Chapter 3

57 5 0
                                    

Author pov.

Setelah selesai berkeliling Jakarta Kevin pun pulang ke rumahnya. Setelah sampai rumah ia memarkirkan mobilnya di garasi setelah itu ia memasuki rumahnya, namun saat ia ingin masuk ke dalam rumah nya ia mendapati seorang pria yang tengah berdiri di depan foto ibunya. Lalu Kevin pun mendekati pria itu dan langsung memukul keras pria tadi
"Beraninya papa dateng kesini lagi setelah semua yang papa lakukan pada mama Haaa????!!!!" Bentak Kevin pada papanya "Sekarang apa?? Papa baru menangis di depan foto mama setelah mama udah gak ada di dunia ini lagi ?? Dan papa, AKU BENCI PAPA, AKU BENCI BANGET SAMA PAPA !! sekarang papa puas udah ngerebut mama dari hidup ku Haaaa !!??" sambungnya sembari berjalan menuju luar rumah untuk mencari udara segar. Namun saat Kevin akan pergi ke luar rumah papanya langsung memegang tangan Kevin "Kevin kamu mau kemana lagi?? Ini udah malam nak ." kata nya dengan nada lembut, Kevinpun lalu menepis tangan papanya dan berlalu menuju garasi untuk mengambil motor.

Ia melajukan motornya dengan kecepatan lebih dari 80 km/jam, ia tidak tau harus kemana lagi, sedari tadi Kevin hanya berputa putar Jakarta. Setelah 2 jam ia mengendarai motornya, ia lalu memarkirkan motornya di sebuah Taman dan duduk di sebuah bangku dekat pepohonan yang rimbun. Tak terasa Kevin telah duduk selama berjam jam dan ia pun memutuskan untuk tidak pulang ke rumahnya. Lalu kevin menaiki motornya dan melaju dengan kencang, ia lalu menuju ke sebuah tempat dimana ia sering bermain dengan saudara nya.
"Nek... nenek... " katanya sembari mengetuk pintu rumah itu.

Lalu tak lama kemudian seseorang membukakakn pintu rumah itu
"Kevin kamu kok malam malam begini ada di sini?? Kog gak pulang ke rumah?? Apa kamu lagi marah?? Apa kamu emang mau nginep di rumah nenek?? " kata nenek Kevin dengan melontarkan beberapa pertanyaan. "Ihh nenek ini kok pertanyaannya banyak amat, terus aku mbalesnya gimana?? Sabar dulu dong nek.."
Setelah itu Kevin pun menceritakan semuanya kepada Nenek. Mendengar apa yang diceritakan oleh Kevin, Nenek lalu berkata
"Kevin, kamu tidak seharusnya seperti itu, walaupun kamu marah sama papa kamu , dia tetaplah papa kamu juga. Jadi mulai sekarang, kamu harus berusaha untuk bisa melupakan kejadian² di masa lalu itu." Tak lama, Kevun pun menyahut "Tapi Nekk.."
"Tidak ada kata 'TAPI' ini kan juga kebaikan kamu, supaya kamu bisa berbahagia lagi dengan papa kamu. Mungkin saat ini papa sudah bertobat dan ingin meminta maaf padamu dan pada Almh. mama kamu. Jadi ingat itu ya nak" kata nenek Kevin lagi.
"Gak nek, aku gak akan maafin papa , karna papa aku kehilangan mama yang selalu sayang sama aku gaka kayak papa yang gak pernah sayang sama aku!! " kata Kevin dengan nada meninggi. Lalau Kevin langsung berjalan menuju kamar tempat dimana dia dan saudaranya tidur dulu.
"Kevin dengerin nenek dulu nenek belum selesai bicara, Kevin!" Teriak nenek Kevin, namun Kevin tak menghiraukannya dan langsung masuk kamar.

Saat di kamar ia mengingat ingat kejadian yg dulu di alami oleh kakaknya. Ia pun berpikir 'mungkin kalau kejadian yang menimpa kakak itu tidak terjadi, aku tidak akan bisa bersama Dira. Tapi entah kenapa aku bisa merelakan kakak demi Dira? Apa ini yang dinamakan Cinta? Mungkinkah aku benar² tulus mencintai Dira? Arghh.. Ya Tuhan, kenapa ini semua terjadi padaku? Masalah Dira belum selesai, sekarang papa datang dan bertobat. Aku harus bagaimana???'
"Arghhh!!" teriak Kevin sembari melempar barang barang yg ada di sekitarnya.
Klontang..
Bug..
Pyar..
Sampai², kaca yang berada dihadapannya pun pecah menjadi berkeping-keping. Mendengar suara itu nenek Kevin langsung menuju kamar Kevin, namun pintunya terkunci.
"Kevin!! Buka pintunya nak! " kata nenek Kevin dengan nada yang cemas sembari menggerdor gedor pintu kamar Kevin.

*****

Mau tau lanjutnya???????????
Kalian harus vote and comment yaah.. jangan jadi "silent readers" HARGAI KARYA ORANG LAIN. Makasih ☺

Paris ILYSM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang