Diluar kesadarannya ia mengangguk, menerima mentah mentah semua kata-kata yg diucapkan Junghan. Jika Junghan seorang penjahat, mungkin sekarang ponsel dan dompet Scoups sudah berada di tangannya.
"HAH APA!? Siapa itu Min?"
...
"Rekan kerjaku."
Jawab Junghan datar, tak menunjukkan apresiasi pada temannya yg sedang mencari pasangan hidup.
"Tapi, aku hanya melihat seorang pekerja wanita sedari tadi. Dia yg berdiri di kasir sana."
Tebakkan yg tepat, wanita yg bekerja menulis pesanan dan memberi kembalian untuk para pelanggan itu adalah Min. Junghan memilih untuk menganggukan kepalanya daripada harus menerangkan panjang lebar mengenai Min, kandidat pertama calon istri Scoups.
"Seungkwan, kau bilang dia punya banyak teman wanita."
Scoups menatap Seungkwan dengan sedikit kesal, karena ia patut disalahkan. Sementara Seungkwan mulai menaruh kembali cangkir yg isinya tinggal separuh ke atas meja.
"Eh, kau harus bersyukur kawan. Ini adalah sebuah kesempatan.. Jika Junghan punya banyak teman wanita dan kau bisa memilih, apa mereka sudah pasti akan menyukaimu?"
Seungkan membawa hati Scoups kembali dingin, kemudian menyiramkan minyak tanah dan menyambarnya dengan api. Scoups ingin mengadu, namun sosok cantik di sampingnya adalah Junghan, bukan ibunya.
"Kau pikir Min akan menyukaiku?"
Seungkwan bungkam, perlahan bibirnya membentuk senyuman canggung dan mulai mengangkat bahu. Sementara itu Junghan angkat bicara.
"Aku akan memanggilnya untuk mu."
"Jangan!"
Scoups menahan pergerakan Junghan yg akan bangkit dari kursinya dengan menggenggam tangannya. Menatap kedua matanya, dan mulai menggelengkan kepala. Seungkwan sampai mengerutkan dahi nya, apa yg membuat Scoups begitu khawatir sehingga bersikap begitu dramatis.
"Seharusnya lelaki yg menghampiri."
Scoups telah menjadi seorang lelaki sekarang.
...
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Ready
FanfictionSaat lelaki lajang tak berpengalaman didesak untuk menikah.