Chapter 5 : Pilihan

526 57 3
                                    

Sungjae mendekati Sohyun dengan perlahan-lahan. Tangannya gemetar hebat.
"Sohyun-ah," panggilnya pelan.
Ia membalik tubuh Sohyun yang lemah tak berdaya. Sungjae terkejut melihat darah segar mengalir di perut Sohyun.

"Sohyun-ah apa yang terjadi padamu?" Sungjae mengguncang tubuh Sohyun. Berharap gadis itu segera sadarkan diri.
Ia mencoba mengentikan pendarahan dengan menutup luka sayatan itu dengan tangannya.

"Sohyun-ah." Sohyun membuka matanya perlahan. Samar-samar ia dapat melihat wajah Sungjae yang panik tak karuan.

"Sohyun-ah, apa kau bisa melihatku? Ini aku Sungjae."
Tak ada jawaban dari gadis itu.
"Bertahanlah, Aku akan menghubungi ambulan sekarang."
Sungjae mengambil ponselnya dan memgubungi ambulan.

Di tempat lain.

"Kau sudah melakukannya dengan baik, Kyungsoo-ah."
Seorang laki-laki dengan setelan Jas menepuk pundak Kyungsoo.

"Aku akan melindungimu, akan kupastikan kau tidak tertangkap polisi. Tapi, jika kau membongkar identitasku dan melaporkan aku. Maka aku akan membunuhmu hari itu juga"

Kyungsoo hanya menunduk. Ia merasa bersalah sekaligus takut.

"Ini uang untukmu, pindahlah dari sini. Pergilah sejauh mungkin. Aku bisa membantumu memalsukan identitas jika kau ingin tinggal di luar negeri. Jika kau butuh bantuanku, hubungi saja aku, mengerti?" Pria itu mengangkat dagu Kyungsoo dan menatapnya tajam.

"Aku mengerti," jawabnya singkat.
"Bagus, pastikan kau menepati janjimu," kata pria itu lalu pergi.

Kyungsoo masih memikirkan bagaimana nasib Sohyun setelah Ia menusuknya 'bagaimana kalau dia mati?, 'apakah dia akan baik-baik saja?' Batinnya. Ia berfikir lama sekali sampai akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke tempat dimana ia menusuk Sohyun.

Jin goo, Yoojung dan Saeron berlarian disekitar taman dekat kantor.
"Dimana mereka? Sungjae bilang lokasinya ada disekitar sini."
"Aku akan pergi ke sebelah sana," kata Jin goo. Mereka berpencar.

Sungjae memeluk erat Sohyun yang mulai kehabisan tenaga. Ia tak kuat lagi menahan rasa sakit itu. Samar-samar terlihat sepasang lampu mobil Ambulan terlihat dari kejauhan. Ambulan itu semakin mendekat lalu berhenti di depan mereka. 2 perawat turun dari ambulan itu membawa tandu.

"Itu mereka!" Yoojung melihat Sungjae dari kejauhan.
"Sungjae-ah!" Panggil Saeron sambil berlari ke arahnya.
Ia terkejut melihat Sohyun yang kembali tak sadarkan diri dengan berlumuran darah.

"Sohyun-ah." Saeron menangis melihat temannya itu. Yoojung yang berada di sampingnya berusaha menenangkan. Sementara itu Kyungsoo memantau mereka dari kejauhan. Ia melihat teman-temannya masuk kedalam ambulan. Rasa bersalah itu kembali datang. Setelah melihat ambulan itu pergi. Kyungsoo memutuskan untuk pulang. Tepat saat Ia berbalik satu pukulan mendarat di wajahnya. Pukulan itu membuatnya tersungkur ditanah.

"Jin goo-ah." Kyungsoo terkejut melihat orang yang memukulnya.
"Ireona saekkya!" Jin goo menarik kerah baju Kyungsoo.

Buk! Satu hantaman lagi dari Jin goo. Kyungsoo berusaha berkelit kepayahan. Jin goo memukulnya bertubi-tubi sampai ia tak sempat menghindar. Terakhir satu tendangan tepat di dadanya membuat Kyungsoo lagi-lagi tersungkur ditanah.

"Bagaimana perasaanmu setelah menusuk Sohyun? Kau senang?" Tanya Jin goo. Kyungsoo tak menjawab.
"Penghianat," ucap Jin goo. Kyungsoo berusaha berdiri namun gagal karena dadanya terlalu sakit. Ia merangkak memeluk kaki Jin goo dan menangis.

