Part 2

1.3K 101 3
                                    

"Sudah berapa kali kukatakan. Jangan memanggilku dengan sebutan itu! Memangnya aku mirip kucing atau gula? Menjijikan. "Jawabku dengan tampang sok marah. Al hanya tertawa menanggapi reaksiku kemudian dia duduk berhadapan dengan ku. "Hahahaha.. benar juga ya, seharusnya aku memanggilmu dengan sebutan nona dingin atau nona galak yang judes kayak valak.
Itu lebih baik.

"Al terus tertawa, sedangkan aku hanya memanyunkan bibirku tanda kesal. "Sudah" jawabku singkat.
"Ibu Ros! Aku memesan sesuatu yang sama dengan apa yang di pesan oleh Prilly!" Teriak Al. Lalu terdengar jawaban dari Ibu Ros
"Ya tunggu sebentar. "

Tidak lama kemudian, datanglah pesanan kami.kami makan dalam diam samapai Al membuka suara terlebih dahulu. "Prill, kau harus nonton aku main basket ya..." "Memang kapan?" Balasku sambil tetap memakan makananku.

"1 minggu lagi" jawabnya. Aku menimang-nimang dan memikirkan apakah aku tidak sibuk pada saat itu.

"Emm..Aku sibuk..aku tidak bisa datang ucapku berbohong padanya.
Byurr Al menyemburkan minuman yg tadi dia minum. Aku cuma tersenyum melihatnya.

Hah..kau harus datang ku mohon kosongkan jadwalmu untuk hari itu aja. Itu merupakan hari penting dalam hidupku, jadi kau harus datang. Tanpa kau semua tidak akan berjalan lancar. Al memohon kepada Prilly. Al memohon dengan suara memelasnya.

Aku hanya  tertawa mlihat itu "haahaahaahaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku hanya tertawa mlihat itu "haahaahaahaa... Aku hanya bercanda, kenapa kau begitu serius Al ucap Prilly dengan tawanya. Mana mungkin aku tidak hadir di pertandingan sahabatku sendiri, Memang ada apa sampai kau memohon padaku agar aku datang?? Tanyaku kepada Al.

"

Hahhh.. Syukurlah, aku pikir kamu tidak akan datang. Aku mohon karena aku akan menyatakan perasaanku terhadap seorang gadis. "Dengan wajah tanpa dosa serta tidak lupa dengan cengiran yang menghiasi wajah tampannya .

 "Dengan wajah tanpa dosa serta tidak lupa dengan cengiran yang menghiasi wajah tampannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Al menjawab dengan semangat. Seketika tubuhku membeku (jadi es dong Pril 😀 abaikan author gila), serasa ada benda tajam yang menusuk hati serta jantungku.

Untung kagak metong Prill 😁 back to story

Tanpa aba-aba akupun langsung berdiri "Aku sudah selesai, aku mau pergi ke kelas". Jawabku dengan suara bergetar.
"Kenapa cepat sekali, lihat makananmu saja masih tersisa banyak, tidak biasanya kau tidak menghabiskan makananmu. "Tanya Al dengan heran.

"Tanpa berkata lagi aku meninggalkan Al dengan seribu tanda tanya karna tingkahku barusan ( kuis kali 😀) . Tujuanku yang semula ingin pergi ke kelas berubah menjadi ke atap sekolah. Padahal bel masuk kelas baru saja berbunyi tapi aku tetap saja tidak menghiraukannnya. Membolos satu pelajaran saja tidak akan membuat nilaiku jelek.
"Sampai di atap sekolah, tangis yang sedari tadi aku bendung pecah seketika. Aku menangis sejadi-jadinya karna disini tidak akan ada yang tau kalau aku sedang menangis. Kemudian aku bersandar di tembok dan sedikit demi sedikit tubuhku merosot dan jatuh terduduk.

Kau jahat Al,  kenapa kau membuatku seperti ini?  Rasanya sakit sekali dan juga kenapa kau membuatku menjadi perempuan yang egois?  Yang hanya ingin memilikimu yang sebentar lagi akan menjadi milik orang lain? Serta kenapa kau tidak menunggu seben...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kau jahat Al, kenapa kau membuatku seperti ini? Rasanya sakit sekali dan juga kenapa kau membuatku menjadi perempuan yang egois? Yang hanya ingin memilikimu yang sebentar lagi akan menjadi milik orang lain? Serta kenapa kau tidak menunggu sebentar lagi ketika aku sudah melupakan perasaan ini dan sepenuhnya menganggapmu sebagai sahabat. Apa yang harus ku lakukan setelah ini?, apa yang harus aku lakukan?!. Teriakku sambil menangis.

Bagaimana perasaanmu ketika harus memendam perasaan Cintamu selama 3tahun agar persahabatanmu tidak hancur dan sekarang sahabat mu ingin menyatakan Cinta kepada gadis lain?! Sakit? Merasa terkhianati dan dunia serasa tidak adil? Itu juga yang saat ini aku rasakan. Walaupun aku tahu bahwa suatu hari nanti Al jatuh cinta dan memiliki kekasih. Tapi tetap saja hatiku merasakan sakit yang aku gak tahu kapan akan sembuh.

Tak terasa 2jam aku menangis di atap sekolah. Aku kemudian menuju ke kelas dengan langkah kaki gontai hanya untuk mengambil tasku. Lelah sekali rasanya menangis. Setelah ini aku harus bisa melupakan perasaanku terhadap Al. Harus.. Ucapku semangat.

******

Hay hay ada yg nunggu ctita ini gak?
Maaf baru bisa next maaf juga jika kurang feelnya, maaf juga kalau critanya gaje n alurnya brantakan. Jangan jadi pembaca gelap ya. Kritik dan saran sangat berarti.
Kecup jauh dari Mput 😍😘








DaisukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang