Sumpah. Dia beneran ngebut. Jujur gue takut. Nyesel nyuruh dia buat ngebut.
Gak sadar gue mencengkram pundak dia lebih keras.
"Ck" Deva ketawa kecil
"Kenapa? Ada yang salah? " Tanya gue
"Kenapa lo megang pundak dah"
"Uhm"
"Pegang sini" Deva sambil mengambil tangan gue dan mengarahkan ke pinggangnya
..
.."Kenapa? Takut? Tangan lo dingin banget"
Shit. Gue takut lo ngebut & panik juga sih disuruh megang pinggang seorang ' Deva '
"Woy!" Celetuk Deva
"Apaan sih, gak mau. Gue maunya di pundak juga."
"Hahaha masih kaku aja"
"Gak lucu"
"Gue gak lagi ngelucu kok"
"Serah"
**
Sampe juga di Wisat. Syukur selamat
"Makasih ya tumpangannya" Langsung gue tinggal Deva ke dalem
"Dih songong emang bocah, main pergi aja"
--
"Odeeey! Hari ini gue ditebengin Deva coba"
"Gue jadi curiga deh Shes sama dia" Sahut ody
"Maksud lo? "
" Jangan- jangan Deva suka sama lo Shes! "
" Apaan sih Dy hahaha yakali" kata gue sambil ketawa kecil.
" Gila anak baru langsung digebet jagoan Wisat gila " celetuk Ucup
" Cup diem kenapa! "
" Acie Shesssssss! "
" Kalo jadian bilang ya Shes! " ledek Rafi
Menghela nafas emang paling tepat
TENG TENG TENG
" Sheeees! " Teriak Billa
" He? "
" Gebetan lo di depan"
"Hah? " Gebetan? Gue langsung berjalan keluar kelas, penasaran siapa yang dibilang 'gebetan'
Ya. Deva.
"Ehem" Sok batuk sambil ngegoda & ngeledek
"Kenapa kak?"
"Kita udah gak bermasalah kok. Panggil Deva aja"
Heh?! Manusia ter-aneh.
"Shes "
"Kenapa?"
"CIE SHES SAMA GEBETAN " Ledek ucup
Deva menatap gue penuh kebingungan. Haha lucu mukanya. Eh?
"Eng.. Ngga. Ucup emang suka kayak gitu. Maaf Dev"
"Santai"
Menghela nafas, lagi.
"Uhm nanti balik sekolah mau--"
" Gue capek"
"Serius Shes sekali aja. Gue traktir deh, kita ke cafe favorite gue sebagai permohonan maaf waktu itu mungkin gue udah kasar bahkan gila maaf sama lo kan?" Kata nya sambil senyum licik
Kak Gerry. Gila maaf? Cuma Kak Gerry yang tau dan yang pernah gue bilang kalo Deva gila maaf. Ody juga sih.. Tapi gue yakin Ody gak akan nyepuin ini.
"E...---"
"Serius Shes. Gue anter pulang juga kok"
Tanpa gue sadari anak kelasan semua tertuju sama gue dan Deva.
"Berdua aja gitu?" Tanya gue sambil menaikan satu alis pertanda ' yang bener aja'
"Engh.. Terserah lo deh. Mau ajak temen lo yang itu juga gapapa. Gue ajak Gerry pastinya"
"Nanti gue ajak Ody deh"
"Pulang sekolah tunggu deket gerbang ya, see you!" Kata nya sambil memberi hormat bak berbicara antara kapten & bawahan.
Aneh.