#1. Kumpulan cerita hantu bergambar, cerita horror, cerita mistis, misteri, mitos, legenda, urban legend dan kisah nyata (Bahasa Indonesia).
Jangan pernah baca buku ini sendirian!
Dengerin versi dramanya ya kawan. Jangan diketawain masih belajar. Hihihi... 😉
https://youtu.be/jdU8e3BsFQ0
Dengerinnya pake headset malam-malam ya... 😘
*****
Kejadiannya saat saya masih di bangku SMA. Waktu itu saya dan beberapa orang temen sering main di warnet paket malam. Kami main di dekat salah satu pasar yang masih berada di wilayah Jakarta.
Warnet tempat kami main berlantai dua, dan berada pada sebuah gang. Tidak jauh dari gang tersebut, di depannya biasanya berjejer tukang makanan pinggir jalan yang merebak di malam hari. Bagi kami, ini adalah tempat nongkrong yang sempurna, apalagi warnet tersebut selalu menyediakan minuman gratis walau hanya air mineral galon biasa.
Singkat cerita, saya dan teman-teman bermain paket malam. Kalo tidak salah itu adalah malam Selasa. Sekitar jam 12 malam, teman saya, sebut saja Tejo, dia mengajak saya mencari makanan di depan gang. Sebenarnya saya ingin menolak, tetapi telah terjadi pertarungan antara perut dan pikiran.
Salah seorang teman saya bertanya kepada Tejo, "Jo, mau kemana lo? Ini lagi seru!"
"Slow men! Sebentar doang, cuma ke depan gang", jawab Tejo.
Tanpa memperdulikan perkataan selanjutnya, Tejo dan saya langsung pergi begitu saja.
Setelah kami tiba di depan gang, warung-warung tenda yang biasanya selalu ramai pengunjung hingga menjelang subuh, kini sudah tinggal 3 warung saja. Kami menghampiri 2 warung yang masih buka. Namun kedua warung itu menolak kami dengan alasan dagangan sudah habis dan akan segera pulang. Tanpa menaruh curiga, kami tidak bertanya kemana warung lainnya. Kemudian kami berjalan ke arah kiri melalui warung terakhir tanpa mampir atau bertanya, karena kami berpikir jawabannya akan sama saja.
Sekitar 200 meter dari warung tersebut, saya melihat tukang sate dengan gerobak. Kami menghampirinya dan makan di sana. Setelah makan, saya meminta air kepada tukang sate itu. Namun dengan nada yang lumayan judes, tukang sate itu mengatakan bahwa airnya habis. Dengan kesal kami merogoh saku kami.
Tukang sate tersebut lalu bertanya, "Mau ngapain de?"
Tejo mengatakan mau ngambil uang buat bayar. Namun dengan nada datar, tukang sate itu bilang, "Sampean gak usah bayar..."
"Saya udah gak dagang lagi...", kata tukang sate itu.
"Loh, mau pensiun om?", sahut Tejo.
Kemudian si tukang sate bilang, "Sampean gak usah bayar! Kemarin saya baru ditabrak mobil..."
Kami langsung terdiam ketika melihat wajah tukang sate itu tiba-tiba berlumuran darah, mata kanannya keluar, dan tangan kanannya menggenggam tangan kirinya yang hampir putus. Sontak kami berlari dalam jarak 200 meter dan menghampiri warung ke 3 tadi, karena terlihat ada 2 orang yang sedang makan.
Tejo malah mengganggu sepasang wanita yang sedang makan, dan mengatakan habis melihat hantu, sementara saya masih mengatur nafas.
"Hantunya mirip yang jualan itu ya?", celetuk salah seorang wanita itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tejo kembali terkejut saat melihat pemilik warung dengan kaca tertancap di lehernya. Saya langsung menariknya keluar dan mengajaknya kabur lagi.
Sekitar 50 meter kami berlari dan akhirnya masuk ke dalam warnet dengan keringat. Sang penjaga warnet langsung kebingungan karena keringat dan muka pucat kami. Dia bertanya apa penyebab kami seperti ini, dan kami ceritakan semuanya. Dia malah tertawa, dan dia mengatakan pada malam sebelumnya ada 2 wanita mabuk yang mengendarai mobil. Mereka menabrak tukang sate yang sedang menyebrang jalan sampai mati, lalu mobilnya menghantam warung hingga berantakan. Namun pemilik warung tersebut tidak selamat karena tertusuk kaca etalase mini miliknya. Sekarang 2 orang wanita itu sedang koma di rumah sakit.
