Kamu hanya bisa mendengus melihat orang orang di sekitarmu sedang berbincang tanpa menghiraukanmu.
Inilah alasan mengapa kamu paling benci dengan pertemuan keluarga. Apalagi jika kamu harus disuruh ini itu tanpa henti.
Kamu sungguh membenci pertemuan keluarga atas apapun itu.
tiba tiba kamu punya ide untuk menghubungi kekasihmu Seokjin. Tadi dia bilang sedang tidak ada jadwal. Kamu tersenyum kemudian buru buru pergi keluar.
"y/n! Barusan mau nelpon, eh udah nelpon duluan,"
"Lagi gabut. Gaada temennya,"
"Loh emang kamu lagi dimana? Adek kamu kan ada,"
"Ini lagi di rumah nenek. lagi kumpul keluarga,"
"Oh, pantesan unmood gitu. coba berbaur sana,"
"Apaan kalo aku ikut baur malah dijadiin babu. Malesin,"
"Hush gaboleh gitu. Terus kamu mau gini sampe kapan?"
"Ya sampe pulang."
"Kapan kamu pulangnya?"
"Besok sih."
"Duh masa betah kamu cemberut gitu sampe besok?"
"Gatau deh Seokjin aku betee"
"Hush hush! Yaudah aku ajak kamu jalan aja ya biar gak unmood lagi?"
"Seriusan kamu mau kesini?"
"Iya. Ini udah tinggal berangkat. kirimin alamatnya ya,"
"Seokjin makasih banget.."
"Duh iya iya sayang, udah tugas aku ngehibur kamu. Mau naek mobil apa motor nih?"
"Terserah. Pokoknya kamu ajak aku keluar dari sini :("
"Oke yang. Aku otw, see ya!"
.
.
.
End
