AWAL

302 19 23
                                    

Oke... ini udah melenceng berat dari apa yang gue rencanain. Gue kehabisan ide, dan gak tau harus ngapain. Itu semua gara-gara temen gue yang menghilang entah kemana. Gila...

Safa berusaha bersembunyi, pohon beringin bak raksasa itu menjadi satu-satunya tempat paling aman untuk kali ini. "Gue harus gimana nih?" Dia berusaha memutar otaknya agar bekerja, sampai sebuah cengkeraman menghancurkan segalanya.

"Lo mau lari dari gue?" Geraman itu membuat nyalinya menciut, Safa membalikkan tubuhnya dan berusaha tersenyum menampakkan deretan giginya. "Lo tau lo gak akan bisa lari dari gue.." Dia tersenyum licik sedetik kemudian, sederetan rencana tertulis di otaknya. Otak udang yang selalu berguna.

"Eh lo mau ngapain?!! Jangan macem-macem sama gue!!" Safa tersenyum di dalam hatinya melihat lelaki itu mengernyitkan alis, tak mengerti apa yang dilakukannya. "PLEASE TOLONG JANGAN APA APAIN GUE.. GUE MASIH SUCI.. GUE GAK MAU.." teriak Safa penuh drama.

"Lo ngomong apaan sih?" Safa berusaha menahan tawa dan memulai aktingnya, sementara lelaki itu mulai panik.

"PLEASE.. GUE MOHON.. GUE MASIH BAU KENCUR.. PLEASE.. LO EMANG MAU SAMA GUE YANG BAU KENCUR?" Lelaki itu semakin kebingungan dan terlihat panik. Siapapun lelaki yang berada di posisinya pasti akan memilih membekap mulut Safa dan menjauh dari kerumunan atau berlari pergi. Tapi, lelaki itu tak mau tangannya menjadi korban gigitan Safa.

"Lo ngapain?"

"PLEASE.. GUE MOHON.. LEPASIN GUE.. GUE MASIH UNYU UNYU.." Orang-orang yang berlalu lalang mulai berhenti untuk melirik mereka, beberapa terlihat mengernyitkan keningnya. "GUE MOHON.. TOLONG.."

"Eh! Diem, anak ayam!! Siapa yang mau ngapa-ngapain lo?" Safa menangis dengan kencang dengan air mata buayanya.

"Jangan apa-apain gue.. gue mohon.. gue janji akan bayar.." lelaki itu mengeratkan cengkeraman nya.

"Lo mau malu-maluin gue?" Hiks.... kok gak ada yang nolongin sih?! Gue capek nih, batin Safa.

"WOY!!" Safa langsung tertawa di dalam hati ketika melihat beberapa orang lelaki bertubuh besar mendekati mereka dengan wajah marah.

"Eh?" Safa tersenyum samar melihat lelaki itu panik di kepung lelaki bertubuh besar.

"Dek, adek sini.. jangan takut." Safa langsung menghampiri seorang ibu-ibu, berlindung.

"Saya takut, bu.." Safa mulai menangis kembali, sementara hatinya tertawa puas.

"Kamu diapain?"

"Dia mau memperkosa saya bu," Safa mulai terlihat ketakutan,  ingat, berpura-pura.

"Eh!! Lo bilang apa?! Sumpah bukan gitu ceritanya, bang.." Lelaki itu semakin dikepung lelaki bertubuh besar.

"Lo masih sekolah udah mau main perkosa aja hah?! Gimana nanti besarnya?!" Yes berhasil..

"Bener bang, saya gak mau merkosa dia bang." Safa tak lagi memperdulikan nasib lelaki itu, dia berjalan menjauh dari kerumunan setelah meyakinkan ibu itu.

"Kena lu! Puas! Makanya jangan main main sama Safa.." Safa tertawa pelan dan melambaikan jemarinya sebelum melangkah pergi dengan langkah riangnya.

_____

Safa segera duduk di bangku kantin dan melambaikan tangannya ke arah penjaga kantin. "MIE AYAM SAMA ES TEH, BU." Seseorang tampak beranjak duduk di sebelahnya.

MAK COMBLANG FALLING IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang