Chapter 4

44 1 0
                                    

Adzan subuh sudah berkumandang.

"Tian aku shalat dulu ya "

"Hati hati wudhu nya Zah "

"Iya "

Tian menunggu di dalam mobil sambil membaca komik dan tertidur

Tepat sekali aku selesai shalat subuh jam 6. Aku melihat dari kaca mobil bahwa Tian tertidur di dalam mobil.

Aku membuka pintu belakang mobil dan pak Budi sudah siap di kursi pengemudi.

"Kita jalan non ?"

"Iya pak. Jangan mengebut ya pak "

"Baik non. "

"Pak jangan lupa kita ke gereja. "

"Siap non "

"Tian.. Tian kasihan kamu. Sudah nunggu aku " ( menaruh kepala Tian di pelukannya dan mengusap bagian jantungnya )

"Non ini gerejanya kita sudah sampai "

"Iya pak. "

"Saya mau cari kedai kopi dulu ya non. "

"Iya pak. Jangan lupa bawa handphone ya pak "

"Siap non "

***

"Tian... Tian bangun prince Tian. Sudah jam 6. Kita sudah di gereja nihh. Nanti keburu di mulai lho pemberkatannya. " ( mengusap pipi Tian )

"Hhmmm. Aku ngantuk "

"Heii kamu ibadah dulu dong. Nanti tidur lagi. Aku temani kamu "

"Temani aku di dalam gereja ?"

"Maybe "

"Ayolah Zah. It's ok. No Problem kok. Ada banyak suami atau istri yang lain agama membawa masuk ke dalam gereja. Lagian ini bukan pertama kali buat kamu kan ?"

"Ok ok aku temani kamu di dalam gereja. Tapi janji jangan menggoda aku lagi ya "

"Maybe yes maybe no "

"Tiannnn " ( teriak dan menggelitiki )

"Ampun Zah. Iya iya "

***

Selesai pemberkatan aku langsung pulang ke rumah Tian. Aku tertidur di pangkuan Tian.

Tian pov's

Aku menggendong Azzah dan membawa Azzah ke kamar aku. Aku merebahkan Azzah di kasur king size ku. Menyelimuti dan mencium kening Azzah

Tiba tiba ada pesan masuk dari handphone aku. Tetihat, pesan dari Tante Lisa. Berarti mami Azzah.

"Tian.. tante bisa ketemu kamu di cafe Asmara ? Ada yang ingin tante sampaikan sama kamu Tian. Ini tentang Azzah. "

Perbedaan Terbesar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang