00 - Prolog

996 68 6
                                    


Entah mengapa koridor sekolah terasa lebih panjang hari ini. Mungkin karena tatapan mata para gadis sepanjang koridor seperti sinar laser yang melubangi kepala Hyunrin. Siswi yang mendapat cap penggosip sibuk berbisik. Jelas sekali jika tengah membicarakan Hyunrin.

Jung Hyunrin menggelengkan kepala. Lebih memilih mengarahkan tungkainya melangkah lebih cepat. Membelah koridor yang sesak dengan pelajar tergesa. Sebisa mungkin tiba di kelasnya dengan cepat.

Baru beberapa langkah—tak lebih dari lima. Tubuh adik perempuan Jung Daehyun itu ditarik gravitasi. Terjungkal ke belakang dengan tas tertarik. Sukses membuat semua mata sepanjang koridor meliriknya, bahkan beberapa tertawa.

"Aduuuuuh. Maaf ya, Jung Hyunrin."

Hyunrin mendengus. Dibenahi rambutnya yang berantakan dengan jari yang menyisir kasar. Matanya langsung melotot menatap siapa yang menariknya. Sosok pelaku itu mengulurkan tangan, hendak membantu berdiri. Namun, buru-buru di tepis ulurannya. Berhasil membuat para gadis memekik dramatis melihatnya.

Jung Hyunrin memilih berdiri sendiri. Menepuk rok kotornya usai berdiri tegap. Lalu menghunus tatapan tajam sosok yang menyengir di depannya.

"Apa masalahmu Hosh?"

"Masalahku?"

Kwon Hoshi, sumber masalah Hyunrin hari ini, tersenyum. Sudut bibir tertarik tinggi dan dua tangan dalam kantong celana. Sebelah alisnya naik sebelum mendorong tubuh maju ke arah si gadis.

"Masalahku itu tentu saja kamu," bisiknya dengan suara rendah.

Hyunrin mendengus. Tangan mendorong dada Kwon Hoshi agar mundur. Sukses membuat si pria menaikkan alis. "Dih, jauh-jauh sana!" balasnya ketus sebelum melipat tangan di depan dada, bergestur garang. "Jangan bertele-tele deh, apa masalahmu kali ini?"

Hoshi terkekeh sebelum melangkah merapat ke Hyunrin. Membuat Hyunrin mau tak mau melangkah mundur hingga menabrak dinding koridor.

"Duh, kamu itu sumber masalahku loh Jung Hyunrin."

"Brengsek! Sumber masalah apa lagi sih? Memang apa kesalahanku, sialan?"

"Kesalahanmu? Kesalahmu adalah karena kau itu magnet."

"Ha?!"

Hyunrin melotot, sedangkan Hoshi merapat padanya. Mengurungnya dengan kedua tangan di kanan-kiri Hyunrin. "Karena kau adalah magnet hatiku, selalu menarikku ke arahmu," bisiknya rendah tepat di samping telinga Hyunrin.





—bersambung🐯 




a/n: sorry for late update, i had terrible night yesterday.




anyway, i'm gonna asking you smt:







should i delete tied with mafia or nah?

Tied with Mafia [hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang