chapter 1

119 7 0
                                    

"Tedros!!" Teriak seorang pemuda berambut blonde dari kejauhan. Pemuda itu menghapiri sahabatnya yang sedang menuju kelasnya.

"Hn" balas pemuda berambut raven itu dingin.

"Apa kau dengar, Tedros? Kalau dikelasku akan ada murid baru?"

"Belum" jawab pemuda berambut raven itu tampak tidak tertarik dengan cerita temannya.

"Ku dengar dia itu permpuan, pasti akan menarik. " ucap pria berambut blonde itu dengan semangat.

"Hah, apanya yang menarik... sudahlah Leon, kita kan tidak sekelas jadi tidak ada hubungannya dengan ku."

Kringgg....

Murid-murid berhamburan memasuki kelas mereka. Beberapa menit berlalu, tetapi guru di kelas 10-A masih belum tiba juga.

"Hah,  guru ini benar-benar deh... tak pernah sekali saja datang tepat waktu.." keluh Leon.

"Kau benar, Leon. Guru yang satu itu memang tidak pernah bertanggung jawab..." sambung Nando.

Srett...

Tiba-tiba saja pintu terbuka, dan seorang guru memasuki kelas tersebut...

"Maaf aku telat" ucap guru itu dengan wajah tampa dosa, yang membuat seisi kelas kesal dengan tingkahnya.

"Hahaha... sudah-sudah jangan kesal begitu... dari pada itu ada anak baru yang ingin kuperkenalkan pada kalian semua. Ayo silakan masuk"

Seorang gadis berambut panjang sepinggang berwarna hitam legam masuk dengan anggun. Wajahnya datar tak berekspresi, namun,  karna kecantikkan alami yang dimilikinya,  ia dapat membuat seluruh kelas teralih dari kegiatannya.

"Baiklah,  siapa namamu, nona?" Tanya Mr. Ali dengan lembut.

Tanpa bersuara ia menulis di papan tulis

.....Agatha .....

Leon pov's

Entah mengapa ada seberkas rasa aneh di benakku saat ia memperkenalkan dirinya.

"Dengan siapa kau tinggal?" Tanya Mr.Ali kembali

Gadis itu kembali menulis

...bibiku....

Aku semakin merasa keanehan dari gadis itu, sepertinya bukan hanya aku yang merasa begitu, raut wajah temanku juga berubah.

"Kemana orang tuamu?" Tanya Mr. Ali yang sepertinya juga bingung

Tanpa merubah raut wajahnya, gadis itu menulis kembali

..... aku membiarkan mereka mati....

Aku bergidik ngeri seketika, aku merasakan ada aura aneh yang menyelimuti gadis itu. Aku tak mengerti, bagaimana ia dapat menulis hal itu tanpa mengubah raut wajahnya. Sungguh gadis yang aneh.

Bel istirahat berbunyi, kulihat tak ada seorangpun yang mendekati Agatha. Bahkan anak-anak yang awalnya kelihatan tertarik padanyapun tidak mau mendekatinya. Aku pun mengurungkan niatku untuk berkenalan dengannya. Gadis itu sungguh gadis yang aneh.

Keesokkan harinya....

Aku berjalan menelusuri koridor menuju lantai paling atas gedung ini, disanalah tempatku menghabiskan waktu istirahat bersama teman-temanku. Saat hendak melewati anak tangga menuju lantai paling atas yang sepi, aku mendengar suara beberapa gadis sedang berbicara. Tanpa sadar aku mencari sember suara tersebut dan menemukan 4 orang gadis sedang berbicara, atau mungkin lebih tepatnya 3 gadis itu sedang mengancam gadis yang satu lagi. Mereka adalah Karin, Kin, Tasya, dan..... AGATHA? kepalaku dipenuhi oleh ribuan tanda tanya...

The Dark GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang