"Kau terlihat... Menarik,"
Oh Tuhan... Apa yang Rad katakan? Aku terlihat menarik? Sungguh, apa ia jujur?
"Meskipun di pesta nanti kau akan menjadi orang yang aneh... Yeah,"
Sialan! Dia sangat menyebalkan. Namun... Menggetarkan.
"Ayolah... Aku sudah menyihir sapu terbangku ini agar bisa menampung gaun anehmu!" Rad terlihat sedikit kesal,
"Baiklah... Bye Anbe Ivhea..."
Anbe dan Ivhea melambaikan tangan kala aku terbang bersama Rad. Rambut putih Ivhea menjadi pertanda bahwa mereka masih disana kala kami terbang semakin menjauhi menara.
"Apa aku tidak memalukan Mr.Nieldan?" tanyaku, setengah berteriak karena hembusan angin yang kencang dilawan dengan kecepatan sapu terbang yang melesat.
"Kau bilang apa?"
"Apa aku tidak memalukan?"
"Yeah... Maybe!" teriak Rad sambil tertawa.
Rasanya lebih baik aku terjun dari sapu ini, namun aku tidak mempunyai keberanian itu. Aku masih duduk dibelakang Rad dengan tanganku yang memeluknya. Oh tidak! Aku memeluknya! Apa yang nanti ia fikirkan?
"Kita sampai yaeahha...!" teriak Rad.
Aku menunduk melihat apa yang ada dibawah sana, apa maksud Rad? Di bawah itu hutan pinus yang sangat gelap.
Belum sempat aku bertanya, Rad semakin menaikan sapunya. Spontan aku mendongkak dan tak bisa menyembunyikan rasa takjubku, benar-benar indah.
Sebuah bangunan dengan banyak pilar besar tanpa dinding -yang mengingatkanku pada Yunani- berdiri megah diatas awan dengan daun yang menjulur merambat. Orang-orang yang keluar dari kuali emas dengan pakaian seperti bangsawan Eropa, dan Asia. Dan... Jangan lupa jika aku memakai pakaian aneh ini.
"Kau membawa gadismu adik kecil?" tanya seorang pria yang sangat tampan begitu kami mendarat.
Dia sangat sangat dan sangat tampan... Lebih dari Rad. Oh tidak! Ia menatapku sangsi! Mengapa aku harus terpesona seperti itu?! Rad mungkin akan marah.
"Maaf..." desisku.
"Lihatlah Rad... Gadismu terpesona padaku," ucapnya sambil tertawa.
Rad mendecih sebal kemudian menarikku ke meja yang penuh makanan. Aku lihat makanan ini tak ada habisnya kala setiap orang memakannya dan semua kembali lagi.
"Makanan tidak ada yang di sihir Ms. Fhanz... Dapur memasak banyak dan menambahkannya setiap kurang,"
"Mengapa kamu tidak membawa Pearl?" tanyaku, pertanyaan itu melintas begitu saja.
Rad terlihat sangat keberatan dengan pertanyaanku. Ia mendecih sebal.
"Kai fikir Pearl kekasihku? Yeah semua orang menyangka seperti itu. Lagipula ia Miss Univwitch..."
Aku rasa bukan jawaban yang aku inginkan. Mengapa Rad harus menjelaskannya padaku?
Suasana disini sangat ramai dan berisik, tapi kami tak perlu berteriak jika mengobrol semeja.
"Apa yang kau pelajari di sekolah?" Rad terlihat kikuk menanyakan itu padaku.
"Aku hanya mempelajari yang ada di buku herbologi dan sejarah... Aku tidak benar-benar belajar di kelas," ucapku, lebih seperti keluhan. Yeah... Aku tidak bisa berpura-pura tidak mendapatkan diskriminasi.
"Kebijaksanaan sulit sekali bagi penyihir, hati penyihir berbeda sekali dengan manusia biasa. Bersabarlah..."
"Dan aku perlu membuka Soul-Book Mr. Nieldan..." desisku, mengingat alasan aku berada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainyth Fhanz
FantasyRainyth Fhanz, gadis yang selalu menciptakan keajaiban tanpa ia sadari. Nyth baru menyadari bahwa ia seorang penyihir ketika usianya menginjak 17 tahun dan ditarik kedunia sihir untuk belajar di Univwitch oleh Mrs.Vlow, komite Univwitch. Dan ternyat...