Fille de Rêve

40.5K 222 8
                                    

Seberkas cahaya menerangi petangnya bumi di pagi yang gelap. Menyeruakkan hari baru yang menunggu di isi dengan berbagai macam kegiatan. Di sebuah kota metropolitan,hanya dalam waktu beberapa menit berlalu sejak matahari terbit,orang-orang telah berlalu lalang memulai aktifitas yang akan berakhir setelah-mungkin- orang di sekitarnya telah terlelap di alam mimpi mereka. Kecuali seorang pria yang masih terlelap di alam mimpinya karena pria itu baru saja terlelap pukul 3 dini hari. Kaymil Hadiwijaya Suroso-nama lengkap pria itu- masih asyik bergelung dengan selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya. Kaymil tak menyadari bahwa seseorang memasuki kamarnya lalu menampakkan wajah kesal tak kiranya. Bagaimana tidak-yang ternyata wanita paruh baya itu-sudah berkali-kali membangunkan yang empunya kamar,namun Kaymil tetap saja tidur,bahkan menariknya menutupi sampai tubuhnya tak terlihat. Wanita paruh baya itu menarik paksa selimut yang menyelubungi tubuh atletis pria itu.

"aduh Nana,aku masih mengantuk. Jadi 10 menit kemudian saja kau datang lagi,oke?" kaymil menggerutu sambil memcari selimutnya.

"Kaymil Hadiwijaya Suroso. Bangun sekarang atau Bunda akan menyirammu dengan seember air es?" Mata aquamarine milik Kaymil terbuka dengan sempurna saat mendengar nama lengkapnya di sebut dan suara lembut nan tegas yang selalu dia rindukan mengalun masuk ke dalam telingannya.

"Bu..bunda. kok bunda ke sini. Tumben banget,terus Nana mana? Dia udah berangkat kuliah yah bun?" serentetan pertanyaan mengalun dari bibir merahnya. Wanita yang merupakan ibu kandung pria itu hanya menggelengkan kepalanya.

"ini sudah jam 11 siang Imil. Sudah jelas kalau Nana sudah berangkat dari tadi. Dan kenapa kau belum bangun di jam seperti ini. Biasanya kau paling pagi terbangun." Kaymil memberengut saat mendengar Bundanya memanggilnya dengan nama kecilnya,Imil.

"bunda.. Kaymil sudah dewasa tapi kenapa bundasering memanggilku dengan nama Imil." Tanya Kaymil sambil turun dari ranjang king sizenya menuju ke lemarinya untuk mengambil kausnya.

"bagi bunda,kau tetap putra bunda yang masih kecil. Tapi kalau memang kau ingin bunda menganggapmu dewasa,maka segeralah kau menikah. Bunda ingin segera milihatmu berkeluarga." Ucapan bunda Caroline menjadi sendu saat mengucap kata "menikah". Kaymil tak bisa membantah kata-kata sang bunda apalagi jika nada berbicaranya sudah seperti itu.

'andaikan bunda tahu kalau aku kesulitan mendapatkan wanita yang benar-benar mencintaiku,di tambah lagi wajahku yang terlalu tampan dan berparas seperti gadis membuatku kesulitan. Yang ada hanya Yura,wanita penggila uang yang selalu membuntutiku kemana-mana.' Gumam Kaymil dalam hati sambil menatap nanar bundanya yang menghilang di balik pintu kamarnya,pria itu menghembuskan nafas pelan.

***

Kaymil Hadiwijaya Suroso,pria imut nan tampan pewaris HadiSuro Grup,salah satu perusahaan raksasa di Indonesia yang merupakan gabungan dua perusahaan besar di Indonesia. Hadiwijaya Grup dan Suroso Grup. Kaymil yang merupakan putra tunggal Hadiwijaya dan cucu laki-laki tunggal Suroso,pengusaha terkaya di Indonesia dan masuk dalam 10 besar pengusaha terkaya dan masuk dalam majalah Forbes.

Kaymil memiliki semuanya. Wajah yang tampan imut,memiliki darah Perancis yang mengalir langsung di darahnya dari bundanya,kaya,keluarga yang utuh,mata aquamarine dari gen bundanya,juga berbagai wanita hebat yang selalu mendampinginnya. Namun satu yang tidak di miliki pria ini,yaitu merasakan indahnya jatuh cinta dan memiliki wanita yang mencintainya. Kaymil tidak bisa merasakan rasanya jatuh cinta sebagaimana yang seringkali Nana,adiknya,gembar-gemborkan dihadapannya setiapkali gadis itu sehabis berkencan dengan Romeo,pacarnya dua tahun belakangan ini. Kaymil terkadang iri dengan Nana,adik satu-satunya itu gampang sekali untuk jatuh cinta,sedangkan dia merasakan sekalipun tidak pernah. Pria itu bahkan terkadang jijik dengan wanita yang mendekatinya seolah-olah menginginkan dirinya namun ternyata hanya menginginkan uangnya dan fasilitasnya. Salah satunya adalah Yura. Teman kuliahnya di Oxford yang memang menyukainya -dan uangnya yang utama tentunya- secara tidak sengaja bertemu kembali dalam acara pelepasan masa lajang sahabat karibnya di sebuah club. Sejak saat itu Yura selalu menguntitnya kemanapun Kaymil pergi dan bahkan menyodorkan tubuhnya secara Cuma-Cuma kepada Kaymil. Tentu saja pria itu menolak mentah-mentah,dia penganut no sex before married alias free sex. Dia hanya akan memberikan semua yang pertama hanya kepada orang yang telah membuatnya jatuh cinta setengah mati. Namun percaya tidak percaya pria imut itu tidak pernah memberikan bibir merahnya kepada wanita manapun termasuk Yura yang telah menggodanya. Jadi bisa di pastikan dia segelintir pria "suci" di bumi ini.

***

"aku juga mencintaimu Imil. Aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku denganmu." Ucap gadis itu. Gadis yang sangat sederhana namun terpancar pesona yang kuat dan dapat menarik semua menjadikannya pusat rotasi di bumi. Kaymil mendekap erat tubuh mungil gadis itu,tapi pria itu merasakan raga gadisnya perlahan memudar.

Pria itu terbangun dengan nafas terengah-engah,keringat dingin mengalir di pelipisnya,dengan segera dia menuangkan air putih yang memang selalu dia sediakan di nakas samping tempat tidurnya.

Mimpi itu lagi !

Kaymil mengusap wajahnya frustasi. Gadis yang sudah hamper setengah tahun belakangan ini hadir di setiap malam di dalam mimpinya. Gadis yang bahkan dia sendiri tidak tahu siapa namanya. Yang pria itu tahu gadis itu selalu mengatakan gadis itu juga mencintainya. Dia merasakan lagi debaran jantungnya yang berdebar kencang da nada perasaan membuncah setiap kali wajah gadis itu kembali di ingatannya.

Tidak dapat di ragukan lagi.

Dia jatuh cinta dengan gadis mimpinya !

Dan akhirnya Kaymil merasakan juga bagaimana rasanya jatuh cinta.

Fille de RêveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang