chapter 3 bag 2

65 3 1
                                    

Sedangkan di tempat Hanny..

Wajah gadis itu berubah menjadi pucat. Ia tak kuat lagi berlari, bahkan menggerakan ujung jari pun tidak bisa. Air mata sudah mengalir deras dari mata gadis itu. Ia sungguh ketakutan. Ia hanya dapat berlutut di tempat itu, tanpa berbuat apa-apa.

Dirasakannya makhluk hitam berlendir dengan mata merah yang mengerikan itu menyentuh pundaknya. Tangan makhluk itu dingin , sangat dingin hingga rasa nya menusuk tulang gadis malang itu.

Makhluk itu sekarang seakan berusaha membunuh Hanny dengan mencekiknya dari belakang. Hanny sudah tak sanggup berkata apa-apa. Ia benar-benar ketakutan, beruntung ia tidak pingsan. Gadis itu melihat seseorang datang ke arahnya.

"L.. Leon? Kak Neji? " ucapnya lirih

Sosok itu datang mendekat dan mengucapkan kata-kata yang tak dapat dimengerti oleh gadis itu.

"Bahasa latin? " pikir gadis itu.
"Siapa? " batinnya lagi

Awan tebal yang menyelimuti Bulan Purnama tersebut telah pergi, sekarang sosok di depannya itu terlihat jelas.

Gadis cantik berambut hitam legam, bermata onyx, dengan pakaiannya yang serba hitam. Orang yang sudah tak asing baginya.

"Agatha" ucap Hanny

Gadis bernama Agatha itu membungkukkan badannya serta mengulurkan tangannya untuk membantu Hanny berdiri. "Bagaimana kau bisa disini? " tanya Hanny saat sudah berdiri. Gadis itu tanpa mengubris Hanny kembali berlari.

"Hey tunggu! Jangan tinggalin aku" sahut Hanny

Tak disangka gadis bernama Agatha itu menghentikan langkahnya dan menunggu Hanny.

"Maaf kan aku" ucap Hanny lagi

Tanpa sadar Hanny menggandeng tangan Agatha, dan hal itu membuat raut wajah Agatha berubah sesaat.

"Kita harus cepat" ujar gadis berambut hitam itu datar.

Hanny tak mengerti dengan maksud Agatha. Namun, Agatha langsung berlari menuju atap sekolah Seraya menggandeng Hanny. Hanny terkejut melihat pemandangan didepan matanya.

"Hanny" teriak Leon yang melihatnya

"Gawat! Leon dan yang lainnya tersudut oleh makhluk yang mengerikan tadi" gumam Hanny

"Tidak. Itu berbeda dengan yang tadi. " Hanny terkejut melihat raut wajah Agatha yang sama sekali tak berubah.

Siiiinnnggggg~

Suara itu memekakkan telinga, suara itu berasal dari kalung yang Agatha beli di toko antik tadi siang. Agatha meniupnya sekuat tenaga. Makhluk aneh itu, seketika menghilang. Mereka semua terkejut dengan apa yang baru saja terjadi.

"Tak kusangka ada makluk mengerikan seperti itu disekolah ini ada makhluk mengerikan seperti itu. Siapa yang membawanya kesini? Pikir mereka asal.

"Makhluk itu adalah roh jahat yang muncul karena ada orang-orang seperti kalian" ujar Agatha datar seakan bisa membaca pikiran mereka.

"Hanny, apa kau baik-baik saja?" tanya Neji cemas

"Iya" Hanny tersenyum manis membuat Leon mengeluarkan semburat merah di wajahnya.

"Lagi-lagi gadis ini. " batin Tedros

Agatha hendak menuruni tangga ketika secara tiba-tiba ia kehilangan keseimbangan. Tubuhnya seakan terdorong kebelakang , ia hampir jatuh dari tangga jika saja Tedros tak menahan tubuhnya.

"Agatha , kau tidak apa-apa? " tanya Tedros cemas

Agatha hanya mengangguk kecil.

Teman-teman Tedros yang lainnya terkejut melihat kejadian tersebut, mereka tak menyangka gadis seperti Agatha dapat mengalami kejadian seperti itu.

"Tenyata ia memang seperti gadis lainnya, walau agak sedikit berbeda" batin mereka.

Tanpa mengucapkan kata-kata, ia kembali menuruni tangga.

"Hei! Aku lebih senang jika kau mengucapkan terima Kasih saja dari pada memberikan karangan bunga seperti kemarin itu! " Teriak Tedros

Tedros terkejut dengan apa yang diliatnya, bukan hanya Tedros, tapi yang lainnya juga.

Untuk pertama kalinya, mereka melihat

Agatha tertawa kecil.

"Hei , tunggu" kata Neji tiba-tiba

"Ada apa? " tanya Tedros heran

"Bukannya pintu gerbang sekolah itu di kunci? "

To be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Dark GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang