(6)Seoul-Book4

45 3 2
                                    

"Liat tuh Bee, cowok impian kamu itu sensi banget. Masa Nyth dimarahin cuma gara-gara belalang," ujar Julian, sambil mengusap-usap punggungku.

Anbe yang masih ngantuk terus-terusan menguap meskipun tadi membujukku untuk tidak menangis lagi.

Ini masih sangat pagi, dan aku kira Rad bahkan pergi tidur dan tidak peduli padaku. Ah... Untuk apa juga ia peduli.

"Nyth... Belalang ungu itu bukan sekedar belalang, itu professor Univwitch yang menyihir dirinya sendiri," bisik Anbe.

Apa? Untuk apa? Seorang profesor?

"Nyth... Bagi penyihir, raga itu tidak berarti bagi banyak jiwa," desis Collins.

Jadi? Aku hampir membunuh profesor Univwitch bahkan hanya dengan menginjaknya. Bagaimana jika itu orang lain? Maksudku, bisa saja orang lain tidak sengaja membunuhnya atau hewan memangsanya.

"Tapi..."

"Nyth," potong Anbe, "sebaiknya segala pertanyaanmu tanyakan pada professor itu jika dia berhasil sembuh, aku samasekali tidak yakin dengan mitos itu."

"Julian... Bukannya Bella menyuruhmu untuk ke taman pukul 4? Lihat jam berapa sekarang?" Collins yang tadi diam saja akhirnya bicara.

Julian melihat tongkatnya sebelum ia terlihat terkejut. Mrs. Vlow memasangkan jam di tongkat Julian dan Collins karena mereka sering terlambat masuk kelas.

"Coly! Sekarang kamu temui Bella, aku gak bisa pergi," ujar Julian yang disambut dengusan malas dari Collins.

"Apa Bella masih tidak bisa membedakan kalian?" desis Anbe disambut cengiran khas dari twin Graneer itu.

®®®®®

"Oh yeah blackblood ini ternyata sedang membuat skandal dengan ketua murid untuk mengamankan posisinya di Univwitch..." ucap Amanda, mengejekku.

"Maaf nona, saya baru tahu kalau anda sangat bodoh... Tidak sepandai ketiga kakakmu," balas Anbe.

"Oh rupanya anak keluarga Anvitalle ini mempermalukan keluarganya dengan membela blackblood," desis Anbe.

"Oh ya, dengar ini Ms. Fhanz! Ivhea Innh telah berhasil kau lenyapkan setelah kalian bertemu di menara!"

Apa? Ivhea? Ivhea kenapa? Tadi malam samasekali tidak terjadi apa-apa dengannya.

"Omong kosong!"

"Kau bisa cek dia di pusat kesehatan, itupun jika semua murid sudah menghajarmu duluan..."

Apa maksudnya? Aku samasekali tidak tahu apa-apa dengan Ivhea. Aku menatap Anbe, tapi ia menggeleng kuat. Sial! Kemarin aku bersama Ivhea ke menara, karena Anbe sudah menunggu diatas.

Aku dan Anbe segera pergi ke pusat kesehatan.

"Miss Fhanz!"

Seseorang menahanku dengan suara yang sangat kukenal.

"Ms. Innh terkena virus demam hitam, kau jangan kesana! Tidak akan ada orang yang percaya padamu!"

Apa maksud Rad? Aku tidak boleh bertemu Ivhea? Dia temanku! Dan tidak ada alasan untuk menyalahkan atau tidak percaya padaku.

"Ivhea temanku!" jeritku, frustasi.

"Aku, Anbe dan Ivhea tahu kamu tidak bersalah! Tapi kalau kamu menemui Ivhea sekarang, kamu akan mati Rainyth!" bentak Rad.

Rad terlihat mencemaskanku. Apa ia mencemaskanku? Dan ia tadi menyebut nama depan? Ayolah Rad... Kau hanya membuat aku benar-benar jatuh cinta padamu. Jangan lakukan ini Rad! Lagipula aku merasa harus mengatakan bahwa aku samasekali tidak melakukan apa-apa pada Ivhea.

Rainyth FhanzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang