Failed?

218 7 4
                                    

Kacau. Itu yang pertama kali terlintas di pikiran seorang Lee Harin begitu ia memasuki appartemen milik sahabatnya. Beberapa barang jatuh atau mungkin sengaja di jatuhkan sang pemilik berserakan di lantai. Beberapa foto juga jatuh bahkan pecah. Harin tahu foto siapa itu. Siapa lagi jika bukan sang pemilik appartemen, Jung Seulrin dan kekasihnya lebih tepatnya calon suami.

Gadis bermarga Jung tersebut sekitar 30 menit yang lalu menghubunginya. Memintanya datang dengan sound effect isak tangis. Jika itu hanya latihan drama yang sedang digeluti sahabatnya mungkin Harin enggan datang namun ada informasi tambahan yang baru saja ia lihat di media membuat Harin segera berlari ke appartment sahabatnya.

Gadis itu meringkuk di lantai kamar, memeluk kedua kakinya kemudian menenggelamkan kepalanya diantara kedua kakinya. Kamarnya pun tak kalah kacau. Lagi-lagi masalah yang sama, kasus yang sama yang membuat emosi sahabatnya tak terkontrol. Harin melihat setumpuk kertas berpita emas berserakan tak jauh dari gadis Jung itu. Harin tahu bahwa setumpuk kertas itu adalah undangan resepsi sahabatnya dengan calon suaminya yang juga sahabat dari Eonninya, kakak kandung Lee Harin, Lee Chaerin atau orang mengenalnya dengan panggilan CL.

"Seulrin-ah!!" Harin memanggil sahabatnya pelan, ia menepuk bahu sahabatnya kemudian duduk disamping Seulrin.

"Kenapa kau seperti ini lagi?" Harin menghela nafas.

Seulrin mendongakkan kepalanya menatap Harin dengan ekpresi datar. Tak lama kemudian tangisnya muncul. Harin segera memeluk sahabatnya dengan erat. Mengusap punggung sahabatnya dengan lembut.

"Dia berulah lagi! H-5 Harin!" Seulrin terisak, dadanya sesak. Ia merasa dikhianati lagi dan lagi  kali ini justru menjelang pernikahan mereka.

"Itu kata media Seulrin! Kau tak mencari penjelasan dari dia?"

"Hiks... Aku lelah, lagi-lagi karena gadis itu! Jika memang dia masih mencintai gadisnya setidaknya jangan melangkah sejauh ini! Aku terlanjur mencintainya dengan sangat!" Seulrin mengepalkan tangannya. Memukul dadanya yang semakin sesak 

"Chaerin eonni tadi menghubungiku, Dia sedang dipanggil oleh YG appa! Aku berharap itu hanya ulah media dan netizen yang tak bertanggung jawab!" Harin menenangkan Seulrin.

"Aku sudah menghubunginya Harin-ah! Dia mengiyakan berita itu! Ia mengiyakannya Rin!!! LALU AKU BISA APA!!!" Seulrin memukul dadanya lagi, berharap sesaknya berkurang.

Harin segera memeluk sahabatnya dengan erat. Berusaha menenangkannya sebisa mungkin.

Sementara di tempat lain.

"Kamu harus hati-hati Jiyongi-e! Kamu akan menikah! Aku tahu ini karena perjodohan, tapi setidaknya kau hargai calon istrimu!" YG appa mengusap pelipisnya kasar.

Jiyong, lelaki yang sedang dibahas di penjuru dunia itu hanya diam, mengepalkan tangannya. Dalam kasus ini ia adalah korban tapi kenapa semua kesalahan di timpakannya kepadanya?

"Aku dijebak!" Kalimat pendek dari mulut sang naga membuat YG appa mendongakkan kepala.

"Ceritakan padaku semuanya dengan jelas! Akan aku selesaikan masalah ini, kau hanya perlu menemui gadismu. Aku mendengar dari CL, ia terpuruk bahkan sempat ingin membatalkan pernikahan kalian!" Jiyong membulatkan matanya, ia terkejut lagi-lagi ia menyakiti gadisnya. Matamya terlihat sendu, hal itu juga yang dilihat YG appa.

"Aku bahkan sudah mencintainya Appa! Hidupku terporos padanya bukan lagi wanita itu!" Jiyongpun menceritakan kronologi kasus yang menimpanya.

Dering panjang ponsel Jiyong juga ponsel milik YG appa memenuhi ruangan, menginterupsi pembicaraan mereka.

"Yeobose..." Belum selesai Jiyong menyapa ucapannya dipotong sang penelepon.

"Hyung!!! Segera kerumah sakit, seulrin jatuh pingsan! Setelah ia menangis ia muntah-muntah hebat kemudian ia pingsan!!" Suara panik dari sang magnae membuat jantung Jiyong berdetak kencang, nafasnya jadi tak beraturan.

"Seulrin!" Jiyong memanggil sang calon istri namun panggilan terputus.

"CL menghubungiku Seulrin dibawa ke rumah sakit. Sekarang kau ke rumah sakit, ada pengawal yang akan menjagamu! Selebihnya aku akan membereskan kasus yang cukup menyita publik ini!!" YG appa memutuskan namun belum selesai mengucapkan kalimatnya Jiyong dengan jas hitam yang menutupi kaos hitamnya juga celana belelnya sudah melesat keluar ruangan. Panik jelas terlihat dari wajah  Jiyong.

"Yaa bocah nakal!!" YG appa mengumpat namun ia segera meraih ponselnya. Menghubungi orang-orang untuk menyelesaikan masalah ini.

Jiyong mengendarai mobil lamborghini avendatornya dengan kecepatan tinggi. Yang ada dibenak sang leader itu hanya Seulrin, gadisnya. Tanpa disadarinya serentetan kejadian hari ini mengalir bak film di kepalanya. Membuatnya hampir kehilangan kendali kemudi. Namun, bukan Kwon Jiyong jika ia tidak bisa menjinakkan avendatornya di jalanan.

Seoul International Hospital nampak sepi di bangsal khusus VIP. Bangsal atau tepatnya paviliun yang dikhususkan untuk kelas VIP. Jiyong tak perlu menggunakan penyamaran yang terlalu ekstrim karena keamanan dan privasi dari customer rumah sakit itu sangat terjaga. Para pengawal hanya memantau dari jauh.

"Dimana?" Jiyong berbicara dengan seseorang di ponselnya.

"Lantai 5 hyung, kamar nomor 501!" Begitu mendapat jawabannya Jiyong mematikan ponselnya dan segera masuk kedalam lift.

Dari kejauhan Jiyong sudah melihat CL dan Seungri serta beberapa orang yang ia kenal sebagai pengawal.

"Kau sudah datang, masuklah!" Ucap Seungri singkat, wajah yang selalu penuh senyum hilang saat itu. Chaerin pun juga ia hanya menatap Jiyong datar.

'Bukk!" Belum Jiyong memasuki kamar Seulrin, sebuh pukulan mendarat di wajah mulus Jiyong. Ia tersungkur dilantai.

TBC...

HIM?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang