What is this?

213 24 1
                                    

Sehun POV

       "Hancurkan Yoona, lenyapkan ia dari pandanganku". Aku benar-benar kaget dengan apa yang dikatakan Soyou, ia terlihat begitu marah. Aku tidak tau apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka, tapi kelihatannya sesuatu yang buruk telah dilakukan Yoona karna tidak mungkin sampai semarah ini pada gadis itu, mereka adalah sahabat sejak kecil."aku bilang hancurkan Yoona dan lenyapkan ia dari pandanganku!". Soyou membuyarkan pikiranku. "Kenapa aku harus melakukannya?" "Karna kau mencintaiku maka kau harus lakukan apa yang aku katakan" teriak Soyou, gadis ini sepertinya dalam keadaan yang buruk. "Aku sudah melupakanmu, jadi pergilah" jawabku lalu berdiri hendak kembali ke kursiku karna aku tidak bisa melakukan apa yang Soyou minta, aku tidak setega itu. Tiba-tiba Soyou memelukku dari belakang "aku mohon, aku bisa mati jika Yoona tetap bersamanya" aku menarik nafas panjang dan membalikkan badan "aku tidak setega itu meski kau yang memintanya" "kalau begitu sakiti dia, agar dia tau betapa sakitnya aku, agar dia tau posisiku saat ini" Soyou kembali memelukku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk saat ini "baiklah kalau begitu" aku melepaskan pelukannya. Soyou tampak bahagia "Terima kasih Hunny"

       Soyou telah pergi, aku masih tidak habis pikir mengapa Soyou hingga seperti itu. Ini pertama kalinya aku melihat Soyou seperti itu. Apa yang sudah Yoona lakukan padanya? Pikirku dalam hati. Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Aku mengambil handphone ku diatas meja dan duduk kembali ke singgasanaku. Aku melihat kembali layar handphoneku yang penuh dengan foto Yoona. Ya, tadi sebelum Soyou datang aku mencari tau tentang Yoona melalui SNS. Tidak terlalu banya gambar dan status, tapi setiap gambar yang dikirimnya ia terlihat begitu polos, begitu manis dan lucu. Aku tersenyum melihat foto-fotonya. Apa yang telah kau perbuat hingga Soyou seperti itu? Kau terlihat begitu polos untuk berbuat jahat. Aku menghela nafas panjang. "Sekarang apa yang harus aku lakukan?" mataku menerawang, tapi tiba-tiba sebuah kertas seperti lukisan menarik perhatianku. Aku mendekati lukisan yang terbalik dan menyender pada tembok itu. Aku membaliknya, mengamatinya dalam-dalam, setiap lekuk dalam wajah yang terlukis disana. Lukisan ini, terlihat begitu rapi dan dibuat sangat teliti. Kemarin terakhir kali aku melihat tak seindah ini. Mataku kembali menerawang, teringat dengan wajah Yoona yang sedikit gugup saat melukis ini. Aku tersenyum jika membayangkan hal itu, tapi aku merasa bersalah telah berlaku buruk padanya kemarin. Saat itu aku, itu bukanlah yang aku inginkan. Aku hanya sedang hancur saat itu, pikiranku sangat kacau. "maafkan aku Yoona" aku melihat lukisan itu lagi dan lagi "sekarang apa yang harus aku lakukan padamu?"

        "kau darimana saja?" Tanya Yoona yang sudah daritadi menunggu Soyou "entahlah" balas Soyou ketus. "Yak! Kau kenapa? Apa kau habis menangis? Apa sesuatu yang buruk terlah terjadi? Ceritakan pa.." "diamlah! Berhentilah peduli padaku! Berhenti baik padaku! Berhenti melakukan apapun untukku! Karna aku juga akan menghentikan itu!" Soyou mengambil tasnya dan pergi begitu saja meninggalkan Yoona yang hanya diam mematung tak mengerti apa yang telah merasuki Soyou hingga seperti itu. Yoona tak mengejar Soyou, "ia pasti mengalami hal buruk" Yoona melihat kertas yang ada di depannya, sejak tadi ia menunggu Soyou ia melukis seseorang, Yoona tersenyum melihat hasil lukisannya. Wah dari sisi ini senyumnya terlihat manis, sangat lepas, pikir Yoona dalam hati lalu memberi sedikit goresan lagi pada lukisannya.

