Part 12

3.8K 347 25
                                    


Kyungsoo menggerakan kepalanya dan lebih menelusupkan kepala nya ke sosok di depannya. Kyungsoo yang merasa aneh dengan posisi nya segera membuka matanya dengan perlahan, mengumpulkan nyawa nya sebentar, seingat dia, tadi malam dia tertidur dengan posisi masih belajar , dan kenapa dia sekarang ada di ranjang yang begitu lembut dan empuk, pikr kyungsoo. dia mengerjap-ngerjapkan matanya kala pandangannya terhalang oleh sesuatu yang begitu tegap dan kokoh. Dia tersentak kala merasakan sebuah tangan yang tengah memeluknya begitu erat, kyungsoo segera mendongangkan kepalanya cepat, dan pada saat itu juga kyungsoo langsung membulatkan matanya serta wajahnya yang memerah seperti tomat. Kini Kim Jong In atau yang sering di panggil Kai ini ada dihadapan kyungsoo dengan jarak wajah sedekat ini. Ya tuhan, Kyungsoo saja sampai bisa merasakan deru nafas jongin yang teratur dan lembut menerpa wajah manisnya. Dengan refleks kyungsoo langsung mendorong tubuh Kai, ah bukan mendorong tubuhnya melainkan mendorong wajah kai dengan sekuat tenaganya dan Kai langsung terdorong kebelakang dan berakhir KAi yang mencium lantai yang dingin.

DUK....

''akhhh.."

Kyungsoo hanya bisa menatap was-was kearah selimut yang menutupi tubuh Kai. Tiba-tiba saja Kai langsung berdiri dan memegangi kepalanya dan menatap tajam kearah kyungsoo yang tengah menyembunyikan wajahnya di balik bantal yang dia pegang. Kyungsoo hanya bisa membulatkan matanya kala matanya bertemu pandang dengan mata tajam kai, lalu menyembunyikan kembali wajahnya.

'eomma, tolong aku..' kyungsoo berteriak dalam hatinya.

Dengan kasar Kai langsung merampas bantal yang tadi menjadi perisai kyungsoo, kai melempar bantal itu kesembarang arah, dia sama sekali tak peduli dengan vas bunga yang pecah karena bantal tadi mengenai tepat vas bunga.

"mwo?" tanya kyungsoo dengan wajah tanpa dosanya, Sementara Kai hanya bisa menggeram saja. Dia benar-benar kesal kepada kyungsoo. Terlebih dia telah mengganggu tiidurnya. Kai langsung kembali merangkak naik ke ranjang nya dan segera menutupi suluruh tubuhnya dengan selimut. Kyungsoo hanya berekspresi O_O saja. Kyungsoo segera melirik ke arah jam weker yang ada di meja nakas dekat ranjangnya, kyungsoo hanya bisa mendengus kesal saja kala dia tahu bahwa kini waktu masih menunjukan pukul 2 pagi. Pantas saja keadaan diluar masih sangat gelap.

Jika dia sedang berada di kamarnya mungkin dia akan bergelung kembali dengan sellimut pororo nya yang hangat. Namun kali ini seperti nya mustahil, kembali berbaring tidur saja kyungsoo merasa was-was apalagi bergelung dengan selimut hangat. akhirnya kyungsoo memutuskan untuk duduk diam di samping jongin yang kemungkinan sudah kembali tertidur. Mata bulatnya kembali memberat kala dia menatapi 3 ekor anjing yang tengah tertidur di tempatnya. Bebeerapa kali kyungsoo menguap lebar dan segera menutup mulutnya dengan tangannya, tak ada kerjaan yang lain kini kyungsoo hanya bisa meremas baju piyamannya yang tengah dia kenakan. Tiba-tiba angin menerpa pipi kanan kyungsoo dengan lembut angin itu masuk dari celah -celah jendela kamar Kai. Kyungsoo dengan cepat mengusap-usap pipi tembamnya, dan

HATCHHIM...

Kyungsoo tiba-tiba saja bersin dan itu membuat Kai sedikkit terkaget, buktinya Kai sampai tersentak dan sedikit menggerakan badannya. Kyungsoo segera menatap Kai dengan pandangan takutnya. Dan kali ini ada satu hal lagi yang membbuat kyungsoo terlonjak kaget. Suara gemuruh petir yang begitu nyaring terdengar. Kyungsoo refleks saja menatap Kai dengan mata yang sudah berkaca-kaca

'kyung, bertahan lah. Ini hanya suara petir saja. Tak akan lama' gumam kyungsoo sambil menundukan kepalanya. Lagi-lagi suara petir yang terdengar lagi jangn lupa kilat yang menyambar nyambar, namun kini terdengar sangat keras dan bertubi-tubi belum lagi suara hujan mulai terdengar deras. Kyungsoo masih saja menggumamkan kata-kata agar hujan badai segera berhenti, dan.........

Dance In MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang