Part 3

36 7 0
                                    

"Oh jadi itu yang namanya Ryelia." Ucap seorang kakak kelas menatap Ryelia dan Tania melahap lapar menu pesanan tersebut.

"Iyaa beb, dia orangnya. Sejak 3 tahun belakangan ini kan mana ada yang berani melawan Lucy. You know lah Lucy orangnya gimana. Baru dia yang berani melawan Lucy." Ucap pasangan kekasih lelaki tersebut.

"Oooo.. Pantaslah si Lucy ngelabraknya. Karena itu toh. Pantas juga baru pertama kali masuk sekolah dia jadi tranding topic di sekolah ini." Ucap lakinya itu heboh.

"Btw, kalo di lihat-lihat dia cantik juga yaa" lanjut lelaki itu yang menatap ke arah Ryelia dan Tania.

Plakkkkkkkk !! Tamparan maut menempel di pipi lelaki itu.

"Kamu apa-apaan sih? Dia cantik? Darimananya? Tomboy gitu. Lebih cantik aku lagi beb." Perempuan itu badmood.

"Akusih tau kalau dia tuh tomboy. Dan aku juga mengakui kalau kamu lebih cantik dari dia beb. Tapi, temannya itu lebih cantik daripada kamu." Ucap Lelaki jujur dan mengelus-ngelus bahu kekasihnya serta tersenyum.

Plakkkkkkk!! Tamparan maut mendarat kedua kalinya di pipi lelaki itu.

Brukkkkk! Suara pukulan meja begitu keras membuat siswa di kantin terutama Ryelia dan Tania menatap pasangan kekasih itu.

"Gue bete sama lo. Lo udah ngerusak mood gue hari ini. Emang yaa, kalau laki-laki melihat cewek perfect itu mata laki-laki tuh langsung bening membesar tanpa melihat sekitarnya. Itu memang tidak bisa dipungkiri! Hukum alam!"
perempuan berdiri nunjuk-nunjuk pasangannya itu dengan intonasi keras dan kesal lalu pergi meninggalkannya.

********

Seminggu kemudian....
Sehubung Ryelia sekretaris di kelasnya, hampir setiap hari ada saja guru yang memanggil dia untuk mengisi nama-nama teman sekelasnya di daftar nilai maupun di buku absen guru. Sehingga, Ryelia sudah hapal betul semua nama kepanjangan teman-teman dikelasnya.
Huftt.. Memang itu sangat melelahkan bagi Ryelia! Waktu istirahat Ryelia pun habis mencatat nama-nama tersebut yang membuat dirinya jarang keluar kelas.

RyeliaPOV
Ketika aku menulis nama-nama siswa kelas kami, aku melihat sahabatku membawakan cemilan yang lumayan banyak dari kantin. Mereka adalah Tania dan Andreas.

Tania adalah seorang wanita yang parasnya cantik, imut, terkadang alay dan salah satu murid terkaya di sekolah ini. Wajar, pertama kali masuk sekolah followers di ig nya bertambah drastis. Aku beruntung mengenal dia, biarpun dia memiliki banyak kelebihan, tapi dia selalu apa adanya dan selalu perhatian kepadaku maupun sekitarnya.
Oiyaa, dia juga pintar loh.

Andreas adalah sosok lelaki tampan yang tegas dan pemberani. Selain itu, dia juga enak diajak curhat, penyayang dan pengertian. Tidak salah Bu Bella kemarin memilih dia sebagai ketua kelas kami.

Mengapa Andreas bisa jadi salah satu teman dekatku? Semenjak pertama kali dia meminta id lineku, kami sering chattingan dan curhat bareng. Makanya kami sekarang dekat.
Kalau sama Tania wajar donk dekat diakan teman sebangku ku. Hahaha...

"Lia, lo capek kan? Ini buat lo" Tania memberi beberapa cemilan buat aku.

Aku berhenti menulis dan mengambil cemilannya.
"Lo tau aja. Thanks yaa."

"Teman-teman gue cabut dulu yaa. Tadi bu Bella manggil gue. Lia, lo harus habisin cemilannya. Jangan asik mencatat" Ucap Andreas permisi sambil menyalam kami.

"Okay Ndre. Bisa diatur. Lo juga hati-hati yaa" ucapku.

Sekarang tinggal aku dan Tania. Kami lagi makan cemilan yang tersedia sambil dengarin lagu dan menyanyikan lagu tersebut. Setelah itu kami tertawa bersama karena suara kami lumayan hancur.

Give Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang