(³) Soul Book1

44 4 1
                                    

Sial! Aku dikeluarkan? Bahkan dari kelas pertamaku di dunia sihir ini? Ini memang aneh dan seaneh diriku di dunia normal. Dan ini hari sialku tambah sial dengan kehadiran lelaki berjubah hitam merah berkencana ketua murid.

Rad Nieldan! Sialnya aku terpana melihat dia berkacamata. Oh sungguh tampan.

Tidak! Cukup Nyth! Jangan sampai terbawa perasaan!

"Tidak Mr.Nieldan. kecuali jika anda berdiri disana dan melihatku seperti itu."

Sial! Apa yang aku katakan? Rad menyeringai dan wajahnya mendekati wajahku.

"Ap... Apa.." aku tergagap.

Tuhan... Jantungku berdegup tak karuan!

"Lain kali lepaskan darah kotormu sebelum masuk kelas..." bisiknya begitu dekat.

Aku masih terpaku. Oh... Apa yang telah terjadi? Oh Dad... Please help me!

Tadi dia apa? Menghinaku? Ya ampun... Sombong sekali ia.

"Hei!" teriakku menghentikan langkahnya.

"Kau tidak bisa melakukan apapun untuk menjadi kekasihku nona..." ia berbalik dan menyeringai. Tampan... Tidak! Maksudku mengerikan! Sangat mengerikan!

"Jangan hanya terpaku terpesona seperti itu, jika tidak ingin jiwamu disedot Soul-book... Sepertinya Soul-book tertarik untuk menyedot jiwa bodoh...bye..."

Lagi lagi aku hanya terpaku akan pesonanya. Sial! Lebih baik aku menghadapi Thea daripada pesona seorang Rad.

"Apakah kamu baik-baik saja dear?" suara Julian menyadarkanku. Aku bisa mengenalinya dari nametag nya.

Collins dan Anbe menatapku heran. Rupanya kelas pertama sudah berakhir.

"Bagaimana kelasnya?" tanyaku, miris.

"Aku bersyukur jika menjadi dirimu..." ucap Collins dan Julian berbarengan.

"Sebaiknya kita pergi, anak lain begitu benci melihatmu Nyth..." lirih Anbe.

Wait! Apa salahku?

"Kau seorang Fhanz dan sebelum kau membuktikan pada semua penyihir jika kamu dulu tidak terlibat, kau tidak bisa apa-apa..." lanjut Anbe.

Apa maksudnya? Bagaimana aku bisa tahu aku tidak terlibat jika saat itu bahkan aku belum terlahir.

"Maksudmu? Aku tidak tau apapun!" teriakku frustasi, begitu kami berada di belakang bangunan kelas herbologi.

"Soul-book, buku itu menyerap jiwa. Buku biografi penyihir lama. Seseorang bisa mendapatkan kekuatan penyihir yang sudah meninggal jika mengumpulkan jiwa untuk ditukar..."

"Lalu?" aku menatap sanksi.

"Entahlah... Aku belum selesai membaca bukunya."

Collins dan Julian hanya menatap tak peduli.

"Apa hubungannya diriku dengan Soul-book?"

Anbe terlihat ragu. Oh Soul-book? Yang tadk dikatakan oleh Rad! Dia tahu sesuatu! Aku yakin itu.

"Jika non penyihir bisa menggunakan Soul-book dan Soul-book bisa menyerap jiwa yang belum dilahirkan.... Mungkin."

"Ladies... Kelas herbologi akan dimulai. Dan miss Fhanz, tidak perlu khawatir... Profesor Cleito katanya cukup baik jika nilaimu tinggi," ujar Collins.

"Ayolah... Aku tidak mau Bella menjewer kami jika tahu aku membolos,"

®®®®®

Kelas herbologi mungkin adalah kelas pertamaku yang sebenarnya.

Rainyth FhanzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang