#2 Dengarkan

256 15 3
                                    

2 July 2014

Kesya

"Omong kosong! kalian omong kosong, kalian orang kaya semua sama sajah !" Terngiang terus di kepalaku apa yang di katakan oleh Kevin, aku mengerti pasti dia sangat marah dan kecewa. Lalu bagaimana caranya aku memberitahu dia kalau Sarah dan aku sebenarnya sangat peduli? Aku harus sabar aku pasti bisa berteman dengan nya.

*tengtengteng

Bell sudah berbunyi tanda istirahat untuk seluruh siswa di sekolah. Aku dan Sarah hari ini tidak pergi ke kantin karena hari ini semua klub di sekolah sudah mulai membuka pendaftaran untuk anggota baru. Banyak sekali klub di sekolah ini tapi hanya satu yang paling menarik perhatianku yaitu klub Photography, mungkin karena memang aku sangat suka dengan pemandangan indah dan memang sudah dari kecil aku di ajari oleh ayahku cara menggunakan kamera. Jadi aku putuskan untuk ikut klub ini. Sarah? aku tidak tahu dia ingin ikut apa mungkin klub klub olahraga? entahlah aku jadi ingin menanyakan nya.
"Sa-Sarah..." Sambil berjalan di koridor sekolah.

"iya Sya?"

"kamu mau ikut klub apa?" Tanya ku

"emhhh... aku belum memutuskan sih tapi kayanya mau ikut Volly deh, atau basket? haaha aku masih bingung Sya"

"ehehe be-begitu yah.."

"Kalau kamu Sya? "

"Emm sepertinya aku mau ikut klub Photography hehe"

"wah keren, kamu pasti udah jago ambil gambar yah ?"

"ahaha nggak kok, biasa ajah makanya aku mau ikut klub itu karena aku mau belajar supaya lebih bisa hehe "

"begitu ya haha keren semangat yah!"

Sedang asyik mengobrol tiba-tiba aku dan Sarah melihat kerumunan di depan mading, entah sedang ada apa tapi aku tidak peduli karena aku tidak suka dengan kerumunan ramai begitu. tetapi Sarah malah penasaran ingin tahu ada apa disana.

"Sya ada apa sih itu? aku jadi kepo deh liat yuk?" Sarah malah mengajakku.

"Eh ... Sarah mending kita ke kantin ajah yuk aku males.."

"ayolah bentar ajah Sya"Sarah malah menarik tangan ku menuju kerumunan itu, akhirnya aku nyerah dan terpaksa mengikuti kemauan Sarah. Tapi memang aku sedikit penasaran juga sih.

"permisi..permisi"Sarah mencoba menerobos kerumunan, aku pun masih ditarik tarik olehnya.

"Sarah pelan pelan tangan aku sakit" Sarah tidak mendengarkan ku.

Akhirnya kita pun sampai di depan mading setelah kami menerobos kerumunan, lalu sebenarnya apa yang jadi perhatian di mading ini ?
Aku mulai melihat lihat ke seluruh penjuru mading, aku masih heran ini hanya sebuah foto seseorang mengenakan kostum hot dog besar. kenapa harus jadi tontonan, tapi sebentar....
aku kenal orang ini...
itu KEVIN!!
Tangan ku tiba-tiba bergerak sendiri langsung mencopot foto itu.
Sarah pun tak tinggal diam, dia menyuruh kerumunan tadi untuk bubar
"BAIKLAH, KALIAN SEMUA PERGI!!" Dengan wajah yang sangat marah Sarah membentak mereka semua, dan aku hanya menunduk sambil melihat fotonya.

Satu persatu orang - orang itu pergi mereka juga pergi dengan bisikan bisikan yang membuat telinga ku semakin panas. Ada apa dengan murid di sekolah ini ? mereka terus mem-bully Kevin hanya karena dia mendapat beasiswa dan berasal dari keluarga yang serba kekurangan. Aku sangat kesal tapi aku hanya bisa menahan nya, aku tidak bisa seperti Sarah yang bisa langsung meluapkan emosinya. tak sadar air mata ku menetes, aku tidak tega dengan apa yang terjadi pada Kevin. Sarah melihatku sedang menangis dan langsung memeluk ku.
"Udah Sya, kita emang harus ngobrol sama Kevin, ini uda benar benar keterlaluan. Kita juga harus lapor guru" di peluk Sarah aku malah makin menjadi.
"Ke-kenapa? Kenapa Kevin nggak ngelawan ajah"

Kevin & Kesya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang