DAY SERIES [finished]

TUESDAY

|| TUESDAY | BAEKHYUN x YERI | SLICE OF LIFE x ROMANCE | GENERAL | DRABBLE ||

Tahukah Anda bahwa Selasa adalah hari sial Anda?

██║ ♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ │█║♪ ♫ ║▌♫ ♪ ║██

In Author's Eyes...

'Tahukah Anda bahwa Selasa adalah hari sial Anda?'

"Cih." decihan kesal lolos dari bibir seorang gadis, sementara kedua tangannya masih sibuk memegang ponsel tipis dengan case berwarna merah muda miliknya. "Ramalan harian macam apa ini?" gerutunya.

Tadinya, si gadis—Kim Yeri—iseng-iseng mencari ramalan harian. Pasalnya, hari ini ia terlampau kesal akibat tugas jaga di rumah sakit yang membuatnya harus terjebak sejak jam setengah tujuh pagi sampai jam sepuluh malam.

Bayangkan. Bagi seorang Yeri yang selalu ingin terlihat cantik, terjebak di rumah sakit selama belasan jam adalah sebuah kutukan. Dan ya, hari ini hari Selasa. Ramalan harian mengatakan bahwa Selasa adalah hari sialnya.

"Memangnya selain tidak mandi seharian, kesialan apa lagi yang mungkin terjadi?" Yeri menggumam, sementara langkahnya masih ia bawa menuju pintu depan rumah sakit. Keinginannya sudah bulat untuk langsung tidur saja setelah sampai di rumah.

"Hai, Yeri." tiba-tiba saja sebuah suara terdengar, membuat Yeri sontak menghentikan langkahnya. Ia sangat kenal suara ini.

"S-Sunbae ..." bibir Yeri menggumam, tak bisa digambarkan bagaimana ekspresi Yeri sekarang. Berpapasan dengan seorang pemuda berambut gelap dengan setelan jas putih dan sebuah kurva sempurna yang terpasang di wajah, Yeri merasa ingin lenyap saja dari muka bumi.

Bayangkan, bagaimana perasaan Yeri—yang tidak mandi dari pagi dan dandanan yang sudah hilang sepenuhnya, ditambah ia yang belum keramas sejak tiga hari lalu, dan pakaian kusut akibat tertidur siang tadi—ketika harus berhadapan dengan seorang dokter muda senior yang merenggut hatinya.

Ditambah lagi, sang pemuda tampaknya baru saja datang.

"Kau jaga pagi dan sore lagi hari ini?" tanya sang pemuda, seolah membekunya Yeri sekarang tidak jadi hal mengganggu.

Sialan, Yeri benar-benar ingin melenyapkan diri dari bumi.

"Y-Ya, Baekhyun sunbae jaga malam?" dengan bodohnya Yeri berucap.

"Ya, kalau begitu lekaslah pulang, jalanan mulai sepi." tutur Baekhyun, dilanjutkannya langkah yang tadi sempat terhenti karena bicara dengan Yeri.

"A-Ah, ya sunbae, terima kasih."

"Oh, Yeri-ah, aku hampir lupa." lagi-lagi Baekhyun berucap, membuat Yeri membalik tubuh untuk menatap pemuda itu.

"Ada apa, sunbae?"

Baekhyun tersenyum simpul, dan bisa dipastikan, jantung Yeri tak akan bekerja dengan normal sekarang.

"Setelah sampai di rumah nanti—"

.

.

.

"—pastikan kau mandi dulu sebelum tidur."

FIN