02

102 27 6
                                    


"eh woi, minum kita kayanya ketuker deh."

gue langsung mengambil paksa minuman yang ashton pegang.

"iya makanya. ini punya lo." gue menyerahkan minuman itu ke cowok tersebut.

"belum di minum kan ini?"

gue menggeleng. "ga kok, tenang aja."

cowok itu hanya tersenyum lalu menyodorkan minuman gue.

"heheh, gue duluan ya." gue melirik sebentar ke cup cowok itu. "nice to meet ya, hemmo."

"luke aja panggilnya. btw nice to meet ya too, ashton."

gue terkekeh pelan. "it's levi actually."

"terus ashton siapa?"

tiba tiba ashton mengeluarkan kepalanya dari kaca mobil. "itu gue!"

"dia kakak gue." jelas gue.

setelah itu luke hanya ber-oh ria dan langsung pergi ke mobilnya. ashton segera menyalakan mesin mobilnya dan bergegas pergi dari parkiran starbucks.

++

harusnya jam segini, ashton udah jemput gue. ini udah setengah jam gue nungguin dia. padahal gue udah ngeline dia berkali kali.

tiba tiba handphone gue bergetar. ashton is calling...

"buset, lo dimana sih bang?"

"sorry banget, le. gue gabisa jemput, tugas gue belum selesai nih."

"kenapa ga bilang daritadi sih, kan jadinya gue bisa bareng temen."

"hp gue ketinggalan di loker tadi."

"yaudah kalo gitu."

gue memutuskan sambungan telpon dengan kasar. gue mau nebeng siapa coba kalo kaya gini. temen gue udah pada pulang semua.

akhirnya mau ga mau, gue berjalan ke halte bus dekat sekolah. biasanya bus sekolah masih ada jam segini.

tiba tiba di depan gue udah ada mobil warna metalik dan gue gatau itu punya siapa. ashton mobilnya warna hitam, kenapa itu warna metalik.

"lo ashton kan?" tanya pengendara mobil tersebut begitu dia keluar dari mobilnya. rupanya dia cowok yang kemaren di starbucks.

"kan udah gue bilang, nama gue levi. ashton itu kakak gue." ketus gue.

"oh iya kalo gitu maaf abisnya gue lupa. lo inget nama gue kan?"

gue mencoba mengingat nama cowok itu. "eh, luke bukan?"

luke mengangguk sambil tersenyum. "baguslah kalo inget. btw lo belum pulang?"

"ini lagi nungguin bus."

"yaudah, bareng gue aja. gue anterin pulang nih," luke menawarkan tumpangan gratis. siapa sih yang gamau kalo belakangnya 'gratis'.

"kuylah, rumah gue di gardenia loka."

luke mengangguk kemudian membukakan pintu penumpang untuk gue.

dengan ragu ragu, gue duduk di mobilnya. setelah luke mengganti stasiun radionya, kami langsung jalan.

walaupun baru ketemu sekali, gue dapat menyimpulkan kalo luke ini orangnya supel.

akhirnya gue sampe rumah dengan selamat sentosa. untung ada luke kalo ga gue bisa lumutan nungguin bus.

"oh ya, gue boleh minta id line lo ga?" tanya luke sebelum dia pergi.

gue mengangguk. "boleh, levinairwin namanya."

setelah itu luke langsung hilang diiringi oleh tenggelamnya matahari.

- - - -


dua hari yang lalu gue kan ultah
ucapin dong doi aja ngucapin masa kamu engga :v

starbucks ft. luke hemmingsHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin