08. Thanks !

500 50 3
                                    

Mulmed : Satria ~ Askar.

Semalam Askar tidak tidur dengan nyenyak, karena memikirkan kata-kata Bagas. Matanya bengkak pagi ini karena susah tidur.

"Pagi sayang" sapa seorang perempuan berambut hitam panjang yang sedang duduk di meja makan. Askar yang masih ngantuk mencoba memfokuskan matanya dan memastikan siapa perempuan yang menyapanya itu.

"Mama" Askar langsung berlari menghampiri Indah, Mama Askar dan memeluknya. "Kok udah pulang? Katanya minggu depan?"

"Iya. Mama sengaja, nggak tega kalau ninggalin kalian berdua kelamaan. Lagian yang pulang mama doang kok, papa minggu depan."

"Berarti papa masih di Jakarta?"

"Nggak, papa lagi di Singapur, ada urusan" jelas Indah, ia mengelus rambut anak perempuannya itu.

"Kak Bagas udah tau mama pulang?"

"Woi, gue sejak tadi duduk disini keles, nggak ngeliat apa?" Bagas sewot.

"Eh. Maaf Kak, oh iya Ma, aku mau bilang Kak Bagas selama Mama Papa di Jakarta itu ya, Kak Bagas nakal sama aku. Masa aku di ajak berantem terus-terusan." Askar melebih-lebihi perkara.

"Oh gitu? Oke, gue gak bakal terima curhatan lo lagi. Males." Bagas membuang muka.

"Eh, engga deng Ma. Kak Bagas baik bangey kok, tambah ganteng malahan."

"Aduh, terserah kalian deh. Ribut aja, ayo makan nanti telat lho."

"Ma, Askar beliin motor dong, biar Bagas nggak repot terus." Kata Bagas.

"Iya, Mama juga udah mikirin itu kok. Nanti Mama ngomong dulu sama Papa"

"Makasih Ma"

#MCMFL

"Nggak lupa sama tugas lo kan?" Bagas mengingatkan ketika sampai di depan gerbang sekolah Askar.

"Kalau Lena nggak mau gimana?"

"Usahain mau lah. Udah ya. Bye."

Bagas sudah pergi tapi Askar masih melamun.

Tinnn. Suara klakson motor membuyarkan lamunan Askar.

"Ngapain Kar bengong disini?" Satria tiba mengantarkan Alvin. Alvin langsung turun.

"Eh gapapa Kak Sat"

"Gue duluan Bang" Alvin pamit dan pergi.

"Eh, aku juga duluan ya Kak"

"Oke." Satria pergi.

"Eh Vin, tunggu" Askar mengejar Alvin dan menyamai langkahnya.

"Hm?"

"Ehm, bantuin aku dong Vin" Askar memanyunkan bibirnya dan menatap Alvin.

"Bantu apa?" Jawabnya dengan nada malas bicara, pandangan matanya lurus kedepan.

"Bantuin ngajak Lena ikut latihan nanti di rumah aku, kan kamu juga ikut" Askar sok baik.

"Ogah"

"Kenapa?"

Alvin hanya diam.

"Vin?"

Alvin berhenti, Askar juga ikut berhenti. Kini mereka tepat di tangga menuju ke kelas. Alvin menatap Askar dengan raut muka datarnya.

"Huh" Askar menghela nafas dan menundukkan kepala.

Gue lupa kalau dia nggak suka sama gue. Ucapnya dalam hati.

"Sorry udah ganggu" Askar ingin melanjutkan langkahnya tetapi tangan Askar sudah ditarik cepat oleh Alvin.

My Classmate My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang