Naughty KISS []

Part 10//

Keesokan hari di sekolah

Ohani//prof...

Dia kenapa marah padahal aku gak melakukannya

"Hey ohani cepat ke papan pengumuman"

"Ada apa aku harus kesana"

"Nanti juga kau tau cepat"

"Ada apa sih ramai banget,eh maaf emangnya ada apa ramai sekali disana"

"Pengumuman nilai ujian semester"

"Apa,aku harus ke sana,mana ya.... nah itu baek seung joo dia sangat pintar mendapatkan nilai tertinggi,sudahlah...mungkin aku akan bertemu denganya aku akan mengucapkan selamat."

"Hey ohani tunggu"
Tiba tiba ada yang memanggilku dari belakan suaranya tak asing bagiku lalu aku berbalik dan kudapat seung joo berdiri menghadapku.

"Ada apa kau memanngilku kau ingin menuduku lagi" sampai aku lupa apa tujuannya ingin bertemu dengannya

"Tak aku sudah tau siapa yang melakukan yang pasti bukan kau"

"Baguslah,terus kenapa memanggilku"

"Selamat ya"

"Seharusnya aku yang ingin mengucapkan selamat karena kau mendapat nilai tertinggi"

"Apa kau tak liat nilai mu"

'Tidak aku hanya melihat nilaimu"

"Kau mendapat nilai bagus dari pada sebelumnya kau juga urutan 8 terbesar"

"Owh aku tak menyangka ku kira aku akan mendapat nilai yang sama,aku akan melihat"

Aku berlari dan melihat nilaiku owh dia benar aku merasa senang,sampai aku lupa perjanjian yang kita sepakati

"Kau benar trimakasih telah melihatkan nilaiku"

"Jangan gr dulu,perjanjian kita sudah selesai kembalikan fotoku"

"Iya ini"

"Hey kau tak ingat perjanjian nya seung joo." Tiba ada yang memanggil dari ujung sana dan dia ibu

"Mom perjanjian kami sudah selesai" tiba tiba semua yang sedang melihat nilai di papan pengumuman menatap kami

"Apa kau lupa,apa yang akan kau lakukan jika ohani mendapat nilai bagus ha,kau akan menggendongnya mengelilingi sekolah"

"Tapi mom perjanjiannya sudah selesai"

"gendong gendong gendong..."
Ibu dan teman teman menyerui kami.

Akhirnya menggendong ku

"Apa yang kau lakukan? Aku memujul pundaknya,kau bilang tak mau menggendongku"

"Sudah diamlah,bukankah ini yang kau inginkan" dia membuat pipiku memerah karena malu akhirnya aku diam.

Dia menurunkanku di koridor sekolah,tiba tiba ke dua tangannya berada disamping wajahku