Part 5//

3K 53 1
                                    

Setelah sarapan langsung aku berangkat sekolah dengan jalan kaki karena aku tak mau merepotkan,tiba tiba ada yang memanggilku dari belakang

"Hey Ohani"

Aku menoleh melihat suara dari belakang yang tak asing suaranya bagiku " kau disini,pasti kau mengikutiku ya..."

"Dasar bodoh,jangan ke gr-an aku malas diantar pak supir,jadi aku ingin jalan kaki,terus aku melihatmu"

"Ah... tak usah malu,bilang saja kau mengikutiku"sambil aku menatapi wajahnya

"Sudah aku bilang aku tak mengikutimu"

"Ya sudah"aku jalan dengan cepat meninggalkannya karena aku tau dia mengikutiku

"Hey tunggu,kenapa cepat sekali kau jalan"

Aku menatap wajahnya "hey kau mengikutiku lagikan,sudah jangan banyak alasan"

"Sudahlah,cepat jalan atau kita akan terlambat bodoh"

"Aku tidak bodoh,stop memanggilku bodoh"

"Hahaha... kau bilang tak bodoh,terus kenapa kau semalam menanyakan pr mu berulang kali ha!"

Wajahku memerah malu "i-itu aku tidak mengerti caranya makanya aku bertanya padamu,ibu yang menyuruhku"

"Itu bukan tidak mengerti kalo bertanya terus"

"Sama saja!"

"Terserahlah,aku tak mau berdebat  denganmu"
Aku mengerucutkan bibirku selama perjalanan ke sekolah

Tibanya di sekolah

Hey kalian berdua,Joo ri,go min ah

"Iya ada apa"

"Kenapa kalian menjawabnya tak iklas"

"Iya ada apa nyonya Ohani yang cantik tapi bodoh"

"Hey,sudahlah mengapa aku selalu di panggil bodoh,kurasa aku tak terlalu bodoh"

"Ya sudah jangan di bahas lagi,ada apa kau memanggil kami pasti mau cerita tentang seung joo kan"

"Kalian seperti peramal saja,oh ya tadi pagi aku berangkat sekolah jalan kaki bersamanya,terus kemarin malam aku mencari bukuku yang seingatku tertinggal di kamar seung joo diakan sudah tidur,tiba aku mau keluar dia menarikku keranjang lalu dia menciumku,ku kira dia sudah tidur"

"Kau seperti di berkati dewa ya,hidup selalu bahagia,apalagi kau bisa tinggal satu rumah bersama orang yang kau cintai sejak awal bertemu"

"Ah... jangan bikin wajahku memerah,kalian bisa aja"

"Benar ohani,jarang ada orang yang beruntung sepertimu"

************

Sesampai dirumah

Oh ya ohani,seung joo! Nanti kita sekeluarga akan makan malam di tempat makan ayahmu ohani,kau ingin melihatnya kan"
Aku hanya tersenyum,tiba tiba adik seung joo sebut saja eun joo datang. "Mom kita ketempat makan yang menjijikkan itu"

Mom"hey kau jangan bicara begitu,maaf kan eun joo ya ohano"

"Tak apa lagi pula dia belum pernah mencicipi masakan ayahku,ku jamin masakannya itu enak tau"

**************
Malam pun tiba kami semua sudah sampai

"Hey ayo silahkan masuk,sebentar ya aku siapkan makanannya,ohani ayo bantu ayah"

"Iya..."

Setelah aku menaruh hidangannya di atas meja aku menatap seung joo,mukanya tak berubah tetap dingin,setelah semuanya makan kami bersulam bir anggur,aku cepat menghabiskannya sekali tegukan

"Ayah aku minta lagi"

"Hey ohani kau kehausan,kau mau mabuk ya"

Setelah aku ingin menghabiskan bir anggur di gelasku rasanya aku pusing lalu aku mengucapka kata kata yang tidak ingin alu lontarkan

Aku mabuj sekarang jadi omonganku seperti orang mabuk sewajarnya "hey kau seung joo"
Dia menunjuk dirinya ke aku

"Kau menyebut namaku"

"Ya siapa lagi yang mempunyai nama sepertimu baek seung joo murid terpintar"
Semuanya menatapku yang sedang mabuk,dan mendengarkan apa yang aku bicarakan secara tak sadar

"Ada apa kau memanggilku"

"Hey kau jahat sekali padaku kau selalu bermuka dingin padaku,padahal aku tak pernah berbuat salah padamu,aku tau kau menyimpan surat surat yang ku berikan ke lokermu,aku tau kau cinta padaku,kau malukan!"

Ayah "maaf ya kurasa dia terlalu banyak minum bir sehingga menyebabkannya mabuk"

Eun joo "dasar wanita tak waras"

Ibu "hey kau eun joo jangan berkata begitu tidak sopan" lalu ibu menjiwir telingannya

"Ah... ibu lebih memilih wanita gila itu"

"Sudah lah sebaiknya kita pulang,kami permisi dulu,hey seung joo tolong gendong dia"
Lalu seung joo membiarkan tubuhku di belakang punggungnya dan tanganku melungkari lehernya

Tiba tiba dia berkata padaku
"Hey kau sepertinya sudah siap mempunyai anak,hanya saja kurang sedikit besar"

"Apa! aku termenung apa yang dia makhsud ternyata dia membicarakan payudaraku,lalu aku memukul punggungnya yang menyebabkan aku hampir terjatuh

"Jangan banyak bergerak atau kau akan jatuh" lalu aku terdiam sampai di rumah

*******************

Keesokan paginya ibu datang ke kamar ku memanggilku untuk makan pagi di halaman belakang rumah,aku hanya terbangun sebentar dan
"Iya ibu sebentar lagi aku akan bersiap siap" tiba tiba ibu melihat aku menjemur pakaianku di dalam kamar yang ku gantung di dekat ranjangku,karena aku malu menjemur pakaianku di luar

"Astaga ohani kau sungguh lucu"

Aku masih tertidur,aku tak sadar ibu mengambil pakaian dalamku lalu menjemur di luar

Aku sudah siap keluar lalu aku melihat pakaian dalamku tidak ada aku baru ingat ibu bicara padaku tadi,pasti ibu menjemur diluar,sebelum aku keluar aku melihat ke kaca dan mengingat pembicaraan seung joo semalam

Aku menatap payudaraku,lalu aku berpikir untuk membuat payudaraku besar dengan apa ya,lalu aku memasukkan kaos kaki ke dalam bra ku

"Nah terlihat besar" lalu aku bergegas ke halaman belakang dan melihat ibu sedang menyiapkan makan pagi lalu aku membantunya,tak lama membantu aku melihat seung joo yang sedang membaca koran tak memperhatikan orang di sekitarnya,lalu aku memperhatikan eun joo mencoba belajar bermain lompat tali dia mencoba tetap tak bisa aku bergegas memberitahu caranya

"Itu kaki mu salah,kau harus rileks,tanganmu juga salah"

Dengan kesal dia berkata padaku
"Kau jangan banyak bicara memang nya kau bisa,coba lakukan"

Aku melakukan dengan senang hati,aku melihat seung joo memperhatikanku tiba tiba

Seung joo "apa ini"

Apa itu kan,lalu aku memegang payudaraku,apa! Lalu aku mengambilnya dari tangan seung joo sampai aku terjatuh 

Eun joo "dasar wanita gila"

Naughty KISS []Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang