A-18

468 19 1
                                    

Hai....

Happy reading.....

《《《《《《《《《《

Flashback on

"Hallo can hexa sudah sadar sayang dan dokter bilang ena sudah sembuh total dari penyakitanya"ucap bundanya ena ke cantika lewat telfon

"Hah? Serius bun Alhamdulillah, ok bun besok aji sama brian ke sana ya" jawab cantika dengam nada senang nya

"Ya kamu bawa aji, hexa bilang dia kangen sama aji" balas bunda
"Ok, dah ya bun cantika lagi bersih-bersih nih" pamit cantika

"Ok selamat bersih-bersi yah" ejek bundanya ena

"Bunda aah" langsung menutup sambungan telfonnya

Cantika langsung nelfon brian

"Halo brian aaaaaahhhh kamu tau ada kabar gembira hari ini" ucap cantika

"Apa sayang?" Tanya brian

"Jadi ena udah sadar dari komanya dan dia udah sembuh total dari penyakitnya!!" Seru cantika

"Kamu serius?" Tanya brian lagi

"Ya aku serius, besok kita nyusul ena ya?" Jawab cantika

"Alhamdulillah, ok besok pake pesawat pribadi keluarga aku aja ya" saran brian

"Ok biar cepet sampe juga" terima cantika

"Tapi aji gimana?"

"Aku punya ide, kita kerjain dia besok dan besok biar aku aja yang nelfon aji dengan suara yang kesannya khawatir dan berfikiran kalo ena sudah gak ada" ujar cantika

"Hmmm usil ya, ya udah terserah kamu aja" jawab brian

"Ok see you tomorrow brian love you" pamit cantika di telfon

"Ok love you too" balas brian

Flashback off

Mereka bertiga sudah sampai dia rumah sakit di mana ena di rawat

"Can ena kenapa sih? Lo bikin mikir gue macem-macem!" Tanya aji kembali

Cantika langsung menghentikan jalannya dan berbalik menatap aji "saat lo tau nanti lo harus terima semuanya ya ji, ini semua tuhan yang ngatur kita sebagai pemainnya hanya mengikuti sekenario yamg sudah di atur oleh tuhan" jawab cantika dingin brian mendengar itu hanya tertawa kecil

"Apa sih gak ngerti gue sama kalian" jawab aji

Mereka sudah sampai di kamar rawat aji dan aji langsung masuk ke kamar ena

Bruukk

Suara pintu yang terbula keras membuat semua orang di dalamnya menengok ke arah pintu

"Aji sudah sampai ternyata, mana cantika sama brian?" Tanya ayahnya ena ke aji

"Di luar" hanya itu jawaban aji karena yang ia butuhkan sekarang en bukn pertanyaan itu
"Ena mana yah?" Tanya aji sambil mencari ke setiap sudut ruangan karena ena gak ada di tempat tidurnya, itu memebuat aji tambah khawatir

"Kamu duduk dulu tenang biar ayah jelasin" ujar ayah

"Dimana ena yah, aji sekarang butuh ena" ucap aji

Dan tiba-tiba

"Lo nak aji udah datang?" Tanya bundanya sedang membawa perempuan yang ada di sampingnya dari kamar mandi

"Hexa aji udah datang" ucapan bundanya ena yang satu ini langsung membuat aji berdiri

"Aji?" Panggilan perempuan itu yamg di rindukan aji saat ini

"Ena itu kamu na?" Tanya aji sambil berjalan ke arah ena

"Ya ini aku ji, kamu apa kabar?" Tanya ena, aji tidak mengguntis pertanyaan ena dia langsung memeluk perempuan itu dengan kuat

"Gue kangen lo na, kenapa sih lo ninggalin gue tanpa kasih kabar" lirih aji ke ena

"Maafin gue ji, maaf" jawab ena

"Gak ini bukan salah lo, ini salah gue karena gue gak terlalu peka sama lo" jawab aji melepas pelukannya dan beralih menatap ena

"Di sini gak ada yang salah, ini karena ego kita terlalu kuat" jawab ena

"Mending kita semua keluar beri mereka waktu" ujar ayahnya ena yang masih bisa di dengar oleh kedua pasangan ini

Sekarang tinggal lah mereka berdua

"Hei kamu nangis, kenapa nangis kaya cewe aja" ucap ena sambil mengelap air mata aji yang sudab jatuh

"Kamu udah bener gak papa?" Tanya aji

"Loh kamu gak di kasih tau cantika, aku udah sembuh total cantika udah tau itu mungkin brian juga udah tau" penjelasan ena memebuat aji kaget

"Hah? Jadi dari tadi cantika sama brian ngerjain gue awas lo ber....dua" ucap aji terpotong karena cantika langsung muncul tiba-tiba dan berteriak

"Hai ena gue kangen banget sama lo akhirnya lo sadar juga" ucap cantika

"Gue juga kangen sama lo, eh hai brian" ujar ena

"Hai na baik lo sekarang?" Tanya brian

"Ya dong, oh ya can yan lo gak ngasih tau aji ya kalo gue sembuh total" tanya ena

"Heheheheheh gue sengaja ngerjain aji sedikit bikin dia khawatir dan berfikiran kalo lo udah gak ada" jawaban cantika membuat aji marah

"Oh jadi lo ngerjain gue. Mana sok sok an biar tuhan yang ngatur lagi omongannya kan bikin aku kalo kamu berfikiran  udah ninggalin aku" ujar ke ena pake aku-kamu

"Biarian, oh jadi sekarang pake aku-kamu? Pj mana nih ya gak beb?" Ejek cantika sambil menyenggol brian

"Apaan sih lo can" ucap ena yang pipinya sudah merah

"Cieeee seorang ena bisa bulshing juga toh" ledek aji

"Tau ah gelap"

"Oh jadi ngambek nih?" Goda aji, cantika dan brian langsung meninggalkan mereka berdua

"Biarin!" Jawab jutek ena

"Eh na jadian yok?" Pertanyaan aji membuat ena langsung menatap mata aji

"Ayo, kapan? Eh apa kamu bilang tadi?" Tanya ena

"Hahahahaha, mau gak jadian yok?" Tanya aji lagi

"Tapi...."

"Kamu masih ragu, apa aku buktiin sekarang dan ini aku bawa buku sama dvd yang kamu titipin ke victor" jawab aji sambil menyerah kan buku diary dan dvd tadi yang dia lihat

"Ok kalo gitu ayoo hahahhaha, eh tapi kamu dah liat semuanya kan?"

"Udah makanya ku ngajak kamu jadian" jawab aji

"Hahahahaha jadi?" Tanya basa basi ena

Aji langsung mengecup pipi ena dan berlari keluar

"Eh aji kamu maaahh, bundaaa aji cium hexa" rengek ena semua orang melihat iti hanya tertawa melihat tingkah laku aji dan ena

Gimana guys ku bikin seru gak ceritanya aku bakal buat epilog nya see you next time

Vote and comment juga ya thx 

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang