Chapter 6

42 5 3
                                    

Dira pov.

Satu hari telah berlalu aku membuka mataku lalu aku melihat seorang pria duduk di sebelah tempat tidurku.
"Kamu sapa kok tiba tiba ada di kamarku?? " tanyaku dengan bingung . Laki laki itu sama sekali tidak menjawab akupun bangun dan duduk di sebelah laki laki itu tadi.
"Kamu siapa?? " tanyaku sembari mengingat ingat wajah yang sudah tidak asing lagi buatku
"Kamu lupa sama aku?? " katanya sembari menatapku
"Tunggu apa kamu Rudi?? " tanyaku dengan antusias
"Iya aku Rudi. " katanya memastikan. Akhirnya aku bisa bertemu dengan sahabat kecilku setelah sekian lamanya.
"Rudi ini benar kamu?? Apa aku baru bermimpi?? Coba cubit aku!! " pintaku untuk memastikan bahwa aku bermimpi atau tidak.
"Ini aku Rudi, Rudi sahabatmu dari kecil!" Katanya dengan bahagia. Tanpa berpikir panjang aku dan Rudi langsung berpelukan melepas rindu .
"Kamu mandi sana, nanti aku aja kamu ke suatu tempat! " pintanya sembari mengacak acak rambutku
"Ihhh kamuni gak berubah berubah dari dulu! Yaudah aku mandi dulu kamu tunggu di bawah ya! " pintaku. Rudi pun turun ke bawah, saat Rudi telah di bawah barulah aku memasuki kamar mandi dan segera mandi.

Setelah selesai mandi aku langsung memilih pakaian yang harus aku lakai saat pergi dengan Rudi nanti.
"Aduh aku pakek baju apa ya?" Gumamku sambil menvgaruk gakruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal. Setelah 15 menit berlalu akupun menemukan baju yang cocok untuk kukenakan. aku menggunakan baju selutut berwarna merah muda dengan setengah lengan dab di hiasi lakung yang menempel di leherku. Aku mengambil sepatu berhak tinggi berwarna putih dengan hiasan kupu kupu di depan. Setelah selesai bersiap siap aku langsung turun. Saat di tangga aku melihat Rudi yang tengah duduk di ruang tamu dengan sekejap Rudi juga menatap mataku. Aku dan Rudi saling bertatap mata, dengan gerakan cepat Rudi berdiri dan berjalan menghampiriku.
"Kamu. . . Dira kamu cantik banget setelah sekian lama aku bisa melihat wajahmu yang cantik lagi. " katanya sembari mengelus pipiku. Akupun takbisa menyembunyikan wajahku yang sekarang mulai memerah.
"Rudi kamu gak usah berlebihan deh " kataku malu
"Gak aku nggak berlebihan, tapi emang benar kamu cantik banget hari ini. Yaudah kalau kita bicara terus kapan kita perginya ??" Katanya sembari memegang tanganku dan mengajakku keluar rumah

****

Waktu di mobil Rudi, kami mengobrol berbagai hal .
"Oh iya aku lupa. " kata Rudi sambil menepuk jidatnya
"Lupa apa?? " kataku bingung. Tiba tiba Rudi meminggirkan mobilnya dan dia mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berhiaskan pita berwarna merah.
"Dira ini buat kamu " katanya sambil menyerahkan kotak kecil tadi "aku lupa tadi waktu di rumahmu mau ngasihin ini ke kamu ." Lanjutnya lembut. Aku sangat tak percaya Rudi memberiku sesuatu, dengan tangan sedikit demetar aku mengambil kotak kecil itu.
"Ini buat aku ??" Tanyaku meyakinkan Rudi "iya itu buat kamu dir! " katanya lembut. Setelah aku ingin menaruh kotak kecil itu kedalam tas, tiba tiba tangan Rudi memegang tanganku agar aku tidak memasukkan kotak kecil tadi kedalam tas.
"Jangan di masukin ke dalam tas! Buka sekarang aja! " pintanya lembut
"Baiklah aku akan buka sekarang." Jawabku. Aku sangat terkejut melihat apa yang Rudi derikan untukku .
"Astaga Rudi kamu ngasih aku kaling berliontin paris??" Tanyaku dengan girang .
"Iyaa, kamu suka kan?? " tanya Rudi meyakinkan
"Iyaa aku suka banget!! " kataku girabg seperti anak kecil yang baru dapat hadiah bonek Bagus. Rudi lalu mengambil kalung yang dia berikan tadi dan langsung memakaikan nya di leherku. Aku tidak menyadari bahwa wajah Rudi sangat dekat dengan wajahku, kamipun saling memandang satu detik dua detik tiga detik sampai lima detik aku langsung membuyarkan tatapan Rudi dan Rudi segera menjauh dari posisinya tadi
"Ehh ma...maaf maaf. " katanya dengan terbata bata. aku tidak menghiraukan perkataannya tadi. Lalu Rudi segera mengemudikan mobilnya lagi, tetapi saat di perjalanan baikpun aku atau Rudi tidak ada yang berbicara jadi keadaan di mobil sekarang sangat sunyi dari pada yang sebelumnya saat kejadian itu belum terjadi.

Setelah beberapa menit akhirnya aku dan Rudi sampai di sebuah Taman .
"Kenapa Rudi ngajak aku ke teman ini? " kataku dalam hati. Saat aku menoleh ke arah tempat duduk Rudi aku tidak menemukannya di dalam mobil, lalu ada seseorang yang membuka pintu mobil Rudi. Aku tersentak kaget ternyata itu Rudi.
"Ayo turun ,kamu mau di mobil terus??" Katanya sembari mengulurkan tangannya. Akupun memegang tangan Rudi dan turun dari mobil, setelah itu Rudi menutup pintu mobilnya. Lalu Rudi mengajakku ke dermaga yang berada tak jauh dari tempat parkir, tetapi aku hanya diam berdiri di depan mobil.
"Dira ayoo, apa kamu mau di sini aja?" Kata Kevin sembari menarik tanganku .
"Gak aku gakmau kesini, aku mau pulang saja! " kataku sembari menahan air mata yang sebentar lagi akan menetes. Tanpa berpikir panjang aku langsung berlari meninggalkan Rudi sendiri disana.
"Ada apa dengan dira?? " katanya dalam hati . Rudi langsung berlari mengejarku, dan dengan sekejab Rudi bisa mengejarku
"Dira tunggu!! " teriaknya "dira kamu maukenana ?? Ada apa denganmu?? Kenapa saat aku mengajakmu ke dermaga kamu nggak mau?? " katanya dengan nafas terengah engah. Aku hanya diam seribu bahasa, aku nggak bisa jelasin ke Rudi yang sebenarnya , aku nggak mau kalau Rudi sampai tau tentang masalakuku bersama Kevin.

*****

Mau tau kisah selanjutnya seperti apa?? Baca terus dab tunggu chapter selanjutnya ya ☺👌👍

Paris ILYSM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang