You

193 20 0
                                    

                     "yak Soyou, sampai kapan kau akan seperti ini? Apa kau mengerjaiku? Tidak, ini jauh dari hari ulang tahunku. Jadi kenapa kau seperti ini?" Soyou tak menoleh Yoona sedikitpun. Ia hanya ingin menghindari Yoona untuk sementara ini, melihat wajah Yoona sungguh membuatnya ingin marah dan muak. Soyou pergi menyapa teman sekelasnya. Yoona mendengus kesal karna perkataannya tadi tidak digubris sama sekali. Sebenarnya Soyou kenapa? Batinnya.

                      Yoona melangkah malas ke ruang pertunjukan, ia tak mengerti kenapa kakinya melangkah kesana. Sekarang yang ia tau hanya lari dari kenyataan Soyou yang sedang menghindarinya. Baru saja ia membuka pintu ruang pertunjukan seseorang memanggilnya "Yoona" Yoona menoleh dengan tangan masih memegang ganggang pintu. "kenapa langkahmu seperti itu?" Yoona masih mematung melihat sosok didepannya itu. "haii Yoona" Sehun melambai-lambaikan tangannya. Yoona mengerjapkan mata "ahh Sehun-ah, tidak kenapa" Yoona tersenyum masam. "aku tidak melihat seperti itu, mau kutraktir kopi?" Yoona ragu, tapi akhirnya mengangguk dan berjalan mengikuti Sehun. Di kejauhan, di dalam ruang pertunjukan.....

Chanyeol POV

      Hari ini entah kenapa aku begitu bersemangat, aku berjalan ke ruang pertunjukan untuk bermain piano karna hatiku sedang berdetak kencang, aku berjalan sambil sedikit tersenyum karna memikirkan sesuatu, tapi semua murid menatapku heran . aku langsung mengubah ekspresiku dan segera masuk ke ruang pertunjukan.

       Aku hanya menatap piano ku tanpa memainkannya, lagu apa yang bagus aku mainkan? Sejak tadi pikiranku tak konsen. Tapi jariku mulai memainkan balok demi balok nada. Ya, ini lagu yang aku mainkan bersama Yoona Heaven-Bryan Adams. Tanpa sadar senyumku terus mengembang selama memainkan lagu tersebut. Andai saja Yoona bersamaku disini pasti lagunya semakin indah, pikirku.

       Dreekk!! Suara pintu terbuka menghentikan permainnanku, senyumku mengembang melihat siapa yang membuka pintu itu, deretan gigiku terpampang nyata hahaha, tapi hanya beberapa detik saja itu bertahan. Senyumku seketika hilang melihat siapa yang menghentikan Yoona masuk ke ruang pertunjukan. Untuk pertama kalinya aku melihat Sehun memiliki senyum seperti itu terhadap wanita, senyum yang terlihat tulus dan malu-malu. Hatiku hancur seketika, hariku yang ku kira akan sangat indah dan cerah hari ini berubah menjadi suram dan mendung, awan hitam itu merebut matahariku. Sehun beranjak pergi, baru saja aku ingin memanggil Yoona, tanganku sudah terangkat keatas tapi ku urungkan melihat Yoona berjalan pergi meninggalkan pintu yang tetap terbuka. Aku kembali terduduk menatap semu piano didepanku. Sepertinya ia benar-benar meyukai Sehun, batinku. "apa aku tidak punya sedikitpun kesempatan?bahkan untuk membuatmu bahagia?" lirihku. Aku menatap bunga tulip di depanku dan beranjak pergi.

       Salju sudah turun, aku menatap kosong ke langit. Salju turun dengan indahnya, tapi tetap saja tidak bisa menghibur hatiku. Entah kenapa aku seperti kehilangan nyawaku, kehilangan semangat hanya karna Yoona? Aku berbalik dan hendak berjalan pulang, karna aku sedang tidak mood berada di sekolah. Tiba-tiba seseorang memanggilku "Chanyeol-ah!" Soyou berlari sambil melambaikan tangannya. Aku hanya membalasnya dengan senyuman masam. "kau kenapa?" tanyanya "memang aku kenapa?" Soyou terlihat sedikit kesal dengan jawabanku "kau terlihat sangat lemas, apa kau sakit?" sorot mata Soyou menunjukkan kekhawatiran, "ya, aku sedang sakit. disini" aku menunjuk dadaku, Soyou terlihat serius "hahaha tidak-tidak, aku hanya bercanda. Aku sedang tidak dalam mood bagus jadi aku ingin pulang" wajah Soyou menunjukkan bahwa ia mengerti. "mau aku antar? Aku juga bosan di sekolah, ingin mencari udara segar. Saljunya turun dengan sangat indah" aku berpikir sejenak lalu mengiyakan, setidaknya aku tidak sendiri dan terus-terusan teringat akan hal yang sungguh tak ingin aku ingat.

        Aku berjalan beriringan dengan Soyou, ia tampak bahagia dengan salju. Berbeda denganku, menurutku salju ini sangat dingin dan membuat hatiku membeku. "kita mau kemana?" tanyaku dengan malas. "sekarang sedang turun salju, kau ingin ke café? Mm atau menonton di bioskop? Atau bermain ice skating? Itu pasti sangat menyenangkan" Soyou tersenyum bahagia, lalu menatapku yang menatap kosong ke depan dan menghapus senyuman diwajahnya. "apa kau ingin pulang saja?" aku hanya diam tak menggubris pertanyaannya, "baiklah aku mengambil mobilku dulu, aku akan mengantarmu pulang" Soyou hendak berjalan ke mobil didepannya, tapi aku menghentikan langkahnya, aku menggenggam tangannya "kita ke café saja, aku ingin menghangatkan tubuhku" Soyou menatap mataku dalam-dalam "apa kau ingin sendiri?" Tanya Soyou dengan ragu "mm" jawabku dan langsung berjalan menuju mobil Soyou dan duduk dibalik kursi sebelah kemudi" Soyou pun memilih untuk berjalan ke mobil dan segera berangkat ke café terdekat dari sekolah. Seseorang menatap semu dari kejauhan.

     "apa kau yakin ingin sendiri?tak ingin aku menemanimu? Mungkin aku bisa sedikit membantu?" Tanya Soyou yang masih duduk dibalik kemudi mobilnya "tidak, tidak perlu aku baik-baik saja" aku berusaha tersenyum semanis mungkin lalu berbalik hendak memasuki café, "Chanyeol-ah" aku menoleh kearah Soyou "mm?" Soyou diam sejenak seperti memikirkan sesuatu "jangan pernah menyerah dengan apa yang kau inginkan atau kau akan kalah dari mereka yang berjuang, karena aku juga tak akan menyerah dan kalah dari dia yang sedang berjuang" Soyou tersenyum lalu menekan gas mobil dan pergi begitu saja. Aku masih mematung di depan café, tertegun dengan apa yang baru saja aku dengar. Aku menghela nafas dan memasuki café.

Tulips...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang