04 - Grup

378 26 5
                                    

Tiga anggota lain Seventeen beringsut ke pojok ruangan. Ketar-ketir melihat apa yang terjadi. Gila! Jung Hyunrin membuat kesepakatan dengan Kwon Hoshi. Satu hal yang benar-benar tak terduga.

Tanpa dikomando dua kali, Kwon Hoshi langsung melepas simpul yang mengikat tangan Hyunrin. Senyum lebar tersungging di wajahnya.

Jung Hyunrin menghela napas lega. Diusap pergelangan tangannya yang sedikit lecet. Bibirnya meringis sedikit melihatnya. Sukses membuat Kwon Hoshi kelimpungan heboh. Lantas pria itu mengusap pergelangan Hyunrin penuh perasaan.

"Aduuuuuh, sakit ya? Sini aku tiup biar gak sakit lagi."

"Sudah-sudah, ini tidak sakit. Langsung saja ya? Jadi, apa penawaranmu jika aku bergabung dengan Seventeen?"

Hoshi senyum-senyum sendiri mendengar pertanyaan ini. Buru-buru ia berdeham berlagak serius.

"Jika sayangku Hyunrin ada di Seventeen, aku berjanji akan memberikanmu kebahagiaan setiap hari karena aku ada di sana, yeaaay! Selain itu tentu saja aku akan menjagamu 24/7 dan mengajarimu matematika—sebentar lagi kamu mau kuis kan? Terus, terus, terus—aduh terlalu banyak deh yang akan kuberkan padamu. Jadi di Seventeen yaaa?"

"Sounds fun."

"Naaaah, aku bilang apa kan? Jadi pilih Seventeeen kan?"

Hyunrin tersenyum tipis mendengarnya. Matanya melirik dasi yang digenggam Kwon Hoshi. Diraih benda itu dan diusapnya pelan.

Bibir bawah Hyunrin maju dan pipi mengembung. Merajuk. Membuat Hoshi histeris melihatnya. "Kau belum memakai dasimu," Hyunrin berceletuk tanpa melepas wajah merajuknya. "Bagaimana jika kubantu memakai dasi baru menjawaban penawaran tadi?"

Hoshi hanya dapat mengangguk-anggukan kepala. Menurut saja dengan keinginan Hyunrin. Lagi pula apa mungkin pria itu mau menolak kesempatan ini? Tentu saja tidak.

"Hoshi, kau harus menunduk. Aku tak bisa meraih lehermu."

Bocah mafia itu segera menuruti komando si gadis. Lantas tanpa ragu membungkukan tubuhnya. Merapatkan tubuhnya pada Hyunrin agar memudahkan gadis itu mengikatkan dasi padanya.

Tiga orang di sudut ruangan itu kian berkerut. Terutama ketika jemari si gadis telaten membentuk simpul pada dasi si Kwon Hoshi. Berbanding terbalik dengan Hoshi yang fokus pada Hyunrin yang terlihat serius.

"Hyunrin."

"Hm?"

"Kok cantik banget sih?"

"Aku tahu."

"Kencan yuk?"

"Mau dengar jawabanku?"

"Mau dong!"

Jemari lentik itu berhasil membentuk simpul dasi. Hanya butuh sedikit mengencangkan simpul itu. Jung Hyunrin mendongak, mengamati pria itu dari dekat. Senyum tersungging di wajahnya kala Hoshi yang menyipit.

"Kau pasti sudah tahu jawabanku."

Lantas Hyunrin dengan beringas menarik simpul dasi Hoshi. Berusaha mencekik pria itu dengan dasinya. Sukses membuat Kwon Hoshi tak dapat bergerak, takut mungkin ia akan tercekik jika nekat.

"Jawabannya tentu saja tidak, idiot!"

Hyunrin segera menarik dasi itu. Membawa tubuh pria itu menjauh darinya. Tangannya yang mencengkram ujung dasi Kwon Hoshi segera menarik tubuh pria itu. Satu dorongan dan pria itu terhuyung.

Hyunrin buru-buru berjalan ke pintu. Diputar kunci di kenop sebelum menoleh ke belakang. Memerhatikan empat orang yang mengkerut takut—kecuali Hoshi tentu saja ia tak takut—sebelum mengumpat dan membanting keras pintu.

Tied with Mafia [hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang