"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abuAku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada."
- Sapardi Djoko DamonoBegitulah puisi yang ia lontarkan padaku, sontak saja perasaanku yang hambar seketika meledak berbunga-bunga.
Pelangi mendarat dalam perasaanku, tawa bergema dalam setiap rongga tubuhku. Sungguh, tak dapat lagi kupungkiri betapa bahagianya aku.
Kesalahan berfikir yang membuatku bahagia.
Lantas aku bertanya, "Maksudmu apa Dine?" dengan simpul senyum yang sangat amat tulus aku bertanya perihal puisi itu. Dengan ragu ia menjawab "Aku tak tahu lagi puisi selain satu puisi itu, jadi dengan terpaksa aku memberimu puisi yang aku tahu saja. Ketimbang tak memberimu apa-apa, kan?"
Luntur sudah segala rasa bahagiaku, pemikiran irasional berguguran, dari "Ah itu pasti ia dapatkan dari mantannya!" hingga "Dasar! Ia mungkin terlalu malu mengucapkan cintanya padaku!"
Tetapi dengan jawabannya yang seperti itu, aku selalu berusaha untuk mendapatkan hatinya, tak pernah menjadi naif.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unabashedly.
RomanceBertukar peran? Ah sepertinya kau tak akan sanggup. Peran ini; peran dimana kau hanya dijadikan segenggam pasir, dimana sesekali kau seperti digenggam erat, namun jauh dibalik itu semua hasratnya hanya ingin melepaskan. Dimana saat tercampur air mat...