"Tian asal kamu tahu betapa sakitnya aku saat kamu bohongi aku. Sakitnya lagi aku tahu kalau kamu berbohong dari orang lain bukan dari mulut kamu sendiri. Sakit banget Tian "
Tian mengetuk pintu kamar meminta aku membukakan pintu untuknya.
"Zah aku mohon buka pintunya. Aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting sama kamu. Aku mohon sama kamu Zah. Tolong buka pintunya. "
Azzah membuka pintu kamar
"Apa hal penting yang akan kamu sampaikan ?"
"Aku gak mau menyimpan hal ini. Sekarang kamu harus ikut aku ketemu dengan Prof. Suryo. "
"Kamu bilang mau kasih tahu aku hal pentinf kenapa sekarang kamu mau ngajak aku pergi
Gimana sih kamu ""Please ikut aku !. Ini demi kebaikan kamu "
"Demia kebaikan aku ? Kenapa kamu berbohong sama aku ?"
"Akan aku ceritakan nanti di mobil. Sekarang kamu ikut aku dulu ya "
"Ok aku akan ikut sama kamu. Tapi kamu harus ceritaiin kenapa kamu harus berbohong. "
"Iya aku janji akan ceritaiin. Dengan satu syarat kamu tidak boleh marah sam aku
Deal? ""Ok. Deal. Yuk "
Kenapa Tian membawa aku pergi ke rumah sakit ini.
"Kenapa kamu bawa aku ke rumah sakit ini ?"
"Kamu ikut dulu sama aku. Emang kamu tahu ini rumah sakit siapa?"
"Ya aku kenal dengan rumah sakit ini. Rumah sakit peninggalan Una dan Uni ( Kakek dan Nenek ) "
"Kamu gak pernah cerita sama aku soal rumah sakit ini zah ? "
"Rumah sakit ini baru berjalan sukses sekitar 4 tahun.
Lagian mereka juga kan di U.S.A. sekarang mereka tinggal dan menetap di sana dan tinggal disana. Bahkan mereka akan membuat rumah sakit disana juga""Ok. Sekarang kita harus cepat cepat masuk. "
Aku dan Tian masuk ke ruangan spesialis cancer.
Setelah di periksa hanya dokter dan Tian yang berbicara
"Penyakitnya begitu ganas dalam dirinya. Usianya yang masih muda susah di jalani jika cancer menjadi penghalang besar di otaknya. Bahkan penyakitnya sudah hampir menjalar ke seluruh badanya. "
"Separah itu dok ?"
"Lebih parahh "
"Pengobatan apa yang harus di jalani dok ?"
"Kemo dan obat obatan "
"Baik dok saya akan sampaikan pada Azzahra "
"Baik "
"Terima kasih ya dok "
"Sama sama "
Tian menceritakan soal dia berbohong kepada sahabatnya. Dan sangat syok Azzah mendengarnya.
"Kamu gak akan ninggalin aku kan Tian ?"
"Enggak zah. Aku akan selalu ada buat kamu "
"Soal penyakitku ? Apakah kamu akan tetap ada buat aku Tian ?"
"Sampai kapanpun Zah "
Tian dan Azzah pulang dengan sedih yang harus di rasakan oleh Azzah. Dia tak pernah mengira bahwa dirinya bisa mengidap penyakit yabg sangat parah. Dia hanya memikirkan Tian sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perbedaan Terbesar
RomancePerbedaan terbesar dalam persahabatan kami adalah agama kami.