"Maafkan aku," ucapnya pelan. Jin goo melepaskan kakinya dengan kasar.
"Jika terjadi sesuatu pada Sohyun, maka aku akan jadi orang pertama yang menghajarmu."
Kyungsoo hanya menunduk penuh penyesalan.

Di rumah sakit Sungjae, Yoojung dan Saeron sedang duduk di depan ruang Operasi. Suasana tegang menyelimuti mereka.
1 jam berlalu akhirnya seorang dokter keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana dok?" Tanya Sungjae.
"Dia baik-baik saja. Semuanya berjalan lancar. Syukurlah lukanya tidak terlalu dalam."
Kini mereka dapat bernafas lega. "Kalian bisa melihatnya setelah pemindahan kamar," lanjut dokter.
"Baik dok, terimakasih," kata sungjae. Tepat setelah Dokter itu pergi Jin goo datang bersama Kyungsoo.

"Kyungsoo-ah, wajahmu kenapa?" Tanya Saeron yang terkejut melihat wajah Kyungsoo yang lebam penuh luka.
"Aku yang memukulnya," kata Jingoo
"Ada apa? Kenapa kalian bertengkar?" Tanya Sungjae kebingungan.
"Dia akan menjelaskan semuanya"

"Aku yang telah menusuk Sohyun," ucapnya pelan.
"Apa?" Tanya Sungjae tak percaya.
"Aku yang menusuknya."
Buk! Satu pukulan dari Sungjae, sesaat sebelum Ia melanjutkan pukulannya. Jingoo mencekal tangannya.

"Kau harus mendengar penjelasannya," kata Jin goo.

Kyungsoo Pov

Dia mengirimi ku SMS. Dia mengaku sebagai saksi dan memnintaku datang kesana tanpa kalian. Saat aku sampai disana tidak ada orang di rumah itu. Aku berjalan masuk karena kupikir dia menungguku di dalam. Tepat setelah aku masuk dia membekam mulutku dan memgancamku dengan pisau.

"Aku dengar kau dan Tim mu berhasil menemukan barang buktinya, hebat sekali," ucapnya sambil bertepuk tangan.
"Hancurkan semua bukti itu, lakukan apapun sebisamu."
Dia memgambil ponselku lalu memasukkan nomernya.

"Ini nomerku, pastikan kau mengingatnya. Aku akan menghubungimu setiap saat dan memastikan kau sudah melakulam apa yang aku minta."
"Aku tidak akan melakukannya," aku berusaha melawannya.
"Jadi, kau tidak mau?"
"Ya." Dia menarik kerah bajuku dan mendekatkan wajahnya.

"Menurutmu apa yang akan aku lakukan jika kau menolaknya?" Dia tersenyum bengis.
"Aku dengar keluargamu tinggal di sebuah apartemen di Gangnam. Kalau tidak salah di kamar 1013." Aku begitu takut, dia bahkan tau dimana orang tuaku tinggal.

"Jika kau menolak permintaanku ini, maka kau tak akan pernah bisa melihat mereka lagi. Kalau kau berusaha melarikan diri, aku akan mencarimu dimanapun itu. aku akan mengantarmu ke neraka hari itu juga. Batas waktumu hanya sampai jam 12 nanti. Jadi cepat pikirkan apa kau akan menerima atau menolaknya. Setelah itu hubungi aku."

Dia terus memgancamku, dia memberiku pilihan yang tak bisa disebut pilihan. Karena pilihan apapun yang aku ambil akan ada korbannya.

Semenjak itu dia terus mengubungiku. Dia memintaku melakukan apapun yang dia minta. Sarung tangan itu aku yang membuangnya. Dan hari ini aku juga yang telah menusuk Sohyun. Aku benar-benar menyesal telah menghianati kalian.

Author Pov

Mereka hanya diam mendengarkan pernyataan Kyungsoo dan mulai mengerti alasan mengapa Kyungsoo melakukan itu. Ia hanya ingin melindungi keluarganya.

Beberapa hari kemudian Sohyun telah siuman. Sungjae mencoba menjelaskan semuanya pada Sohyun.

"Jadi kau yang melakukannya?" Tanya Sohyun. Kyungsoo hanya mengangguk.
"Bagus, pilihan yang tepat," kata Sohyun. Semua menatap Sohyun tak mengerti.
"Kyungsoo sudah membuka jalannya, dia sudah mengambil keputusan yang tepat. Sekarang kita akan melakukan misi terakhir untuk kasus ini."

Bersambung...

Terimakasih sudah membaca FF ini

CODEWhere stories live. Discover now