A-10

550 20 0
                                    

Jadi gimana guys, di part 'spesial riyan & sheren?', keren gak, gak biasa aja ya udah, kita kembali ke cerita ena sama aji ya, jadi di cerita ini nanti gue bakal buat kalian para pembaca merasakan sesak dan nangis, apa sih bahasa loh thor, dah yah di baca aja

Happy reading guys

----------------

Pagi ini ena terbangun dari tidurnya karena sinar matahari masuk lewat cela jendelanya dan tiba-tiba bundanya ena memanggil

"Hexa, ayo bangun nak nanti kamu telat, nanti kalo telat mamah lagi di salahin!" ucap bundanya sambil mengetok pintu kamar ena

"Bentar bun, 5 menit lagi deh."

"Dah cepet gak ada ngurung-mgurung waktu atau bunda dobrak nih pintu!"

"Ya ya ya, hexa pergi mandi nih!"
Ena segera pergi ke kamar mandi, untuk membersihkan diri.

20 menit kemudian

Ena sudah siap dengan seragamnya dan ena segera peri ke meja rias untuk mempoles mukanya dengan bedak bayi dan memakai lipblam supaya bibirnya tidak keliatan kering setelah itu ena langsung mengambil ransel dan menuju ke ruang makan dan duduk di kursi dan menyapa papah, bunda dan abangnya

"Pagi bun, pah" sapanya sambil mencium pipi kedua orang tuanya
" gue gak di sapa nih?" tiba-tiba abang nya berbicara
"Oh ya lupa, pagi abang gue yang paling bawel" ucap ena sambil mencium pipi abangnya
"Aelah" ucap abangnya
"Pagi hexa sayang, udah cepet makan nanti kamu...." ucapan kedua orang tuanya terpotong karena ada suara klakson mobil

Tiiiin tiiiinnn

"Ah pangerannya dah datang ternyata" goda abangnya
"Nah, aji sudah datang tuh, dah di bekel aja atau coba panggil aji siapa tahu dia belum sarapan?" ucap bundanya

Ya orang itu aji guys mereka berdua memang sering berangkat bareng namanya juga sahabat jadi ya sama-sama terus deh

"Ya bun"

Ena sudah membuka pintu dan
"Na dah belum lama amat sih lo buru nanti telat nih!" ucap aji
" lo gak mau masuk dulu? Bunda ngajak sarapan?"
"Gak usah tadi sudah sarapan, gue pamit aja"
"Oh ya udah ayo" seru gue sambil berlari lagi ke ruang makan
"Eh aji, ayo sarapan dulu" ucap bundanya ena
"Gak usah bun, tadi aji sudah makan di rumah"
"Oh ya dah berarti langsung pergi nih?" tanya bunda
"Ya langsung pergi aja takut telat bun. Ena dah belum nanti telat!"
"Ya ini dah, ayo" seru gue sambil mencium punggung tangan ortu gue dan abang gue , aji juga melakukan hal yang sama dengan ena
"Ya dah , bun, om, bang aji berangkat dulu yah"
"Ya hati-hati, jaga ade gue kalo gak hilang pala lo saat itu juga" gila serem amat abang gue
" ya bang, serem amat sih" ucap aji
"Ya dah hati-hati ya nak" ucap bokap ena
"Yoo, om. Pergi semua" seru kami berdua

Di dalam mobil mereka hanya diam , hanya suara lagu Shawn Mendes- Stitches terdengar, tiba-tiba aji membuyarkan kesunyian itu
"Eh na, lo tau gak...." ucap aji
"Gak!"
"Kan gue belum selesai ngomong, jangan di potong dulu"
" ya dah cepetan ape, lo mau ngomong apa?"tanya ena
"Gue tadi malam habis jalan sama Annis ade kelas yang lagi gue gebet itu loh, lo tau kan?"

Nyeesss

Rasanya saat itu ena langsung ingin lari dan teriak sekencang kencang nya,  perasaan sesak langsung menghampiri ena dan

"Bagus dong, lo berarti ada kemajuan buat gebet dia, kalo gue liat anaknya juga manis, baik , polos juga deh kayanya, lo ada rencana buat nembak dia?"
'Astaga ena pertanyaan yang gak seharusnya lo tanyakan' rutknya dalam hati

" ya lo bener dia polos banget, kayang gue deketin dia dulu selama dua minggu ini, baru habis itu gue nambak dia" ucapanya membuat ena ingin cepat-cepat keluar dari mobil karena, ucapan yang membuat hati ena memanas 'kenapa sih ji lo gak pernah sekali aja ngeliat gue' ucap ena dalam hati

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang