Humor Absurd

2. Satnight

Cast: om and Chacha
Rate: K
**********

At Desa Bojong kenyot
.
Seorang anak remaja yang masih berperilakuan anak-anak kira-kira berumur 15 tahunan sedang menghampiri Om nya yang sepertinya sedang sendirian didepan rumah sambil melihat mendung malam. Tetapi remaja itu bingung melihat kelakuan Om nya, pasalnya dia melihat langit yang sedang mendung sambil tersenyum Ga-Je.

Dengan rasa penasaran yang tinggi ia mentoel perut Om nya. Sang Om yang merasa ada sesuatu yang menyentuh perutnya, sejenak ia menolehkan kepalanya kebelakang.

Ternyata ada keponakannya yang sangat menyebalkan, dan itu membuat mood satnight nya menjadi buruk.

"Ada apa om? Kenapa Om senyum-senyum sendiri? Apa Om kesurupan karena terlalu lama didepan rumah? Jawab Om! Jangan bikin Chaca takut... Chaca ga kuat sama kelakuan Om.." tanya remaja itu dengan mata berkaca-kaca melihat Om nya. Sang Om yang jengah melihat kelakuan keponakannya itu hanya memasang wajah datar, melebihi telanan ibu dirumah wajah datarnya.

"Om hanya senang saja sekarang, sekarang kan malam minggu dan cuaca saat ini mendung, sehingga Om bisa bahagia melihat keadaan jalan disini" Remaja itu pun menyeringai ketika mendengar jawaban dari Om nya. Dia tau sekarang. Dia juga tidak polos banget mendengar kata malam minggu, karena temannya juga banyak yang begitu.

"Apa Om senang karena tidak ada sepasang kekasih yang bermesraan didepan jalan saat ini karena mendung? Om kan Jo... nes" Ucap remaja itu sambil terkekeh ringan.

Jleb!

Pernyataan dari keponakannya itu langsung menohok hatinya. Ia salah, seharusnya dia diam saja tadi. Karena dia tahu kalau dia akan kalah jika berhadapan dengan bocah Evil ini.

"Ngg... enaknya saat ini kita keluar saja jalan-jalan udaranya lumayan sejuk. Ayo!" Ucap orang dewasa itu untuk mengalihkan topik pembicaraan. 'Pintar sekali mengganti topik' ucap remaja itu didalam hatinya.
"Baiklah.. ayo".
.
.
.
.
.
.
.
"Huuwaaa... sejuknya... kenapa tidak setiap hari saja hawanya seperti ini" ucap remaja itu dengan riang sambil berlari kecil, sehingga tak nampak jika dia sudah remaja. Sang Om yang melihat tingkah lucu keponakannya itu tersenyum lebar. Walaupun dia selalu dibuat sebal oleh evil cilik nan cantik itu, namun dia sangat menyayangi dia.

Tiba-tiba Chaca itu terdiam dari
berlarinya tadi, dan itu membuat
Om nya bingung. Kenapa anak itu terdiam?

"Ada apa? Kenapa kau diam? Kau kan tidak bisa diam? Sudah habis batraimu?" Ucap sang Om dengan nada sinis dan datarnya.

Remaja itu memandang serius
didepannya, tidak menghiraukan
ucapan Om nya. Dan setelah itu Om nya pun ikut terdiam melihat makhluk didepannya.
"Om itu apa? Bulunya hitam sekali.. aku jadi ingin menyentuhnya" ucap remaja itu dengan mata berbinar-binar. Lain halnya dengan Om nya. Sang Om terlihat gemetaran dan wajahnya pucat pasi melihat makhluk itu.

"I-Itu Guguk C-Cha" ucap orang itu dengan terbata
"Apa?"
"Anjing Chaca!"
Remaja itu terkejut saat Omnya
bilang begitu. Dia salah mengartikan ucapan Om nya.
"Om jahat banget sebut Chaca anjing. Salah Chaca apa?"
"B-bukan begitu.. maksud Om itu, itu Anjing Chaca" ucap sang Om dengan takut.
"Tapi Chaca ga pernah melihara
anjing sebelumnya"

Sang Om yang jengah akhirnya
menarik tangan keponakannya
dengan tergopoh-gopoh sambil berteriak dan berlari
kencang.

"HEWAN YANG KAMU LIHAT DARI TADI ITU ANJING LIAR CHACA!!! LARIII!!!" Remaja itu akhirnya paham perkataan Om nya, dia pun ikut berlari kencang dan berteriak meminta tolong. Karena anjing itu mengejarnya dengan sangat cepat.
"Hhuuwaaa... MAMA.... Tolong aku..."

-END-
Bilang ke saya, mana yang harus saya koreksi. Saya juga ingin mendapat ilmu. So, jangan sombong yah
...Vomment please...