Chapter 4 : Penghianat

541 56 7
                                    

Video itu memperlihatkan Choi In ha sedang diteror oleh Pembunuh itu. Sekilas percakapan mereka terdengar.
"Kau sudah melakukannya dengan baik" pemhunuh dengan pakaian serba hitam itu mencekik leher choi in ha. "Buang semua barang bukti ini, atau kau akan jadi korban selanjutnya"
setelah melepaskan cekikannya Ia pergi dari ruangan itu.

Choi in ha terlihat masih mengontrol nafasnya. Kemudia Ia memasukan semua barang bukti itu ke dalam kotak kecil. Lalu ia keluar dari kamar itu, beberapa saat kemudian ia kembali membawa tangga dengan peralatan seadanya. Ia membongkar salah satu atap lalu memasukan kotak itu kedalam sana.

Ia hanya menghabiskan waktu 20 menit untuk mengerjakan hal tersebut. Setelah dirasa aman Choi In Ha melarikan diri. 10 menit video terlihat kosong, hanya ada gambar mayat tuan Park tergeletak dilantai. Namun tiba-tiba seorang laki-laki dengan setelan jas masuk kekamar itu dan menatap puas atas kematian tuan Park.

"Itu... si pembunuh tadi, lihat dia membawa jaket hitam yang tadi dipakai" Jin goo menunjuk kelayar laptop.
Wajahnya tak terlihat begitu jelas, hanya tampak samping. Setelah memastikan semua bukti telah lenyap ia pergi dari tempat itu.

"Cepat ambil tangga dan bongkar atas disebelah sana" perintah sohyun. Setelah kotak itu berhasil diturunkan mereka segera membukanya. Didalamnya ada botol kecil berisi pil, kain dengan bercak cairan yang sudah mengering dan sarung tangan pelaku.

"Syukurlah ada sarung tangan disini. Kita bisa memeriksa sidik jarinya. Selangkah lagi kita akan berhasil menangkap pelakunya" seru Sungjae.
"Baiklah.. sekarang kita kembali ke kantor"

Keesokan harinya
"Sohyun-ah" sungjae mencolek pundak Sohyun.
"Hmm"
"Nanti sore maukah kau jalan-jalan dengan ku?"
"Apa kita punya waktu untuk jalan-jalan?"
"Tentu saja, kita hanya tinggal menunggu hasil sidik jari dan menangkap pelakunya"
"Tidak semudah itu"
"Ayoolaah... kita istirahat sejenak, apa kau tidak pusing setiap hari berhadapan dengan kasus ini?"
"Baiklah"
"Ok, kau sudah janji yaa..apapun yang terjadi kau harus pergi denganku"
"Cereweettt" Sohyun mencubit pipi sungjae

"Ehemmm!!" Jin goo mengedipkan sebelah matanya kepada Sungjae. Sohyun yang melihatnya memberi kode pada Sungjae untuk segera kembali ke mejanya.

"Gawat!!" Kyungsoo berlari membawa kotak barang bukti itu. "Sepertinya ada seseorang yang mengambil sarung tangannya"
"Apa?!" Semua terkejut. "Sarung tangannya hilang!" Kyungsoo menunjukan kotak itu.
"Bagaimana bisa hilang? Kau ini..!!" Jin goo merebut kotak itu mencoba memastikannya sendiri. "Aku sudah menyimpannya di tempat yang aman"

Pupus sudah harapan mereka, benda yang dianggap sebagai kunci untuk memecahkan kasus ini telah hilang.
"Periksa CCTV nya" Sohyun mencoba menenangkan diri.
"Aku sudah memeriksanya dan tak ada yang aneh"
"Periksa sekali lagi"
"Aku sudah memeriksanya berkali-kali"
"AKU BILANG PERIKSA SEKALI LAGI!!!" Sohyun tak dapat lagi menahan emosinya.

Sungjae menarik tangan Sohyun dan membawanya keluar. Sungjae memdudukan Sohyun dibangku taman dekat kantor.
"Tenangkan dirimu disini, aku rasa kau terlalu stress akhir-akhir ini"
"Tidak, aku harus kembali dan memastikan sarung tangan itu tidak hilang"
"Sarung tangan itu sudah hilang apalagi yang mau dipastikan! Kau juga melihatnya tadi sarung tangan itu tidak ada di tempatnya"
"Lalu aku harus bagaimana?"

Sungjae mengeluarkan ponselnya lalu menelfon Kyungsoo "temukan pencuri sarung tangan itu, periksa semua CCTV dan pastikan sarung tangan itu kembali"
Ia menutup telfonnya lalu duduk disebelah Sohyun.
"Kita akan kembali setelah kau merasa tenang"

CODEWhere stories live. Discover now