2.

15 3 1
                                    

Hoamzzz

50 unread messages
65 missed calls

Siapa sih pagi-pagi udah nelpon aja, batin Rafa kesal.

Niatnya, Rafa ingin melanjutkan tidur indahnya, tapi suara piring jatuh membuat Rafa mengurungkan niatnya.

Rafa segera mengambil stick Baseball miliknya dan berjalan mengendap-endap menuju tempat suara itu berasal.

Terlihat ada seseorang yang sedang membereskan kepingan beling itu.

Bukkk

Rafa pun memukul tengkuk orang itu. Cih, siapa suruh mau maling rumah gua, pagi-pagi pula. Dasar maling sinting, gumam Rafa.

Rafa pun membalikkan tubuh si maling yang terjatuh dengan posisi tertelungkup.

Tunggu.

Ini kan..

" ABANGGG!!!!"

"Bang, bangun, bang. Aduh, mampus gua. Bang bangunnn." Rafa pun akhirnya merutuki dirinya sendiri karena kecerobohannya.

"Bi! Bibi! Tolong bi!" teriak Rafa minta pertolongan bibi.

Bibi pun datang dengan tergopoh - gopoh.

"Ada apa toh, den?" tanya Bibi kepada Rafa dengan nafas yang tersengal - sengal. "Loh, itu den Kevin kenapa toh? Kok bisa?!" tanya Bibi panik.

"Udah bi nanti aja Rafa ceritain. Sekarang bantu Rafa angkat abang dulu ke Sofa."

"Iya, den."

Setelah Bibi membersihkan luka diwajah Kevin yang terkena pecahan beling, Rafa pun menceritakan semuanya kepada Bibi.

"Duh, den Rafa kok bisa gak ngenalin abangnya sendiri? " komentar Bibi setelah mendengar semuanya.

"Ya, namanya udah lama gak ketemu bi hehehehe" jawab Rafa cengengesan.

"Udah, Bibi mau ke belakang lagi, masih banyak kerja Bibi."

"Yaudah, bi,"

Erangan kecil dari Kevin membuat Rafa tersentak

"Bang? Lu udah sadar? Kok cepet banget? Yah gua kira bakal lama" kata Rafa seperti mengintimidasi kakaknya itu yang padahal terselip banyak kerisauan didalamnya.

"Bacot diem lu! Lagian udah dibilang suruh jemput, gak dijemput! Udah gitu gua dipukul lagi! Dasar adek gatau diuntung! "

" Yaelah baru sadar udah ngajak ribut lagi mending gua pergi dah" ancam Rafa.

Lalu, Rafa pun berjalan menuju pintu depan dan meninggalkan Kevin di sofa.

Ketika tinggal dua langkah lagi Rafa sampai di pintu, dia menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Bang, lu gada niatan mau nahan gua biar ga kabur gitu?" tanya Rafa dengan memasang muka melasnya.

"Ogah! Lu pergi gua hajatan disini 7 hari 7 malam!" cetus Kevin.

"Yaelah, masih aja baper. Sebagai permintaan maaf, nanti malem gua traktir makan dah. Sekalian gua mau beli perlengkapan sekolah besok. Gimana?" tawar Rafa.

"Ya gak nolak lah!

"Dasar! Kalo makanan aja cepet!"

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Dark Side Of Rafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang