"Apa kita aman sekarang?" tanya Bayne.
"Ya, kita aman tapi hanya untuk 25 menit saja." ujar Petra.
"Sekarang aku memerlukan seseorang untuk meretas ini." ujar Petra kembali yang kemudian mengambil tabletnya dan mendekatkan tablet itu di sebuah layar kecil yang berada di dalam ruangan.
"Kalau itu serahkan padaku." ujar Bayne dengan percaya diri.
"Untuk apa meretas?" tanya Alana.
"Kita akan mencari jalan pintas, kita harus mencari area yang aman untuk kita agar rencana kita tidak gagal dan mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang tempat ini." ujar Petra.
"Sebenarnya ini ruangan apa?" tanya Sean.
"Ini adalah otak tempat ini, semua data tentang penghuni dan ruangan tersimpan disini, memang tidak semuanya karena ada beberapa hal yang disimpan oleh penanggung jawab tempat ini, tapi ini saja sudah cukup membantu kita." ujar Petra.
"20%." ujar Bayne menyela pembicaraan mereka.
"Bisakah kau mempercepatnya?" tanya Petra yang khawatir dengan berjalannya waktu.
"Akan ku usahakan." ujar Bayne yang berusaha sebaik mungkin untuk meretas
"Waktu kita tinggal 15 menit lagi dan penjaga akan menyisir tempat ini." ujar Petra.
"45%." ujar Bayne
"Cepat Bayne!" ujar Petra kembali.
"Aku sedang berusaha!" ujar Bayne yang berkeringat dingin.
"70%." ujar Alana melihat tablet yang dipegang oleh Bayne.
"Sudah 90%." ujar Bayne kembali tak lama setelah Alana.
"Cepat, aku dapat mendengar langkah mereka yang semakin dekat." ujar Sean yang berdiri di depan pintu.
"97%." ujar Bayne kembali.
"Cepat Bayne! Mereka sudah dekat!!!" ujar Petra yang berkeringat dingin.
"Periksa kedalam." ujar pemimpin regu penjaga.
3 penjaga di barisan depan langsung menjalankan perintah untuk menyisir ruangan tersebut.
"Ruang aman, tidak ada yang mencurigakan." ujar salah satu dari ketiga orang tersebut.
"Kalian yakin telah memeriksanya dengan benar?" tanya sang pemimpin regu.
Anggukan tegas dari ketiga penjaga itu membuat mereka dapat melangkah menjauh dari ruangan tersebut.
"Untung saja." ujar Petra yang membuang napas kelegaan ketika mereka telah sampai di dalam ruang istirahat.
"Apa kita berhasil?" tanya Sean.
"Tergantung." ujar Petra yang kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Bayne.
"Maksudmu?" tanya Alana.
"Semua tergantung apakah Bayne berhasil atau tidak." ujar Petra.
"Ini." ujar Bayne yang tersenyum bangga karena keberhasilannya.
"Berikan padaku, aku akan melihatnya!" ujar Petra yang tidak bisa menyembunyikan rasa senang.
"Itu dia, ada jalan khusus." ujar Petra ketika melihat layar tablet milik Bayne.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RENEWAL
Science Fiction●●PRIVATE●● •3• Lanjutan dari The Last dan The Revival. Berhasil menyelesaikan simulasi pertama bukan berarti mereka selesai dan kehidupan menjadi normal kembali. Mereka harus dihadapkan dengan kenyataan yang lain bahwa banyak sekali rahasia di dala...