Pursuit 11 - Menyerah bersama

4.4K 242 52
                                    

Kylie pov

"Hua... Jahat jahat jahat!! Bete!! Hikss.. Kenapa kak Kendra harus suka kak Jessy sih! Kenapa ga suka aku aja!! Huaaa....Kak Jessy juga, katanya suka sama kak Kevin! Tapi kenapa peluk pelukan sama kak Kendraaaa huaaa huaaaa..." Ku pukul pukul boneka panda jelek pemberian kak Kendra empat tahun yang lalu.

"Arghhh... Kendra jelek!! Nyebelin!! Jahat!! Tapi ganteng!! Imut!! Baik!! Ihh... Kok malah muji sih...!! Dasar Kylie jelekk!! Bodoh!! Buruk rupa!! Huaaaaa kenapa aku ga secantik kak Jessy sih, hiks... Mommy jahat Daddy jahat!! Curang curang curangggg!!! Arghhhhh..." Ku gigit lengan boneka sialan itu dengan kuat. Mengandai andai jika ia adalah sang pemilik pertamanya.

Tok.. Tok.. Tok..
Tok.. Tok.. Tok..Siapa sih berisik banget! Gatau apa orang lagi galau! Ih!
Tok.. Tok.. Tok..

"Key.. Kamu sedang apa? Kakak masuk ya?" Ucap suara diluar sana yang kuyakin itu milik kak Chiko. Jelas itu kak Chiko, si iblis Jason mana mungkin bisa mengetuk pintu terlebih dulu.

Okay Kylie.. Kamu harus pura pura baik baik aja. Kuusap kasar wajah ku yang sudah tak berbentuk ini dengan bantal. Tarik nafas.. Buang.. Tarik nafas.. Buang.. Baiklah.. Iam okay. Ku ambil earphone ku dan memasangkannya di telinga. Meski hampir tak mungkin membohongi kakak ku yang satu itu, tapi apa salah nya mencoba hm.

Tok.. Tok.. Tok.. "Key.. Kakak masuk ya.."

Ceklek.. Suara pintu pun terbuka. Tak ku hiraukan kakak ku yang sudah masuk itu. Berpura pura asik mendengar kan lagu dengan mata terpejam. Menggerak gerakan kepala dan kaki seirama.

"Wah kamu hebat juga ya bisa dengerin lagu pakai earphone doang, ckckck." Sindir kak Chiko dengan senyuman mengejek. Sial, aku lupa colokin ke Hp.

Aku meringis kecil dan membuka mata ku takut takut lalu menyengir kuda "Hehe.." Dasar Kylie bodoh..

Ia berbaring di sisi kosong tempat tidur ku. Menggunakan lengannya sendiri sebagai bantal dan memandangi langit langit kamar ku. "Kamu tidak belajar? Kakak dengar dari Jason minggu depan kalian sudah ujian semester." Akupun tertawa kencang. Hahaha kakak ku ini, nanyanya aneh aneh aja deh. Mana pernah seorang Kylie belajar.

"Belajar? Apa itu nama makanan? Atau nama video game baru?" Jawab ku acuh tak acuh lalu menyandarkan kepala ku di bagian kepala tempat tidur.

Kulihat kakak ku itu mendongakan kepalanya ke arah ku. Lalu tersenyum geli. "Kamu tidak mau cerita dengan kakak?"

"Cerita? Cerita apa?" ucap ku polos dengan kening berkerut. Sungguh loh aku tak mengerti maksud kakak ku itu.

"Terus memendam itu tidak baik. Kamu hanya akan merasa sakit sendiri Key.." Ucap ka Chiko yang membuat ku membeku sesaat. Sial.. Kata kata nya terlalu menusuk untuk ku anggap pura pura tak mengerti.

Akupun tertawa garing. "Hahaha.. Kakak ngomong apasih? Oh ya.. Kak Oliv tadi ngajak aku belanja loh weekend ini. Kakak ikut juga kan? Asyikkk bakal ngeborong nih huahahha."

Ia pun tersenyum. Cih.. Kalau aku bukan adiknya mungkin aku akan langsung bertekuk lutut melihat senyum basi nya itu. Sayangnya aku adiknya, dan sangat hapal kelakuan aneh nya seperti sekarang ini. Kadang ia nampak seperti cenayang bagiku, ck.

"Baiklah.. Kakak tidak akan memaksa. Tapi kamu boleh memeluk kakak mu yang super tampan ini dan menangis sekencang kencang nya kalau kamu mau." Ia menyeringai dan merentangkan kedua tangannya.

Ku lempar bantal kearah wajah menyebalkannya itu. Namun sia sia, ia sudah lebih dulu menutupinya dengan tangannya. "Ka Chiko apasih.. Kakak abis mabok ya? Tidur sana.. Udah malam. Besok kan kakak kerja, kalau kakak tidur kemalaman besok bisa terlambat. Kalau kakak terlambat bisa bisa kakak di pecat sama Daddy! Kalau kakak di pecat pemasukan tambahan aku jadi berkurang dong... Udah tidur sana tidur." Ucap ku seraya mengibas ngibaskan tanganku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pursuit of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang