Sudah lewat satu semester aku duduk satu bangku dengan Vina dan kamu yang selalu saja ada alasan untuk menengok kebelakang sekedar mencari perhatian ke Vina.
Sakit. Itu yang aku rasakan. Tapi aku hanya bisa tersenyum berpura pura aku baik baik saja.
Dan seperti biasa kamu mengantarku pulang. Saat aku hendak pergi masuk, kamu mencekal tangan ku.
"Han, bantuin gue nembak Vina dong, kayaknya dia juga suka sama gue" aku tercenung dengan ucapannya barusan.
"Em kenapa ga minta bantuan hafid aja? Kalo ga temen setim lo" bukannya aku tak ingin membantumu. Aku hanya ingin meminimalkan rasa sakit di hatiku. Silahkan beranggapan aku ini jahat.
Ternyata dan lagi, kata kata dari bibirku malah menjadi petaka.
"Eh bener juga lu nyet. Gue minta bantuan mereka juga deh biar lebih sweet gituu kan mereka handal wahahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mask
Short StoryAku hanyalah gadis pengecut yang selalu bersembunyi di balik topeng-topengku. Mencintai kamu yang adalah sahabatku adalah diluar kendaliku. Apa aku juga harus memaksa kamu membalas perasaanku saat hatimu jatuh pada gadis lain? Aku tidak sejahat itu..