"Aku tidak tahu apa maksudmu datang ke Seoul dan bekerja di rumah sakit. Tapi aku mohon padamu untuk tidak menganggu kehidupanku lagi. Aku sudah terbiasa tanpamu."
"Sunbae... Yoona sunbae."
Yoona tersadar lalu menoleh. "Ada apa Dokter Kim?"
Myungsoo tersenyum. "Di lobby ada seseorang yang mencari Anda?"
"Nugu?"
"Saya kurang tahu tapi dia seorang namja." Ujarnya dan berhasil membuat yang lain saling berpandangan.
Yoona mengangguk. "Gomawo." Ucapnya lalu bangkit menuju pintu utama.
Yeoja itu mendesah pelan sekedar ingin meringankan bebannya.Wonwoo tersenyum saat melihat kakaknya berjalan mendekat kearahnya.
"Wae? Kenapa kau datang kemari?"
"Aku ingin memberikan makan malam untukmu." Namja itu mengangkat tangannya yang menenteng sebuah kantung. "Jjjang. Aku membelikan Chicken Burger untukmu."
Yoona meraih kantung itu dan tersenyum senang. "Kau memang adikku Jeon Wonwoo."
"Keuromnyeo. Aku adalah adik terbaik yang pernah di miliki Calishta Im. Aku juga membelikan burger untuk partnermu, ada 6 orang kan."
"YA. Darimana kau mendapatkan uang?"
Namja itu memainkan alisnya. "Kajja, kita harus keruanganmu dan membagikan burgernya untuk makan malam."
"Baiklah."
"Ghamsamnida." Seru Suzy dan Seulgi riang. "Sunbae tahu betul kalau kami belum makan malam."
Yoona tersenyum. "Itu adikku yang membawanya, kebetulan dia membeli burger untuk kita bertujuh."
"Adik?"
"Nee."
"Aah jadi namja tadi adik sunbae?"
Yoona mengangguk malu. "Nee, dia adikku."
"Perkenalkan dia pada kami, setidaknya kami harus berterima kasih padanya." Saran Donghae.
Yeoja itu menoleh keluar dimana adiknya menunggu dengan bosan lalu berjalan mendekatinya. "Masuklah, timku ingin berterima kasih padamu."
"Tapi..."
"Sudahlah masuk saja."
"Baiklah." Ujarnya menurut.
"Aaah namja kemarin." Seru Suzy.
Wonwoo tersenyum sungkan. "Annyeong Haseyo. Jeon Wonwoo imnida."
Joongki menatap namja itu lalu menoleh kearah lain.
"Sunbae kenapa marga kalian berbeda?"
Kakak-beradik itu bertatapan. "Karena dia anak eomma/appa." Ujarnya keduanya kompak sambil menunjuk diri satu sama lain.
Semua orang menatap mereka kemudian terkekeh, mereka merasa terhibur dengan tingkah kakak-beradik itu. "Kalian lucu sekali."
"Terima kasih untuk burgernya." Ucap Donghae ramah.
"Nee."
Yoona menatap Wonwoo. "Karena urusanmu disini sudah selesai, sudah sana pulang. Mereka sudah mengucapkan terima kasih padamu. Jangan lupa bersihkan rumah, aku bisa makan malam dengan timku."
"Cih setelah aku membelikan makanan kesukaanmu kau mengusirku begitu saja. Dasar tidak tahu terima kasih."
"Mwo? Ya Alex Jeon. Kau ingin aku hukum."
Wonwoo mendengus lalu membungkuk pada anggota tim. "Kalau begitu saya permisi."
"Ne."
"Sudah sana pulang. Kami sibuk. Jangan ganggu kami."
"Aku juga sibuk Calishta Im, tapi aku rela membelikan makan malam kesukaanmu."
"Kkojjo." Usirnya.
"Aiish. Aku akan mengadu pada eomma karena kau sudah berkata kasar padaku."
Yoona mendorong tubuh adiknya untuk keluar. "Aku akan mengadu pada appa karena kau menghabiskan uang jajanmu hanya dalam waktu satu hari."
"Calishta kau akan durhaka karena mengusir adikmu seperti ini."
Donghae menghela nafas. "Seperti yang sering terjadi antara adik-kakak, pertengkaran karena masalah kecil." Gumamnya lalu membuka bungkus burger tersebut.
"Adik Yoona sunbae benar-benar baik hati, dia bahkan rela menghabiskan uang jajannya hanya untuk membelikan anggota tim kakaknya makan malam." Terang Seulgi.
"Aah dia benar-benar tipeku." Ujar Suzy.
&&&&&
Yoona dan Joongki masuk kedalam ER dengan terburu-buru. "Kalian sudah melakukan CT scan dan Xray?"
"Sudah sansaengnim." Jawab Suzy.
Pasangan itu menatap sebuah layar dimana terdapat hasil CT scan.
KAMU SEDANG MEMBACA
arZt season 3
Fanfiction"Keadaan pasien?" tanya namja tampan itu saat menyambut stretcher yang baru keluar dari ambulans. "Pasien tertembak di bagian dada dan perut. Tekanan darah 90/100." "Baiklah." Ujar namja itu mendorong ranjang tersebut. "Lee sansaengnim...