       Kriiinggg!! "Haruskah aku melihat Soyou? Tapi ia sedang dalam mood yang tak baik" Yoona terus berjalan menuju gerbang, tapi pandangannya tak menentu. "Ikutlah denganku", Langkah Yoona tiba-tiba terhenti mendengar suara itu, lalu ia mendongak melihat pemilik suara itu karna sungguh ia hanya bisa melihat dada laki-laki itu. Yoona kaget melihat pemilik suara itu, tapi ia berusaha menyembunyikannya "kenapa aku harus ikut denganmu", laki-laki yang ternyata adalah Sehun itu diam sesaat "Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu, jadi ku mohon ikutlah denganku" pinta Sehun dengan wajah sungguh-sungguh, Yoona tidak enak untuk menolaknya "Kalau masalah waktu itu, lupakan saja. Aku su.." "tidak bisakah kau mendengarkan penjelasanku?" Sehun menatap mata Yoona dalam-dalam membuat Yoona memalingkan wajahnya malu "Baiklah" akhirnya Yoona menyetujui permintaan Sehun. "masuklah ke mobil" Yoona mengikuti perintah Sehun dan segera masuk ke dalam mobil didepan mereka.

          Yoona tak menyangka ia akan diajak ke tempat ini, Namsan Tower. Yoona berjalan dibelakang Sehun dan mengikuti kemana laki-laki itu melangkah. Akhirnya Yoona ada di kereta gantung. Untuk beberapa detik suasana sangat hening, Sehun terlihat salah tingkah, "apa yang ingin kau jelaskan?" Tanya Yoona yang juga salah tingkah tapi berusaha untuk mencairkan suasana " maaf" "apa?" "maaf, maafkan aku" Sehun menunduk dan terlihat seperti ia benar-benar tulus. "tak apa, aku sudah melupakannya" jawab Yoona yang juga tak menatap Sehun, pandangan Yoona keluar, melihat pemandangan kota Seoul dari atas yang terlihat sangat indah. "waktu itu aku sedang dalam keadaan buruk, pikiranku sedang buyar, yang ku tau aku sedang hancur, aku kehilangan akal sehatku, aku hanya ingin bercanda saat itu untuk menghilangkan penatku. Aku benar-benar minta maaf Yoona-ya" Sehun menyelesaikan penjelasannya dan diakhiri dengan kata yang membuat Yoona terkaget. Ia menyebut namaku? Yoona menatap Sehun yang juga sedang menatapnya, mereka saling menatap untuk beberapa saat. "aku bukanlah boneka yang seenaknya saja kau mainkan untuk bahan candaan. Jadi kumohon hentikan itu, aku tak pernah melakukan kejahatan padamu bukan? Untuk saat ini taka pa, aku sudah melupakan itu" Sehun tertegun mendengar perkataan Yoona, ia mematung. Sanggupkah aku melakukannya padamu? Sehun menunduk kembali dan tepat saat itu pintu terbuka.

         "pergilah, rumahku dekat dari sini jadi kau tak perlu mengantarku" kata Yoona yang langsung membalikkan badannya, tapi dihentikan oleh Sehun "bagaimana bisa aku seperti itu, aku akan mengantarmu pulang" "sungguh, rumahku sangat dekat dari sini jadi tak usah khawatir" Yoona melepaskan tangan Sehun, tersenyum dan berjalan meninggalkan Sehun.

        Memang, tujuannya kini takjauh dari Namsan Tower tapi ia tidak ke rumahnya melainkan ke tempat kerjanya.Yoona menikmati pekerjaannya jadi ia terus bekerja paruh waktu. Ia tak sadarsejak tadi Sehun mengikutinya dari belakang, Sehun hanya merasa tak enakmeninggalkan Yoona berjalan sendirian. Tapi Sehun sedikit terkejut mengetahuiYoona bekerja paruh waktu. Setelah memastikan Yoona sampai dengan selamat, iapun pergi. 

TBC...

Tulips...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang