunjukkan kalau dia lapar
"Ooo yaudah deh,lo makan dulu aja ke kantin. Biar gue diskusi sama Edo ntar hasilnya gue kasih tau ke lo"
"Nah,,,,gitu dong ta" ucap Kintan dengan senyum lebar
"Kalo gitu gue ke kantin dulu yak" lanjut Kintan sambil berjalan mau ke kantin
Denta pun mendekat ke arah Edo lalu duduk di sebelahnya
"Gimana ta?" tanya Edo pada Denta
"Kintan ke kantin katanya dia laper. Kita diskusi berdua aja deh"
"Yaudah,kalo gitu tunggu apalagi. Ayo diskusi!"
"Ya iya,tujuan gue ke sini ya emang mau diskusi. Gimana sih lo"
"Oooh,mau diskusi... Kirain lo kangen sama gue" Ucap Edo menggoda Denta seraya menatap Denta
Tatapan Edo yang penuh arti itu membuat jantung denta berdetak lebih cepat dan wajahnya memerah.
"Iiiih,apaan sih lo. Jangan liatin kayak gitu deh" ucap Denta seraya mengusap wajah Edo dengan kasar. Ia bermaksud untuk mengalihkan tatapan Edo padanya karena dia sangat malu.
"Ahahaha,nggak nggak,gue bercanda kok" ucap Edo dengan nada santai
"Yaudah,ayo" ucap Denta agak merengek
"Ayo kemana?" jawab Edo kebingungan
"Ya diskusi lah" Ucap Denta kesal
"Oh iya,gue lupa. Lo ke sini mau diskusi ya" ucap Edo sambil menepuk jidatnya
"Lo nyebelin banget sih do"
"Iya iya,sorry"
"Buruan ah,diskusi"
Ditengah mereka sedang ribut Kintan pun sudah kembali dari kantin.
Saat Kintan akan masuk ke pintu kelas ia menahan kakinya untuk melangkah karena melihat Edo dan Denta sedang berduaan dan duduk bersebelahan. Lalu segara ia mengeluarkan handphone dari saku roknya dan mengambil foto mereka berdua.
Lalu ia masukkan kembali handphone-nya ke saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yang Haus Akan Iman
RandomApa jadinya jika Denta,anak seorang ustadz yang mashur di lingkungannya memiliki sahabat Edo,anak seorang kriminal jalanan yang sama sekali tidak punya prinsip agama. Dengan berjalannya waktu pun mereka akhirnya saling tumbuh rasa cinta. Namun perb...