Chapter 2

152 15 10
                                    

July's event from WhiteWaltzWriter
---
UNPREDICTABLE

"Apa yang kau lakukan Eun Bi-ssi?" Taekwon masih dengan setelan jas laboraturium-nya bergerak mendekati gadis yang sedang asik dengan panci penggorengan.
Eun Bi bergumam untuk menjawab lalu menoleh tak acuh, sorot matanya tak mengatakan kebahagiaan namun juga tak menyiratkan kemarahan-sulit untuk didefinisikan lebih tepatnya.

"Aku sedang memasak." Tae Kwon mengernyitkan dahinya-samar,
Ia semakin dekat dengan sosok Eun Bi yang sedari tadi tak memandangnya-sedikitpun.

"Ya Tuhan. Api! Kau menggunakan ini?" Pekikan tertahan keluar dari mulutnya, ia mengambil langkah mundur saat ia melihat dengan jelas keberadaan api tepat dibawah panci penggorengan yang sengaja diangkat oleh Eun Bi.

"Kau kenapa?" Eun Bi geram, tentu saja. Dia pria aneh yang meneriakinya hanya karena api saat memasak.

Gila

"Itu api. Kau menggunakannya dengan setenang ini?!" Tae Kwon masih sedikit panik. Api dimatanya merupakan benda yang nyaris ditinggalkan tentu di zaman-nya. Api terlihat jahat, kejam dan bisa memusnahkan apapun.

Satu gerakan tercipta oleh jari lentik Eun Bi, sadarlah Tae Kwon bahwa api tadi menghilang saat Eun Bi memutar benda kecil-yang tak ia ketahui namanya. Tae Kwon menghela nafas panjang lalu menatap heran Eun Bi yang kini berkutat dengan piring.

"Kau--maksudku, kalian di zaman ini masih menggunakan api untuk memasak?"

Eun Bi menatapnya dengan enggan. Pria yang nampak hebat saat pertama kali melihatnya dengan setelan jas laboraturium dengan kacamata bening khas scientis tak lupa setelan celana kain licin beserta sepatu mengkilat hitamnya, kini tak ayal hanya makhluk bodoh dari masa depan-menurutnya.

"Kau sungguh aneh, apa semua orang di masa depan aneh sepertimu? Tentu saja semua orang memasak dengan api."

"Ditempatku, emm, dizamanku tidak"

Sontak Eun Bimenoleh, tidak? Apa dia bercanda?

"Jangan bercanda! Jika bukan dengan api, lalu kau menggunakan apa untuk memasak? Hologram atau semacamnya?" Tawa sinis muncul setelahnya, siapapun bisa menangkap nada ejekan yang baru saja keluar. Tapi Tae Kwon masih tak bergeming dari tempatnya dan tengah menatap Eunbi serius.

"Kami menggunakan alat bernama cooker. Alat itu pipih yang panjangnya sekitar empat puluh centi dan lebar tujuh centimeter dan ya, bagaimana aku menjelaskannya?

..Tak ada api, jika ingin membuat seperti yang kau buat, hanya dengan meletakkan wadah di situ, lalu akan ada bunyi jika maskanmu sudah siap, dan tidak panas jika tersentuh tangan, mungkin kau mengenal yang namanya digital? Seperti itulah cara kerjanya." Menyudahi penjelasan panjangnya dengan anggukan perlahan menanggapi kebingungan yang tercipta diwajah sang lawan bicara.

"Aku tak mengerti." Eun Bi kembali menggaruk kepalanya, kerutan di dahinya belum hilang sama sekali serta maniknya masih terjaga menatap Taekwon serius.

"Intinya tanpa api! Api itu bahaya, sangat. Bahkan terdapat kebijakan tentang api."

Sorot serius yang terlihat perlahan menghilang dari manik Eun Bi. Ia mengangguk perlahan lalu melanjutkan menuang masakannya ke piring.
"Apa sepesat itu perkembangan teknologi dimasa depan?"

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang