First Sight

575 37 2
                                    

"satu menit lagi!! Tidak!!" Yoona berlari sekencang yang ia bisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"satu menit lagi!! Tidak!!" Yoona berlari sekencang yang ia bisa. "gara-gara alarm sial itu" ia menggerutu sepanjang jalan. Akhirnya gerbang besar itu terlihat juga meski masih 100 meter lagi. Dengan terengah-engah ia berhenti tepat di depan gerbang itu. "sudah terkunci" Yoona menghela nafas panjang, jujur saja iya masih kekurangan oksigen untuk bergerak. Selama beberapan detik ia hanya mematung. "sekarang aku harus bagaimana? Sekarang ada ujian matematika" Yoona menghentak-hentakkan kaki kesal, kesal pada dirinya karna tidak bisa bangun lebih pagi dan kesal pada alarm nya yang rusak. "jika kau hanya berdiam terus disana maka kau takkan bisa masuk" suara berat membuat Yoona menoleh dengan cepatnya. Yoona tertegun, ia mematung, tak percaya dengan sosok yang ada di depannya. Wajah itu sangat familiar. Tubuh nya yang tinggi, kulitnya yang putih, lekuk wajahnya yang simetris "wah" tanpa sadar ia mengeluarkan kata itu. Laki-laki itu semakin mendekat "jangan hanya melihatku, ikuti aku" katanya sambil melalui Yoona yang masih mematung. "ne? araso" Yoona mulai sadar dari lamunannya yang sungguh membuatnya malu.

Laki-laki itu terus berjalan dengan santainya sambil bersiul, Yoona hanya bisa mengikutinya. Penasaran akan diajak kemana oleh laki-laki itu ia pun bertanya "kita akan kemana?" pertanyaannya tidak digubris. "apa kau sekolah disini juga?" kali ini ia hanya ingin memecah keheningan. Laki-laki itu menoleh kearahnya dengan tatapan sangat tajam, Yoona nyaris merasa kehilangan nyawanya untuk beberapa detik. "cepat naik" Yoona terbelalak tak menyangka laki-laki yang sedang didepannya ini seperti vampire yang ada di serial-serial drama, dingin. Yoona menoleh ke tembok yang ada disampingnya. Matanya tiba-tiba membulat, yang benar saja? Laki-laki itu menyuruhnya menaiki tembok kokoh ini? Baru saja ia akan menoleh ke laki-laki itu untuk mengatakan ia tidak mungkin menaiki tembok ini, tiba-tiba saja sebuah tangan memegangi pinggangku dan membawaku berada diketinggian yang lumayan untuk ukuranku. "cepat pegang pagar itu!" suara berat itu lagi-lagi membuatnya kaget. Yoona segera meraih pagar yang ada didepannya dan kakinya mencoba meraih tembok kokoh itu. Yoona tak percaya kini ia hanya tinggal meloncati pagar itu dan ia sudah ada dihalaman belakang sekolah. Baru saja ia akan melompati pagar itu, ia teringat sesuatu. "apa kau tidak naik?" dengan cepat laki-laki itu meletakkan tangannya di bagian atas tembok untuk menopang tubuhnya yang akan naik, dan itu berhasil. Kini laki-laki itu tepat berada disampingnya. Laki-laki yang aneh pikirnya dalam hati. Laki-laki itu melompat mendahuluinya dan berlalu begitu saja. "gomawo!" teriak Yoona sambil berusaha melompati pagar itu.

Kriiinggggg!! Bel istirahat akhirnya berbunyi. Yoona merentangkan tangannya sambil menguap. Ujian matematika tadi benar-benar membuatnya merasa pegal-pegal dan ingin tidur. "Apa tidak bisa pelajaran ini dihapuskan saja?" umpatnya dalam hati. "yak Yoona! Kau belum cerita" suara itu nyaris membuat telinga Yoona tak berfungsi lagi. "berhentilah berteriak seperti itu, akan aku ceritakan" jawab Yoona sambil menggosok-gosok telinganya. Temannya Soyou itu memang sedikit cerewet dan banyak bicara.

Setelah bercerita panjang lebar akhirnya mereka sampai juga dikantin. Memang perlu waktu yang cukup lama untuk sampai di kantin sekolah, belum lagi harus mengantri. "aku jadi penasaran siapa laki-laki itu" bisik Soyou "aku lebih dari penasaran" jawab Yoona sambil mengambil beberapa lauk. Mereka langsung mencari tempat kosong untuk makan, kali ini Yoona benar-benar lapar karna tak sempat sarapan. Belum saja Yoona melahap sendok kelima makanannya, laki-laki tadi tiba-tiba muncul lagi dihadapannya. Masih dengan wajah datarnya, terlihat sangat dingin. Kali ini ia berjalan bersama teman-temannya yang begitu banyak. Tiba-tiba Soyou membuyarkan hayalan Yoona begitu saja "apa yang sedang kau perhatikan?" Tanya Soyou sambil ikut melihat kearah pandanganku. "Soyou, i-itu dia" Yoona masih terpaku melihat laki-laki itu. "Yang mana? Ada begitu banyak laki-laki disana" jawab Soyou kesal. "laki-laki vampire itu" jawab Yoona, sepertinya Soyou langsung mengerti "Sepertinya aku tau siapa yang kau ceritakan, namanya Sehun" Yoona langsung mengalihkan pandangannya ke Soyou, menatap kaget dengan mata bulatnya "serius? Bagaimana bisa kau mengenalnya?" jantung Yoona berdegup dengan kencangnya, bahagia setidaknya ia sekarang tau nama laki-laki itu. "iya, namanya Sehun, Oh Sehun. Dan dia bukan vampire Yoona-ya" Soyou hanya terheran-heran dengan temannya yang satu ini, bagaimana ia tidak mengenal geng itu? Terlebih lagi Sehun? Kemana saja nyawa sahabatnya ini selama kurang lebih 2 tahun? "nanti akan ku ceritakan lebih banyak tentang dia, sekarang makan makananmu karna sebentar lagi bel masuk" Soyou langsung melanjutkan melahap makanannya yang mulai dingin, tapi Yoona masih menatap gerombolan laki-laki itu, lebih tepatnya Sehun yang sedang bercanda bersama sahabatnya. Mereka terlihat akrab, Sehun-ah tak terlihat sedingin itu dengan tawa dan senyumnya yang sekarang, ia terlihat manis pikir Yoona dalam hati.

-���-��$��9z

Tulips...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang