#1 Support

347 19 10
                                    

1 July 2014

*Kesya*

Pagi ini aku sudah bersiap untuk menghadiri acara pembukaan Orientasi di sekolahku, ya aku sekarang resmi menjadi siswi SMA Garuda. Betapa bahagianya aku bisa masuk sekolah favorit di kotaku ini karena hanya SMA Garuda yang bertaraf Internasional di kota ku. Itu sebabnya banyak sekali yang ingin bersekolah di sini.

Sekarang aku sudah di perjalanan bersama driverku Pak Anton. Beliau sudah mengabdi di keluarga kami dari Kakak ku masih kecil sampai aku sekarang sudah SMA, beliau sangat baik dan ia sangat sering memberiku nasihat nasihat. Selama perjalanan kami pun sempat mengobrol.

"Mbak Kesya nggak kerasa yah sudah SMA saja, padahal rasanya baru kemarin saya nganter Ibu ke rumah sakit buat lahiran mbak Kesya"

"Hehe Iya ya aku sekarang sudah besar ya pak"

Sedang asyik ngobrol mobil kami pun berhenti di lampu merah dan tiba-tiba perhatian ku teralihkan oleh seorang laki laki yang sedang menggendong nenek-nenek. aku fikir itu memang neneknya tapi ternyata itu bukan, setelah sampai di ujung jalan dia malah balik menyebrang lagi dengan berlari. Aku kagum ternyata dia hanya membantu nenek itu menyebrang. jarang sekali ada orang baik di jaman sekarang apalagi dia anak SMA. Tunggu dulu dia anak SMA dan dia mengenakan seragam yang sama denganku. dia satu sekolah denganku? wah aku sangat terkejut ada orang sebaik ini disekolah ku.

"Mbak kenapa? kok melamun? sudah sampai nih dari pas lampu merah mbak diem ajah?" ah sudah sampai, ternyata dari tadi aku melamun.

"ah? hehe maaf Pak, aku berangkat yah pak nanti aku telepon kalau aku sudah pulang"

"Baik mbak hati hati yah mbak, cari teman yang banyak yah"

Cari teman yang banyak ya? aku harap aku memang bisa. Yosshhh aku harus semangat ini hari pertama aku tidak boleh terlihat gugup agar aku bisa kenalan denga orang orang baru.

Aku pun sekarang sudah ada di aula sekolah, semua murid murid baru sudah berkumpul di sini. rangkaian acara sudah berjalan sampai waktunya pada saat sambutan dari wakil murid yang ternyata sambutan itu di wakili oleh siswa bernama Kevin Andrean seorang siswa yang mendapat beasiswa dan ia pun memiliki nilai tes tertinggi di sekolah ini. Namun aku sangat heran bukanya pujian yang di dapat Kevin malah cacian yang ia dapat. Orang orang menyebut dia 'miskin', 'tidak layak' bahakan ada yang bilang kalau beasiswa cuma untuk orang miskin. apa apaan ini? walaupun mereka semua hanya berbisik tapi aku yakin Kevin bisa mendengar umpatan orang orang ini. Tunggu dulu, Kevin ini aku seperti pernah lihat, Ah iya! dia laki laki yang tadi pagi aku lihat, sekarang aku makin yakin kalau orang orang ini sudah sangat salah menilai Kevin!

Akhirnya sambutan Kevin pun selesai, aku bisa lihat dari raut wajah Kevin kalau iya memang tidak nyaman dengan kondisi seperti tadi. aku harus bagaimana? apa aku harus diam saja? tapi aku belum kenal dia dan bagaimana bisa aku melakukan sesuatu kalau aku saja belum kenal dengan Kevin? Acara pun selesai dan kami di informasikan untuk masuk kelas karena akan ada perkenalan wali kelas. kebetulan aku berada di kelas 10 - B letak kelasnya pun tidak jauh dari aula. aku langsung bergegas menuju kelas lalu duduk di tengah tengah kelas. Tiba-tiba ada seorang perempuan duduk disebelahku dari penampilannya aku rasa dia seorang atlit , dia memiliki rambut pendek, mengenakan jaket sport. Tanpa basa-basi dia memperkenalkan diri padaku

"Halo.. kenalin aku Sarah aku boleh duduk disini yah?"

"ah i-iya boleh kok, a -aku Kesya sa-salam kenal Sarah" ya ampun dengan perempuan saja aku gugup apalagi bicara dengan laki-laki.

"hihi kamu lucu, jangan gugup gitu dong kita kan nanti temenan sampai 3 tahun hehe"

"ma-maaf ya Sarah aku memang kaya gini kalau ketemu orang baru"

"hehe santai aja Sya~" aku dapat teman baru dan aku harap dia bukan salah satu orang yang membicarakan Kevin di aula tadi.

"Selamat pagi semua" kami langsung kaget teryata sudah ada guru di kelas kami.

"Perkenalkan nama saya Sussi kalian boleh panggil saya Ibu Sussi"

"BAIK BU..." Jawab serentak orang di kelas
"oh iya Ibu dengar kelas ini kelasnya Kevin ya? anak yang nilai tes nya hampir sempurna. Coba mana ibu mau lihat" Kevin di kelas ini?
lalu seseorang berdiri dari bangku yang ternyata tepat dibelakang kami berdua.
"wah dia keren yah Sya, sudah dapat beasiswa dia juga dapat nilai tertinggi di sekolah" ah syukurlah Sarah bukan salah satu dari mereka.

Lalu Kevin pun memperkenalkan diri
"Nama saya Kevin Andrean, saya berasal dari SMP Telaga, salam kenal semua" lalu ia pun duduk lagi.

"SMP kampung yah?"
"Aku dengar dia tinggal sendiri loh, di apartemen murah pula"
"dia kesini jalan kaki, miskin ya?"
"pasti dia curang pas tes"
"orang miskin nggak pantes di sekolah ini"

Kelas malah gaduh, dan ini sama seperti di aula. bisikan bisikan ini benar benar mengganggu ku, ada apa dengan kalian? hanya menilai seseorang dari luarnya saja? sudah merasa paling sempurna?
"Jahat ya omongan anak anak kelas sini, ah nggak bahkan satu angkatan semua mulutnya jahat" Sarah juga membela Kevin, aku senang setidaknya ada yang satu pemikiran denganku
"Aku setuju, mereka hanya menilai orang dari luarnya saja"sambungku.
Lalu kami pun satu per satu memperkenalkan diri. Setelah selesai semua satu kelas kami pun dipulangkan karena memang baru besok lah pelajaran efektif.
Aku dan Sarah pun sudah ada di luar kelas sedang mengamati gedung sekolah, ternyata besar juga sekolahku dengan 5 lantai dan lapangan yang besar. Aku rasa disini pun banyak klub klub bagus yang mungkin bisa aku ikuti.
"Sya kantin yuk? aku lapar"ajak Sarah.

"hm ayo deh aku juga lapar " kami pun memutuskan untuk pergi ke kantin.

Sesampai nya di kantin kami berdua langsung membeli makanan dan mencari tempat duduk. Dan pandanganku langsung menuju meja paling pojok dekat jendela disana ada Kevin duduk sendiri. Aku merasa kasihan ingin sekali aku menemani dia.
"itu si Kevin, kesana yuk temenin dia kasihan" terima kasih sarah mungkin kalau aku sendiri aku tidak akan berani.
belum sempat kami berjalan tiba tiba ada segrombolan anak kelas 11 yang mendekati Kevin

"Jadi ini anak baru yang katanya dapet beasiswa? HAHAHA MISKIN! nggak mampu ya bayar sekolah disini sampai nyari beasiswa!"

Kevin please!! jangan diam saja lawan!! Kevin hanya diam tidak memberi tanggapan apapun sampai akhirnya salah satu dari mereka sengaja menumpahkan saus ke baju seragam Kevin.
"Upss, sengaja HAHAHA ayo pergi "
Kami langsung mendekati Kevin saat mereka sudah pergi, kita bukannya tidak mau bantu tapi itu kakak kelas dan mereka laki-laki kita benar benar takut.
"kamu Kevin? Nggak apa apa? " tanya Sarah

"ke-kenapa nggak kamu lawan Kevin"aku pun berusaha bersuara.
tiba tiba dia berdiri dan berkata.
"omong kosong! kalian omong kosong, kalian orang kaya semua sama sajah !" Kevin langsung berlari menjauhi kita. aku ingin sekali mengejar dia tapi siapa aku? dia bahkan tidak kenal dengan kita.

"Sudah Sya kita harus pelan pelan dekatin dia, aku yakin dia anak yang baik"

Kamu memang nggak salah Sarah.

Kevin kamu pasti kuat aku percaya.

Kevin & Kesya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang