16 tahun lalu...
"Dimas, dimas! Duduk sebelahku lah! Masa jauh-jauh susah nanti aku kalo ulangan!" teriak seorang gadis berponi dan berbadan kecil itu, "Baiklah, Dine! Oke oke.." terdengar kepasrahan dari hembus nafasnya.
Lalu, duduklah aku tepat di sebelah Andine, wanita yang aku dambakan sejak SMP.
Memang terlalu dini untuk mengenal cinta saat usia semuda itu, namun jika sesuatu terjadi diluar kendaliku, siapa yang patut kusalahkan?
Semua terjadi begitu saja.
Cinta yang ingin memperkenalkan dirinya padaku, bukanlah sebaliknya!
Tak pernah aku mencari cinta, karena aku tahu, cinta hanya kekosongan belaka. Kitalah yang semestinya mengisi kekosongan itu, dan aku enggan.Aku dan Andine, dekat sejak kupinta ia menuliskan sebuah puisi untukku.
Tentu saja itu merupakan satu dari seribu-satu cara untuk mengawali pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unabashedly.
RomanceBertukar peran? Ah sepertinya kau tak akan sanggup. Peran ini; peran dimana kau hanya dijadikan segenggam pasir, dimana sesekali kau seperti digenggam erat, namun jauh dibalik itu semua hasratnya hanya ingin melepaskan. Dimana saat tercampur air mat...