"Perlukah aku meminta bersujud kepadamu, agar kau tidak meninggalkan aku . Disini .." –Revan Pratama –
**
Jakarta , Februari 2003 , 20 : 00 WIB
Sebuket bunga mawar putih berada digenggaman tangannya yang kokoh , berbalut jas berwarna cokelat redup , jam tangan DanielWanghiton melingkar indah dipergelangan tangan kanannya , rambut hitam legamnya yang hampir menyentuh kerah baju kemejanya berwarna putih sedikit berantakan akibat terpaan angin nakal disekeliling tempatnya berdiri .
Senyum manisnya tak pernah tertinggal sejengkal pun dari wajah tampannya , tangan kirinya ia masukkan kedalam saku celana jeans nya berwarna cokelat selaras dengan jas cokelat redupnya . Sekali-kali ia melirik jam tangannya kemudian kembali menatap bunga mawar putih itu dengan senyum tulusnya .
"Maaf aku telat .. "
Suara itu , suara yang sejak tadi ia tunggu-tunggu akhirnya datang juga . Revan . Menatap sumber suara lembut itu dengan tatapan cinta dan sayangnya . Ia tersenyum dengan bahagianya ketika melihat wajah cantik itu .
"Gita .. " Gumam Revan dengan lembut
Revan mengambil tangan kanan gadis yang tengah berdiri dihadapannya dengan lembut , kemudian ia mencium punggung tangan gadis itu dengan tatapan cintanya .
Gadis itu memberi senyum tipis nya kehadapan pria yang tengah mencium punggung tangannya dengan lembut dan penuh perasaan .
"Aku akan disini sampai kamu datang sayang " bisik Revan dengan memperkecil jarak tubuh atletisnya dengan tubuh ramping Gita .
Revan melingkarkan kedua tangan kekarnya dipinggang Gita , dan membawa kedua tangan Gita ke lehernya .
Menatap kedua bola mata indah dari Gita dengan sangat dalam , menyelami kedua bola mata indah itu dengan penuh cinta .
"Van .." panggil Gita dengan suara pelannya
"Iya sayang ? " sahut Revan dengan senyum manisnya
Gita menggigit bibir bawah nya dengan pelan kemudian sedikit demi sedikit menatap Revan dengan kedua bola mata indahnya .
"Boleh aku memeluk kamu ?" tanya Gita dengan nada ragu-ragunya
Revan tertawa kecil mendengar kekasih hatinya bertanya seperti itu , ia mengusap pipi kanan Gita dengan lembut .
"Kenapa harus bertanya sayang ? Tubuh dan hati aku hanya untuk kamu , semuanya yang ada pada diri aku itu adalah milik kamu . Jadi , peluk aku Jika itu membuat kamu bahagia . "Revan merentangkan kedua tangannya dihadapan Gita
Gita tersenyum dan dengan cepat ia memeluk Revan dengan erat . Nyaman , hangat . Itulah yang ia rasakan saat dia memeluk kekasih hatinya .
"Aku kangen sama kamu Van .." bisik Gita didalam pelukan Revan
Revan menciumi puncak rambut Gita dengan sayangnya , mengeratkan pelukkannya kepada Gita , dan mengusap punggung Gita dengan lembut .
"Aku juga kangen sama kamu ,aku seperti orang depresi ketika sehari saja tidak mendengar kabar maupun suara kamu .Ck .. kamu apa kan aku sayang ? hem ..?" tanya Revan dengan bisikkan disela-sela rambut Gita
Gita tertawa kecil didalam pelukan Revan ketika mendengar bisikan kekasih hatinya . Ia memejamkan matanya didalam pelukan Revan , menghirup aroma parfum khas nya Revan yang semakin membuatnya tidak ingin melepaskan pelukan itu .
"Aku mencintai kamu Van , sangat-sangat mencintai kamu .. Love you sayang " bisik Gita dengan sangat-sangat pelan
"Love you too sayang .. " bisik Revan dengan nada lembutnya