" Dy kelas." Ajak gue dengan nada yang amat lemes
Ody cuma manggut.
**
" SHES! "
" Eh shes"
" Sheeeees"
Ya. Hampir sekelas manggil gue, entah kenapa.
" Gila lo ya bermasalah sama kak Deva?!?!? "
" Anjir ini parah sih Shes"
" Shes gue lemes " kata Ody
" PERANG DUNIA KETIGA INI MAH" Ucup ikutan
" Mending lo selesai-in cepet-cepet Shes"
" Minta maaf gih"
"Shes kak Deva bakal terus ngincer lo asli dah"
Secepet ini kah kabarnya meluas?!
" Guys. Diem. Pusing gue, baru juga sehari gue disini udah kayak gini"
" Kagak shes, asli dah ini perang ketiga!! " Sahut Ucup
" Cup, bacot lo asli"
" Lo gak takut sama kak Deva?" kata Rafi
" Selama lo gak salah ya ngapain takut sih. Aneh"
" Gue aja yang laki takut, Shes"
TENG TENG TENG.
" Gue tau ini tanda bel masuk kan"
Ody lagi-lagi manggut.
" Shes, lo udah tau kan kak Deva sekarang gimana?"
" Aha" kata gue sambil ngangguk
" Please udah ngalah aja lah, bener ga bener udah lo minta maaf aja"
" Dia gila maaf apa gimana sih?!"
" Lo semua jangan terlalu tunduk sama dia kenapa ih!"
" Aduh. Yaudah deh, bahas ini lain kali aja. Abis ini math , Shes"
KRING
" I know" gue senyum ke Ody
" Apa?" ini kayak main tebak- tebakan bel sih. AHAHA
" Bel pulang! "
" 100! "
" Gue duluan ya dy, see you!"
" PR ekonomi jangan lupa!"
" Kabarin LINE aja"
" Tapi Shes--- "
" Byeee"
" Kita belom tukeran LINE"
Yha pea.
**
Hari pertama gue di Wisat. Aneh. fuckin' aneh. Sumpah, gue sebenernya gak pernah mau punya masalah apa-apa. Apalagi ini sekolah baru gue, semuanya baru buat gue. Aneh aja, masa baru join sehari udah ada masalah besar gini sih? Gue sehari di Wisat berasa udah setahun. Terlalu cepet semuanya. Euh. Apa emang gue yang harus minta maaf duluan?
Selama jalan pulang gue mikirin itu.
Tiba tiba..
CYITTTT!
Motor. Gue gatau itu motor apa, ya motor gede lah pokoknya. Berhenti di depan gue, gak tau yang di dalem siapa. Karna ketutup helm. Aneh
" Lo siapa?" tanya gue